Untuk pertama kalinya sejak kembali dari Kroasia, timnas sepak bola U-19 Indonesia berlatih di Jakarta, pekan ini. Mereka dipersiapkan untuk menjalani pemusatan latihan lanjutan di Eropa, yaitu Spanyol.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Di tengah vakumnya kompetisi nasional, PSSI tetap menggelar pemusatan latihan bagi tim nasional sepak bola U-19 pada November ini. Setelah Kroasia, PSSI menargetkan tim ”Garuda Muda” dapat kembali berlatih di luar negeri, yaitu Spanyol.
Spanyol lebih difavoritkan ketimbang Korea Selatan sebagai lokasi pemusatan latihan ”Garuda Muda” berikutnya, yaitu pada akhir 2020.
”Di Korsel, pemain harus menjalani karantina 14 hari. Adapun di Spanyol tidak perlu. Jadi, waktu kami lebih efektif. Selain itu, cuaca di Spanyol juga lebih hangat, sekitar 21 derajat celsius,” ujar Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan seusai menyaksikan latihan timnas U-19 di Jakarta, Selasa (17/11/2020).
Pemilihan lokasi latihan di luar negeri, ungkapnya, bertujuan agar timnas U-19 mendapatkan lawan uji coba yang memiliki level dan kualitas permainan di atas Indonesia. Untuk mendapatkan izin berlatih di luar, PSSI tidak hanya memerlukan lampu hijau dari federasi negara tujuan. Mereka juga butuh izin dari Pemerintah RI seiring masih berlangsungnya pandemi Covid-19.
Menyiapkan alternatif
Seraya menunggu konfirmasi Federasi Sepak Bola Korsel dan dan Spanyol, PSSI juga telah menyiapkan alternatif lain untuk timnas U-19. Jika latihan di luar negeri itu batal, PSSI akan memfasilitasi laga uji coba dengan tim-tim Liga 1 Indonesia.
”Ada tim berkualitas di dalam negeri, seperti Persija Jakarta, Persib Bandung, dan Arema FC. Tetapi, persoalannya, apakah kami bisa mendapatkan izin melaksanakan laga-laga uji coba?” ucap Iriawan ragu.
Seluruh klub Liga 1 telah membubarkan tim mereka setelah PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) memutuskan melanjutkan Liga 1 2020 pada Februari mendatang. Hal itu dilakukan karena Kepolisian Negara RI tidak mengeluarkan izin keramaian Liga 1 Indonesia yang awalnya dijadwalkan bergulir pada 1 Oktober lalu.
Sambil menunggu kepastian, ”Garuda Muda” menjalani pemusatan latihan di Senayan, Jakarta, sejak Senin (16/11) hingga pekan depan. Kegiatan itu tidak dihadiri pelatih Shin Tae-yong. Seusai memimpin latihan di Kroasia, akhir Oktober lalu, Shin meminta waktu rehat untuk pulang ke negara asalnya, Korsel, awal November lalu.
Maka itu, latihan di Stadion Madya, Senayan, dipimpin asisten Shin, Nova Arianto. Namun, Shin tetap memantau kegiatan latihan itu lewat video.
Pemain baru
Sebanyak 38 pemain dipanggil Shin. Mereka yang dipanggil adalah kombinasi dari para pemain yang mengikuti pemusatan latihan di Kroasia yang berjumlah 27 orang, serta beberapa nama baru. Sejumlah wajah baru itu, antara lain, Rendy Juliansyah, Fajar Fathur Rahman, dan Titan Agung Bagus.
Gelandang timnas U-19, David Maulana, menyatakan, tidak ada yang berbeda dengan menu latihan pemain meskipun Shin tidak hadir di Jakarta. Pasalnya, program latihan di Jakarta juga disusun langsung oleh Shin.
Beberapa pemain baru memiliki tugas untuk cepat melakukan adaptasi. Pasalnya, secara fisik mereka masih tertinggal dengan pemain lama. (Nova Arianto)
Selama sepekan ke depan, timnas U-19 menjalani latihan dua kali sehari, yaitu pagi dan sore. Sesi latihan pagi difokuskan pada peningkatan stamina dan kondisi fisik pemain. Kemudian, pada sesi latihan sore, skuad ”Garuda Muda” menjalani menu latihan yang difokuskan pada pemantapan taktik.
”Kami senang ada pemusatan latihan ini karena latihan ini penting bagi kami untuk menjaga kondisi fisik dan mental, sekaligus mematangkan permainan,” kata David.
Adapun Nova menyatakan, Shin tetap menjaga menu latihan dengan intensitas tinggi untuk melatih fisik dan mental pemain. Secara umum, mayoritas pemain timnas U-19 yang mengikuti pemusatan latihan di Kroasia masih dalam kondisi fisik yang baik. Mereka pun tidak kesulitan melahap porsi latihan fisik dalam dua hari perdana pemusatan latihan di Jakarta.
Namun, masih perlu penyesuaian khusus bagi para pemain baru. ”Beberapa pemain baru memiliki tugas untuk cepat melakukan adaptasi. Pasalnya, secara fisik mereka masih tertinggal dengan pemain lama,” kata Nova, mantan bek timnas Indonesia.