Grup London 2020 Final ATP telah meloloskan Dominic Thiem ke semifinal. Satu tempat lagi akan diperebutkan oleh petenis nomor dua dunia, Rafael Nadal, dan juara bertahan asal Yunani, Stefanos Tsitsipas.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·3 menit baca
LONDON, SELASA — Kemenangan dramatis atas Andrey Rublev membuka peluang Stefanos Tsitsipas mempertahankan gelar juara turnamen elite Final ATP. Namun, petenis berusia 22 tahun itu tahu, dia harus melewati tantangan berat dari Rafael Nadal untuk lolos dari grup.
Laga Tsitsipas melawan Nadal berlangsung di O2 Arena, London, Inggris, Kamis (19/11/2020). Kemenangan akan mengantarkan salah satu dari mereka ke semifinal untuk mendampingi semifinalis lain, Dominic Thiem, dari Grup London 2020.
Petenis Austria peringkat ketiga dunia itu menjadi petenis pertama yang memastikan lolos ke semifinal dengan dua kali menang. Thiem menang atas Nadal, 7-6 (9-7), 7-6 (7-4), Selasa, setelah dua hari sebelumnya mengalahkan Tsitsipas.
Adapun persaingan di Grup Tokyo 1970 berlanjut Rabu malam hingga Kamis dini hari WIB. Dua petenis yang memenangi laga pertama, Novak Djokovic dan Daniil Medvedev, saling berhadapan, sedangkan laga lain mempertemukan Alexander Zverev dan Diego Schwartzman.
Pertemuan Nadal dan Tsitsipas akan menjadi persaingan ketujuh. Nadal kini unggul 5-1, termasuk pada Final ATP 2019. Saat itu, yang juga terjadi pada pertemuan terakhir penyisihan grup, Nadal menang 6-7 (4-7), 6-4, 7-5 setelah tertinggal 4-5 pada set ketiga.
Meski menjadi satu-satunya petenis yang bisa mengalahkan Tsitsipas di London 2019, Nadal tersingkir dalam persaingan grup. Sebaliknya, Tsitsipas melaju, bahkan menjadi juara dalam partisipasi pertamanya pada turnamen yang diikuti delapan petenis terbaik semusim itu.
”Melawan Rafa butuh banyak upaya secara fisik. Harus melalui rasa sakit dan penderitaan, itu akan sulit. Namun, saya menantikannya untuk menampilkan permainan terbaik dan saya sangat ingin menang,” tutur Tsitispas setelah mengalahkan Rublev, 6-1, 4-6, 7-6 (8-6).
Kemenangan atas petenis Rusia yang menjadi debutan Final ATP itu sangat berarti setelah Tsitsipas pada laga pertama dikalahkan Thiem. Apalagi, petenis Yunani itu meraihnya setelah menggagalkan match point Rublev pada tie-break set ketiga.
Rublev tinggal membutuhkan satu poin untuk menang saat unggul 6-5, tetapi dia gagal memanfaatkan kesempatan itu karena membuat double fault. Tsitsipas membalikkan keadaan dengan merebut tiga poin berikutnya.
”Bertanding seperti tadi, dalam intensitas tinggi, menjadi kesempatan saya untuk mengetes kemampuan dan belajar menghadapi situasi sulit. Meski menang, masih banyak celah yang harus saya perbaiki,” kata petenis peringkat keenam dunia tersebut.
Bekal
Dua pertandingan sulit yang telah dilalui diyakini Tsitsipas menjadi bekal untuk bertemu Nadal. Setelah dikalahkan Thiem, posisi Nadal dan Tsitsipas untuk lolos persaingan grup menjadi sejajar.
Mereka sama-sama mencatat sekali menang dan sekali kalah serta persentase set menang sama, 50 persen. Dengan kondisi itu, pertemuan pada Kamis ini akan menjadi penentu nasib keduanya.
”Saya kalah, tetapi tidak terlalu kecewa karena telah bermain baik. Dengan cara bermain pada level yang makin tinggi di sini, saya pikir masih berpeluang mendapat hasil baik,” komentar Nadal.
Tak terlalu berlebihan jika Nadal puas atas penampilannya. Lapangan keras dalam ruangan, seperti O2 Arena, menjadi kendala besar bagi Nadal yang gaya bermainnya lebih cocok untuk pantulan bola tinggi dan lambat, seperti di lapangan tanah liat. Lapangan keras dalam ruangan menuntut kemampuan bermain cepat dengan pantulan bola yang rendah, lebih rendah dibandingkan lapangan keras luar ruangan.
Kesulitan Nadal tampil di dalam ruangan, yang biasanya diselenggarakan pada akhir musim kompetisi, ditunjukkan dengan statistik bahwa dia tak pernah menjuarai Final ATP. Hasil terbaiknya adalah final 2010 dan 2013.
Petenis peringkat kedua dunia itu juga tak pernah juara di ajang Paris Masters dengan lapangan sejenis Final ATP. Dalam penampilan terakhirnya pada turnamen ATP Masters 1000 itu, 2-8 November, Nadal tersingkir di semifinal setelah dikalahkan Alexander Zverev.
”Saya berharap bisa memanfaatkan peluang karena saya merasa lebih percaya diri dibandingkan beberapa hari lalu. Saya harus terus mencoba,” ucapnya. (AP/REUTERS)