Italia menembus babak final Liga Nasional Eropa A setelah unggul 2-0 atas Bosnia-Herzegovina. Fase final akan dilangsungkan di Italia, Oktober 2021.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·4 menit baca
SARAJEVO, KAMIS — Kemenangan atas Bosnia-Herzegovina dalam laga pemungkas Grup 1 Liga Nasional Eropa A, Kamis (19/11/2020) dini hari WIB, di Stadion Grbavica, memastikan posisi puncak klasemen dan tiket ke babak final bagi Italia. Selain itu, Pelatih Italia Roberto Mancini juga mulai menemukan ramuan tepat di lini depan untuk melecut ketajaman skuad ”Gli Azzurri”.
Italia mengunci satu tempat di fase final Liga Nasional Eropa A berkat kemenangan 2-0 atas Bosnia. Dua gol Italia dicetak oleh dua penyerang, yakni Andrea Belotti dan Domenico Berardi.
Dari enam laga Liga Nasional Eropa, Italia tidak terkalahkan dengan meraih tiga kemenangan dan tiga hasil imbang sehingga mengemas 12 poin. ”Gli Azzurri” unggul satu poin dari Belanda yang berada di urutan kedua.
Di antara empat tim yang lolos ke babak final, Italia menjadi tim yang paling sedikit menciptakan gol. Italia hanya mampu mencetak tujuh gol. Produktivitas itu amat minim dibandingkan dengan tiga tim lain yang menembus babak final, seperti Belgia (16 gol), Spanyol (13 gol), dan Perancis (12 gol).
Meski begitu, Italia telah menampilkan peningkatan dari sisi ketajaman di dua laga terakhir. Dari laga penentuan kontra Polandia dan Bosnia-Herzegovina, ”Gli Azzurri” mampu masing-masing mencetak dua gol. Total empat gol dalam dua pertandingan pemungkas menunjukkan adanya perbaikan dari lini serang Italia. Pasalnya, dalam empat laga sebelumnya, Italia hanya mampu mengemas tiga gol.
Asisten Pelatih Italia Alberto Evani menyatakan, kemenangan di dua laga terakhir Liga Nasional Eropa menunjukkan telah ada peningkatan permainan Italia sejak ditangani Mancini pada 2018.
Sejak dua tahun terakhir kami telah bekerja keras untuk meraih kemenangan melalui sepak bola indah. Dan, semua pemain telah menampilkan itu untuk menembus babak final.
”Sejak dua tahun terakhir kami telah bekerja keras untuk meraih kemenangan melalui sepak bola indah. Dan, semua pemain telah menampilkan itu untuk menembus babak final,” ujar Evani.
Evani menggantikan posisi Mancini di sisi lapangan dalam dua laga terakhir fase grup Liga Nasional Eropa. Sebab, Mancini tengah dalam karantina mandiri akibat terinfeksi Covid-19.
”Kemenangan ini juga menjadi hadiah yang indah bagi Mancini,” tutur Evani.
Penyerang, Lorenzo Insigne, menambahkan, ketajaman Italia di dua pertandingan terakhir disebabkan tekad dan kerja keras yang ditampilkan semua pemain. Menurut Insigne, Italia telah kembali menunjukkan identitas sebagai salah satu tim terbaik di Eropa setelah gagal menembus Piala Dunia 2018.
”(Kemenangan) ini adalah bukti kami selalu tampil dengan rasa bangga dan respek ketika mengenakan seragam tim nasional,” kata Insigne, dilansir laman UEFA.
Dalam laga itu, Insigne memberikan asis untuk gol perdana Italia yang dicetak Belotti di menit ke-22. Di babak kedua, Italia memperbesar keunggulan lewat gol Berardi di menit ke-68. Gol itu diawali operan Manuel Locatelli, rekan satu tim Berardi di Sassuolo.
Adapun Berardi menjadi pencetak gol terbanyak bagi ”Gli Azzurri” pada tahun ini. Selama 2020, Berardi telah mencetak tiga gol, termasuk masing-masing satu gol ke gawang Polandia dan Bosnia-Herzegovina.
Tak terkalahkan
Selain itu, Mancini juga menorehkan catatan impresif sebagai pelatih Italia. Di bawah asuhan Mancini, Italia telah menjalani 22 pertandingan tidak terkalahkan. Hasil itu meliputi 17 kemenangan dan 5 hasil seri.
Terakhir kali Italia mendapatkan kekalahan terjadi pada laga Liga Nasional Eropa edisi 2018-2019 kontra Portugal, 9 November 2018. Berkat catatan itu, Mancini hanya tertinggal tiga pertandingan lagi untuk menyamai rekor tidak terkalahkan terpanjang ”Gli Azzuri” di era Marcello Lippi. Kala itu, Italia tidak mengalami kekalahan dalam 25 laga pada periode 2004 hingga 2006.
Meskipun tidak hadir di Sarajevo, Mancini memberikan selamat kepada seluruh skuadnya melalui sambungan video ketika laga berakhir. Mancini berterima kasih kepada semua pemainnya yang telah berkontribusi besar untuk menembus babak final Liga Nasional Eropa.
Italia pun berpeluang meraih dua gelar juara di tahun depan, yaitu Piala Eropa dan Liga Nasional Eropa. Apalagi laga babak semifinal dan final Liga Nasional Eropa akan dilangsungkan di Italia, Oktober 2021.
Lebih lanjut, Mancini menyatakan, kepastian menembus babak final Liga Nasional Eropa membuktikan ”Gli Azzurri” memiliki sejumlah pemain muda berpotensi yang bisa menutup absennya pemain utama, seperti Leonardo Bonucci, Giorgio Chiellini, dan Marco Veratti.
”Tim muda Italia amat penting bagi kami. Kehadiran para pemain muda adalah ambisi kami untuk meningkatkan kualitas tim dan kembali mempersembahkan prestasi bagi Itala,” kata Mancini kepada RAI Sport melalui sambungan video. (REUTERS)