Perancis menutup fase grup Liga Nasional Eropa A dengan kemenangan meyakinkan atas Swedia. Olivier Giroud menjadi sosok penting bagi ”Les Bleus” dengan mencetak dua gol.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·4 menit baca
PARIS, RABU — Olivier Giroud kembali menunjukkan kekuatan mentalnya untuk menjawab keraguan dan kritik yang mengarah kepadanya. Dua gol Giroud dalam laga pemungkas Grup 3 Liga Nasional Eropa A musim 2020-2021, Rabu (18/11/2020) dini hari WIB, di Stade de France, membantu ”Les Bleus” bangkit untuk membungkam Swedia 4-2.
Giroud, penyerang Chelsea, menjadi kambing hitam atas tumbangnya Perancis dari Finlandia di laga uji coba, pekan lalu. Tampil sebagai pemain mula, Giroud gagal mencetak gol untuk menyelamatkan Perancis dari kekalahan 0-2.
Ketika bertandang ke Portugal, Minggu (15/11/2020) lalu, Pelatih Perancis Didier Deschamps memilih menaruh Giroud sebagai pemain pengganti dan lebih memercayai Anthony Martial sebagai penyerang utama. Hasilnya, Perancis mampu meraih kemenangan tipis 1-0 sekaligus mengunci tiket babak final Liga Nasional Eropa.
Dalam laga melawan Swedia yang tidak lagi menentukan, Giroud kembali diturunkan dalam daftar 11 pemain awal. Giroud ditemani oleh Antoine Griezmann dan Marcus Thuram di lini depan. Giroud sempat merasakan deja vu seperti laga lawan Finlandia, ketika Swedia unggul cepat di menit keempat lewat sepakan gelandang sayap Viktor Claesson.
Tetapi, Giroud mampu menjawab kepercayaan Deschamps dengan mencetak gol penyama kedudukan pada menit ke-16. Gol itu tercipta lewat sepakan keras kaki kiri setelah Giroud menerima operan dari Thuram.
Di babak kedua, Giroud menambah keran gol Les Bleus lewat sundulan di menit ke-59. Itu adalah gol ke-44 penyerang berusia 34 tahun itu. Giroud hanya membutuhkan tujuh gol lagi untuk menyamai rekor gol terbanyak Perancis yang dipegang sang legenda, Thierry Henry.
Seusai laga, Giroud menyatakan laga melawan Finlandia menghadirkan penyesalan dan rasa frustrasi bagi seluruh pemain Les Bleus. Menurut dia, kemenangan atas Swedia memberikan rasa puas bagi seluruh pemain, terutama setelah ada kepastian melaju ke babak final Liga Nasional Eropa.
Lebih lanjut, Giroud mengungkapkan, dirinya tidak kesal dengan kritik yang ditujukan kepada dirinya ketika Perancis kalah dari Finlandia.
”Saya tidak pernah memiliki ambisi balas dendam kepada siapa pun. Saya terbiasa dicela, itu adalah bagian dari pengalaman dan karier saya selama ini. Hal itu pula yang memberikan saya kekuatan untuk tampil lebih baik,” ucap Giroud, dilansir L’Equipe.
Dua gol Les Bleus lainnya dicetak oleh dua pemain Bayern Muenchen, yaitu Benjamin Pavard dan Kingsley Coman. Pavard mencetak gol lewat sepakan voli yang serupa dengan golnya ke gawang Argentina di babak 16 besar Piala Dunia 2018.
Adapun Coman mencetak gol mudah di menit akhir laga melalui skema serangan balik. Coman hanya tinggal menendang bola ke arah gawang setelah kiper Swedia, Robin Olsen, meninggalkan area pertahanan Swedia untuk memanfaatkan peluang sepakan bebas timnya.
Satu gol hiburan Swedia dicetak oleh gelandang Robin Quaison. Gol itu diciptakan di menit ke-88.
Rotasi
Kemenangan atas Swedia memberi kebahagiaan bagi Deschamps. Hal itu tidak lepas dari keberhasilan melakukan rotasi pemain untuk skuad Perancis.
Di lini tengah, Mousa Sissoko dimasukkan sejak menit awal untuk mengganti N’Golo Kante. Kemudian, Thuram mengisi posisi Kylian Mbappe yang memulai laga dari bangku cadangan. Selain itu, Deschamps juga memainkan sejumlah pemain yang jarang diturunkan, seperti Kurt Zouma, Lucas Digne, dan Steven Nzonzi.
Saya tidak pernah memiliki ambisi balas dendam kepada siapa pun. Saya terbiasa dicela, itu adalah bagian dari pengalaman dan karier saya selama ini. Hal itu pula yang memberikan saya kekuatan untuk tampil lebih baik.
”Saya memiliki beberapa pemain muda yang telah menunjukkan level dan kualitas permainan. Di sisi lain, beberapa pemain berpengalaman juga masih berada di tim sehingga saya memiliki banyak opsi pemain berkualitas,” kata Deschamps.
Sissoko menuturkan, sejak awal Deschamps menginginkan Perancis mengakhiri Liga Nasional Eropa dengan kemenangan. Mencetak empat gol, lanjut Sissoko, adalah cara yang sempurna untuk mengakhiri kampanye di fase grup.
”Kami bermain dengan baik. Meskipun telah lolos ke babak semifinal, kami tetap mampu bermain dengan level tinggi untuk menciptakan sejumlah peluang dan mencetak banyak gol,” ujar Sissoko.
Sementara itu, kekalahan dari Perancis membuat Swedia terdegradasi ke Liga Nasional Eropa B di musim depan. Swedia memang memiliki poin yang sama dengan Kroasia, yakni tiga poin. Akan tetapi, Swedia kalah selisih gol dengan Kroasia sehingga mengakhiri fase grup sebagai tim juru kunci.
”Kami harus menerima hasil ini dan turun dari Liga Nasional Eropa A. Dengan memiliki sejumlah pemain muda fantastis, catatan buruk ini memberikan perasaan yang tidak baik, tetapi kami akan bangkit di tahun depan,” kata gelandang Swedia, Emil Forsberg.
Di laga lain, Portugal mampu mengakhiri fase grup Liga Nasional Eropa A dengan kemenangan 3-2 atas Kroasia. Kemenangan Portugal ditentukan melalui dua gol dari Ruben Dias ditambah satu gol Joao Felix. Sepasang gol Kroasia dicetak oleh Mateo Kovacic.
Dari dua hasil laga keenam itu membuat Perancis kokoh di puncak klasemen dengan mengumpulkan 16 poin. Portugal berada di posisi kedua dengan raihan 13 poin. Kroasia dan Swedia hanya meraih tiga poin dari enam laga yang telah dijalani. (REUTERS)