Pelatih Inggris Gareth Southgate masih berusaha agar Harry Kane bisa tampil ganas seperti saat tampil untuk Tottenham Hotspur. Ketajaman dan kreativitas Kane akan sangat dibutuhkan untuk menghadapi Belgia.
Oleh
D HERPIN DEWANTO PUTRO
·4 menit baca
LEUVEN, SABTU — Penyerang Harry Kane menjelma menjadi raja asis sekaligus pencetak gol produktif bersama Tottenham Hotspur musim ini. Namun, kemampuan serupa belum terlihat ketika ia bermain untuk tim nasional Inggris. Kane bisa menunjukkan kemampuannya itu saat Inggris melawan Belgia pada ajang Liga Nasional Eropa, Senin (16/11/2020) pukul 02.45 WIB.
Laga kelima Grup A2 itu akan menjadi laga spesial bagi Kane karena ia akan mencatat penampilan ke-50 bersama Inggris. Jika mampu mereplika ”ledakan” yang sama seperti yang ia lakukan di Spurs, laga itu akan semakin spesial.
Bersama Spurs, Kane telah mencetak tujuh gol dan delapan asis dalam delapan laga Liga Inggris. Manajer Spurs Jose Mourinho jeli melihat kemampuan Kane dan memanfaatkannya dengan bantuan Son Heung-min. Kane dan Son kini menjadi duet penyerang paling menakutkan di Liga Inggris.
Mourinho memperluas ruang gerak Kane agar bisa leluasa mundur dan membagi bola, terutama kepada Son. ”Perpaduan Kane dan Son di klub sangat luar biasa. Dia akan mudah mengoper bola apabila punya rekan yang bisa berlari kencang (seperti Son),” kata Pelatih Inggris Gareth Southgate.
Kemampuan Kane itu sudah lama diketahui Southgate, terutama saat ia melatih tim Inggris U-21 tahun 2013 dan Kane tampil sebagai penyelamat. Waktu itu, seperti ditulis The Guardian, Inggris U-21 tertinggal 0-1 pada babak pertama ketika melawan Finlandia.
Southgate baru memasukkan Kane menit ke-58 dan aksi briliannya terjadi sembilan menit kemudian. Kane memberikan umpan terobosan kepada Wilfried Zaha untuk memberikan asis kepada Saido Berahino. Laga itu berakhir imbang 1-1.
”Saya tahu kemampuan Kane (dalam mengumpan) menjadi sorotan, tetapi dia sudah punya kemampuan itu sejak lama,” kata Southgate. Tugas Southgate adalah memunculkan kemampuan itu di skuad Inggris dan itu tidak mudah.
Dalam empat laga bersama Inggris musim ini, Kane sama sekali belum membuat asis, bahkan mencetak gol. Ia belum bisa menemukan ritme yang pas seperti dirasakan di Spurs. Namun, Southgate percaya diri jika Kane bisa melakukannya.
”Berlaga dengan menurunkan pemain seperti Kane dan Raheem Sterling akan membuat kami bisa mengancam gawang lawan. Banyak tim lain yang juga ingin menebar ancaman serupa,” katanya.
Melawan Belgia, Southgate diperkirakan menggunakan skema 3-4-3. Kane akan berada di lini serang bersama Sterling dan Mason Mount. Pada laga sebelumnya, ketika Inggris bisa mengalahkan Republik Irlandia, 3-0, pada laga persahabatan, Kane tidak dimainkan sehingga ia akan sangat bugar ketika menghadapi Belgia.
Ukur konsistensi
Laga kontra Belgia ini bisa menjadi alat bagi Soutghate untuk mengukur konsistensi tim. Pada pertengahan Oktober, Inggris mengalahkan Belgia, 2-1, di Stadion Wembley. Ini adalah kekalahan pertama Belgia sejak November 2018 dan Inggris berharap bisa kembali memperburuk grafik penampilan Belgia pada laga nanti.
Bisa mengalahkan Belgia waktu itu menjadi kebanggaan Inggris karena Belgia saat ini masih menduduki tim peringkat pertama dunia versi FIFA. Kemenangan itu mendongkrak moral para pemain Inggris yang juga mengincar kejayaan di Piala Eropa 2020, yang akan berlangsung pada pertengahan 2021 akibat pandemi Covid-19.
Namun, sebelum melangkah lebih jauh ke kompetisi lainnya, Inggris wajib mengalahkan Belgia sekali lagi agar bisa mendudui puncak klasemen. Dengan syarat, Denmark tidak mengalahkan Eslandia pada laga lainnya.
Saat ini Belgia berada di puncak klasemen dengan 9 poin, diikuti Denmark dan Inggris dengan 7 poin. Adapun Eslandia belum memiliki poin. Belgia jelas tidak mau dipermalukan di kandang sendiri.
Saya tahu kemampuan Kane (dalam mengumpan) menjadi sorotan, tetapi dia sudah punya kemampuan itu sejak lama.
”November nanti kami akan lebih siap lagi menghadapi Inggris,” kata striker Belgia, Romelu Lukaku, seperti dikutip UEFA seusai dikalahkan Inggris pada Oktober lalu.
Lukaku menjadi ancaman serius Inggris yang telah kehilangan banyak pemain bertahan. Trent Alexander-Arnold dan Joe Gomez cedera, sedangkan Harry Maguire pada laga sebelumnya mendapat kartu merah. Southgate diprediksi akan menurunkan tiga bek, yaitu Tyrone Mings, Eric Dier, dan Kyle Walker.
Kane kembali menjadi tumpuan di lini serang karena Marcus Rashford cedera. Setidaknya Kane bisa dibantu Jack Grealish yang juga sedang bersinar. ”Pemain ini (Grealish) akan melakukan hal-hal hebat, tidak diragukan lagi,” puji mantan gelandang Manchester United, Roy Keane. (AFP/REUTERS)