Kesetiaan dan cincin juara NBA ibarat dua sisi mata uang bagi pemain NBA. Keduanya tidak terpisahkan, tetapi sulit muncul bersamaan. Tak pelak, sebagian dari mereka memanfaatkan jendela transfer guna mencari makna itu.
Oleh
korano nicolash lms
·5 menit baca
Bagi para pebasket NBA, setidaknya ada dua hal penting yang menjadi kebanggaan mereka, yaitu kesetiaan kepada klub dan cincin juara NBA. Kedua hal itu tidak serta-merta saling selaras. Kenyataannya, kedua hal itu tak jarang justru saling menguji satu sama lainnya.
Hal itu kembali menjadi sorotan menjelang berakhirnya waktu jendela transaksi pemain pada Senin (16/11/2020) waktu Amerika dan digelarnya Draft NBA 2020, Rabu (18/11/2020). Semula, Draft NBA itu dijadwalkan digelar di Barclays Center, New York.
Namun, akibat masih mewabahnya Covid-19, lokasinya kemudian ditetapkan di Studio ESPN di Bristol, Connecticut. Kegiatan itu akan dilakukan secara daring menggunakan fasilitas telekonferensi.
Pelaksanaan jendela tranfer itu, berikut free agent, bisa menjadi kesempatan bagi sang pemain untuk mengejar cita-citanya menjadi salah satu pemain yang mampu membawa timnya menjadi juara NBA. Seluruh tahapan ini bakal menguji para pemain, apakah mereka tetap setiap bertahan di klub atau justru hengkang demi ambisi kesuksesan, salah satunya cincin juara NBA.
Tidak banyak pemain yang bisa meraih keduanya sekaligus. Salah satu contoh pemain yang mampu mewujudkan kesetiaan, tetapi juga sudah mengoleksi cincin juara NBA adalah Udonis Haslem. Power forward veteran berusia 40 tahun itu telah memastikan dirinya akan kembali mengikat kontrak bersama Miami Heat untuk menjalani musim ke-18 di NBA.
Kesetiaan tak bertepi
Sejauh ini, hanya ada lima pemain yang tetap setia bersama klub lamanya dan enggan berpaling ke lain hati. Selain Haslem, ada nama Dirk Nowitzki (42) yang menghabiskan waktu 21 tahun dan telah mengantongi satu cincin juara NBA, yaitu pada 2011. Nowitzki lantas memutuskan gantung sepatu seusai musim 2019.
Setelah itu, ada almarhum Kobe Bryant yang pensiun pada 2016. Selama 20 musim bersama Los Angeles Lakers, Bryant telah mengantongi lima gelar juara NBA. Lalu, ada pula legenda hidup NBA, Tim Duncan (44). Mantan pemain power forward itu hanya membela satu klub sepanjang 19 tahun kariernya di NBA, yaitu bersama San Antonio Spurs.
Setelah pensiun pada 2016, pemain yang mengoleksi lima cincin juara NBA itu bahkan tetap setia di Spurs. Ia sempat menjadi asisten pelatih bersama bekas gurunya, Gregg Popovich, pada musim lalu. Ia bahkan berkali-kali memimpin langsung timnya di Spurs kala Popovich berhalangan.
Pemain lainnya, Reggie Miller (55), juga mampu bertahan selama 18 musim bersama Indiana Pacers. Miller memutuskan istirahat dari permainan basket pada 2005. Begitu pula dengan John Stockton (58) yang mampu bertahan selama 19 musim bersama Utah Jazz hingga mengakhiri kariernya pada 2003.
Meskipun memiliki nama besar sekaligus kesetiaan, sayangnya, baik Miller maupun Stockton tidak mampu membawa timnya juara NBA. Padahal, keduanya sering masuk tim All Star NBA. Stockton bahkan pernah menyabet gelar individu prestisius, yaitu most valuable player (MVP) alias pemain terbaik NBA All Star pada 1993.
Mencari pelabuhan baru
Seolah enggan bernasib serupa Stockton dan Miller, bintang NBA saat ini, James Harden, tengah mencari pelabuhan baru. Bintang Houston Rockets yang meraih MVP NBA tahun 2018 itu ingin menuntaskan ambisinya mengejar cincin juara. Ia dikabarkan tengah merapat ke Brooklyn Nets.
Nets kini diperhitungkan sebagai salah satu tim kuat. Mereka memiliki sejumlah pemain yang berpengalaman juara, seperti Kyrie Irving (juara NBA 2016 bersama Cleveland Cavaliers). Mereka juga diperkuat Kevin Durant, pemain yang kaya asam garam NBA dengan koleksi dua cincin juara.
Bintang Rockets lainnya, Russell Westbrook, juga menunjukkan gelagat tidak betah di klub itu. Namun, Rockets kemungkinan lebih memilih melepas Harden untuk mendapatkan dua tenaga baru, Caris LeVert dan Spencer Dinwiddie.
Dari sekian banyak pemain, Anthony Davis adalah yang paling mengejutkan. Menurut ESPN, duet LeBron James di Los Angeles Lakers itu menolak untuk menjalani kontrak terakhirnya senilai 28,7 juta dollar AS atau setara Rp 534 miliar. Padahal, Davis telah meraih cincin juara NBA pertamanya bersama klub itu pada musim lalu.
Namun, langkah Davis itu diyakini bukan untuk berkhianat atau mencari klub baru. Sebaliknya, itu adalah upayanya untuk mendapatkan nilai serta durasi kontrak yang lebih baik di Lakers. Keberhasilan Lakers meraih gelar juara pertamanya dalam satu dekade terakhir menjadi alat tawar untuk negoisasi itu.
Menjadi MVP tidak akan cukup bagi seorang pemain terbaik di NBA jika belum meraih cincin juara.
Menurut agennya, Rich Paul, Davis mengharapkan kontrak baru berdurasi panjang, yaitu hingga empat musim. Namun, besarnya permintaan Harden itu bisa membuat Rockets jengah dan membiarkannya pergi. Toh, mereka masih punya James yang terbukti masih kompetitif di level tertinggi meskipun usianya kini telah 35 tahun.
Di lain pihak, manajemen Lakers berupaya melakukan penyegaran. Mereka kini tengah berusaha mendatangkan point guard Oklahoma City Thunder, Dennis Schroder. Demi menggaet pemain berusia 27 tahun itu, Lakers akan melepaskan pemain pilihan Draft NBA ke-28, Danny Green. Hanya saja, Shroder masih punya satu musim kontrak tersisa di Thunder.
Di tengah usaha tim untuk terus berbenah dan memperkuat dirinya, sejumlah pemain juga menyimpan ambisi berburu cincin juara NBA. Menjadi MVP tidak akan cukup bagi seorang pemain terbaik di NBA jika belum meraih cincin juara.
Maka itu, Kevin Durant sampai rela dicemooh para pendukung Thunder saat meninggalkan Oklahoma pada 2016. Meskipun awalnya pahit, keputusan itu berbuah hasil manis. Dua cincin juara NBA kini menghiasi kariernya, yaitu diraih pada 2017 dan 2018, bersama Thunder. Ia lantas merantau ke Nets untuk membuktikan bahwa seorang manusia lebih hebat dari sebuah klub.
Langkah serupa dilakukan James, pemain terbaik NBA di era milenium. James meraih empat cincin juara NBA bersama tiga tim berbeda. Sebelumnya, ia juga juara bersama Miami Heat dan Cavaliers.
Kesempatan mewujudkan asa itu kini terbuka saat memasuki jendela transfer atau status pemain bebas kontrak nanti.