Asa Macedonia Utara dan Skotlandia Mencetak Sejarah Baru
Sebanyak 24 tim kontestan Piala Eropa 2020 telah lengkap. Macedonia Utara menjadi salah satu debutan, selain Finlandia, yang akan berpartisipasi sekaligus berambisi mencetak sejarah baru.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·4 menit baca
TBILISI, JUMAT – Macedonia Utara dan Skotlandia mampu mewujudkan mimpi untuk bisa lolos ke Piala Eropa 2020. Bagi Macedonia Utara, Piala Eropa tahun depan akan menjadi kesempatan perdana berlaga di turnamen antarnegara sejak Federasi Sepak Bola Macedonia berdiri pada 1926. Sementara itu, Skotlandia mengakhiri penantian selama 24 tahun untuk kembali berpartisipasi di Piala Eropa setelah terakhir kali ikut serta pada edisi 1996.
Kepastian kedua negara itu lolos ke Piala Eropa 2020 yang berlangsung Juni-Juli 2021 dihasilkan setelah mampu unggul di babak final playoff, Jumat (13/11/2020) dini hari WIB. Macedonia Utara unggul 1-0 atas Georgia, sedangkan Skotlandia menumbangkan Serbia lewat keunggulan drama adu penalti 5-4.
Selain Macedonia Utara dan Skotlandia, Hungaria dan Slovakia melengkapi 24 negara yang berpartisipasi di Piala Eropa 2020. Hungaria dan Slovakia melanjutkan tren lolos ke babak utama Piala Eropa sejak 2016 lalu.
Sebelum unggul di babak final play-off, Macedonia Utara mampu meraih prestasi terbaik di babak kualifikasi Piala Eropa sejak partisipasi pertama kali pada 1994. Tergabung di grup G, Macedonia berada di urutan ketiga di bawah Polandia dan Austria. Di babak playoff, Macedonia Utara mampu meraih kemenangan atas Kosovo dan Georgia.
Meskipun baru pertama kali tampil, Macedonia Utara tidak ingin menjadi sumber gol dan poin bagi tiga tim lain di Grup C, yaitu Belanda, Ukraina, dan Austria. Sebelumnya, Macedonia Utara telah bertemu dua kali dengan Austria di babak kualifikasi. Tetapi, Macedonia Utara dua kali tumbang dengan skor 1-4 dan 1-2.
Lolosnya kami ke Piala Eropa adalah tonggak sejarah baru bagi seluruh rakyat Macedonia Utara.
“Lolosnya kami ke Piala Eropa adalah tonggak sejarah baru bagi seluruh rakyat Macedonia Utara,” ucap kapten Macedonia Utara, Goran Pandev.
Pandev, pencetak gol kemenangan Macedonia Utara atas Georgia, berambisi membawa negaranya lolos dari grup yang dihuni sejumlah negara yang secara tradisi rutin tampil di Piala Eropa.
“Kami memiliki sejumlah pemain muda yang mampu bermain tenang di bawah tekanan. Itu menjadi modal kami untuk menghadapi setiap pertandingan di fase grup Piala Eropa yang akan kami anggap sebagai laga final,” ujar pemain klub Liga Italia, Genoa, itu.
Hal serupa disampaikan Pelatih Macedonia Utara Igor Angelovski. Pelatih, yang sejak 2015 menangani Macedonia Utara, menuturkan, dirinya akan mengandalkan Pandev yang menjadi pemain paling berpengalaman di skuadnya untuk membimbing sejumlah pemain muda, seperti gelandang Napoli, Elif Elmas.
“Kami memiliki satu misi ketika tampil di Piala Eropa, yaitu membuat bangsa bangga dengan penampilan kami,” ucap Angelovski dilansir UEFA.com.
Selain Macedonia Utara, negara debutan lain di Piala Eropa 2020 ialah Finlandia. Kemenangan 2-0 atas Perancis di laga persahabatan, Kamis (12/11) lalu, menghadirkan kepercayaan diri bagi skuad Finlandia.
Pelatih Finlandia Markku Kanerva menekankan, pasukannya belum akan berhenti bermimpi setelah untuk pertama kali tampil di turnamen resmi. Finlandia tergabung di dalam grup B yang diisi oleh Denmark, Belgia, dan Rusia.
“Hasil positif di laga uji coba menjadi bekal kami untuk menambah kepercayaan diri. Kami tidak ingin hanya tampil, tetapi ingin meraih sejarah baru lainnya di Piala Eropa,” kata Kanerva dikutip L’Equipe.
Adapun Eslandia dan Wales adalah debutan di Piala Eropa 2016 yang mampu menyita perhatian. Eslandia lolos hingga babak perempat final setelah mampu menumbangkan Inggris di babak 16 besar. Di sisi lain, Wales menembus hingga babak semifinal, tetapi langkah Wales dihentikan sang juara, Portugal.
Berpesta
Kebahagian juga tengah menyelimuti skuad Skotlandia. Setelah terakhir kali tampil di Piala Eropa 1996 dan Piala Dunia 1998, Skotlandia akhirnya kembali meraih tiket ke babak utama turnamen antarnegara usai menumbangkan Serbia di babak play-off Piala Eropa 2020.
Selain lolos ke Piala Eropa, Skotlandia telah menjalani sembilan laga tidak terkalahkan. Catatan itu merupakan raihan terbaik Skotlandia dalam 44 tahun.
Menurut gelandang serang Skotlandia, Ryan Christie, penampilan baik Skotlandia yang disempurnakan dengan lolos Piala Eropa pantas dirayakan oleh sekitar lima juta rakyat Skotlandia.
“Kami akan pulang untuk melakukan pesta karena kami pantas merayakan prestasi ini. Rakyat Skotlandia memahami masa sulit yang dialami dunia sepak bola kami, jadi keberhasilan ini harus disambut suka cita oleh setiap orang di Skotlandia,” kata Christie yang menangis ketika pertandingan berakhir.
Pelatih Skotlandia Steve Clarke mengatakan, mentalitas kuat ketika menghadapi Serbia akan menjadi bekal skuadnya menuju Piala Eropa 2020. Ia meminta anak asuhannya untuk selalu bekerja keras dan tidak menyerah.
“Kami telah merasakan hasil positif dari kekuatan mental untuk selalu percaya dan bekerja keras. Semangat itu harus dijaga karena setiap pertandingan di Piala Eropa akan berjalan sulit,” ucap Clarke.
Di babak utama Piala Eropa 2020, Skotlandia akan bertemu dengan Kroasia, Republik Ceko, serta sang rival, Inggris. Laga Skotlandia melawan Inggris akan berlangsung di Stadion Wembley pada 19 Juni 2021.
Pertemuan Skotlandia dengan Inggris merupakan laga ulangan di pertandingan fase grup Piala Eropa 1996. Pertandingan yang berlangsung di Wembley itu dimenangkan Inggris 2-0 lewat gol Alan Shearer dan Paul Gascoigne.
“Laga kedua tim akan berlangsung sengit. Skotlandia akan menyulitkan kami di fase grup,” ujar Pelatih Inggris Gareth Southgate dilansir BBC. (AFP)