Brasil berambisi menjaga rekor kemenangan di Kualifikasi Piala Dunia 2022 ketika menghadapi Venezuela, Sabtu pagi WIB. Pelatih Brasil Tite mampu mengembalikan permainan indah ala Brasil.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·4 menit baca
SAO PAULO, KAMIS — Memasuki tahun keempat sebagai pelatih Brasil, Adenor Leonardo Bacchi alias Tite mulai mengembalikan identitas permainan tim ”Selecao” yang fokus menyerang sekaligus menghibur. Laga ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2022 melawan Venezuela, Sabtu (14/11/2020) pukul 07.30 WIB, di Stadion Morumbi menjadi ajang bagi Tite untuk menyempurnakan sepak bola ”jogo bonito” (permainan indah) khas Brasil.
Dalam dua laga awal Kualifikasi Piala Dunia 2022, Tite mulai menghadirkan warna baru dalam permainan Brasil. Tim ”Selecao” bermain lebih menyerang dan tidak membatasi kreativitas individu yang memiliki kemampuan olah bola menawan.
Di pertandingan melawan Bolivia dan Peru, Brasil unggul masing-masing dengan skor telak 5-0 dan 4-2. Hasil itu membawa Brasil memimpin puncak klasemen babak Kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Amerika Selatan dan memegang predikat tim paling subur dengan torehan 9 gol.
Di laga kontra Venezuela, yang kalah di dua laga awal kualifikasi, Tite berambisi mematangkan permainan indah dan menyerang Brasil yang telah lama hilang, yaitu ”jogo bonito”.
Meskipun Neymar dan Philippe Coutinho dipastikan absen karena menderita cedera, Tite masih memiliki sejumlah pemain dengan kemampuan individu mumpuni, seperti Vinicius Junior, Lucas Paqueta, Everton Ribeiro, dan Gabriel Jesus.
Tite akan kembali menggunakan formasi 4-3-3, tetapi di tengah laga, formasi itu berjalan amat fleksibel dan berubah menjadi 2-3-5. Lima pemain akan berada di lini depan, kemudian tiga pemain akan bertahan di tengah untuk menjaga keseimbangan sekaligus memutus serangan balik lawan, dan dua pemain bek tengah bertahan di zona pertahanan.
Dua bek tengah, Thiago Silva dan Marquinhos, akan menjadi pemain terakhir Brasil di lini pertahanan sebelum lawan berhadapan dengan kiper Alisson Becker. Ketika Casemiro juga tidak bisa tampil, Allan dan Douglas Luiz akan menjadi gelandang bertahan yang akan dibantu Danilo yang berposisi awal sebagai bek kanan. Adapun Renan Lodi, yang berposisi alami sebagai bek kiri, akan memiliki tugas lebih menyerang untuk menopang tiga penyerang dan seorang gelandang serang.
”Pola permainan itu sangat strategis untuk kami lanjutkan di pertandingan melawan Venezuela, Jumat nanti (Sabtu pagi WIB). Kami bermain dengan filosofi sederhana, yaitu bola selalu diarahkan ke pemain di lini depan, mereka (pemain depan) bertugas lebih banyak bergerak membuka ruang untuk memicu kehadiran lebih banyak pemain di zona pertahanan lawan,” ujar Tite dilansir Folha, Kamis (12/11/2020).
Kesempatan sempurna
Tite tidak terlalu khawatir dengan absennya Neymar dan Coutinho yang selalu tampil di dua laga awal. Sebab, Brasil memiliki kualitas pemain yang setara. Absennya Neymar, misalnya, akan menjadi kesempatan sempurna bagi Jesus untuk mengisi tempat bintang Paris Saint-Germain itu.
Di skuad Brasil saat ini, Jesus menjadi pencetak gol terbanyak bagi tim Selecao di bawah Neymar. Dari 39 penampilan berseragam Brasil, Jesus telah mencetak 18 gol. Adapun Neymar telah menciptakan 64 gol dalam 103 cap bersama Brasil.
Saya siap mengemban tanggung jawab yang diberikan tim kepada saya, yaitu mencetak gol dan membawa tim meraih kemenangan. Kami akan berusaha keras untuk menjaga 100 persen kemenangan di kualifikasi Piala Dunia ini.
”Saya siap mengemban tanggung jawab yang diberikan tim kepada saya, yaitu mencetak gol dan membawa tim meraih kemenangan. Kami akan berusaha keras untuk menjaga 100 persen kemenangan di kualifikasi Piala Dunia ini,” kata Jesus, yang membela Manchester City, kepada CBF.com.
Allan menambahkan, kekuatan Brasil tidak akan berkurang. Menurut Allan, seluruh pemain di tim Selecao memiliki ambisi yang sama untuk tampil sempurna selama mengenakan seragam timnas.
”Tim Brasil ini memiliki kualitas untuk selalu mengejar hasil terbaik di setiap pertandingan,” ucap Allan.
Sementara itu, Venezuela bertekad meraih poin perdana di ajang Kualifikasi Piala Dunia ketika bertandang ke Stadion Morumbi. Dua laga sebelumnya, Venezuela kalah dari Kolombia 0-3 dan ditaklukkan Paraguay 0-1.
Gelandang Venezuela, Cristian Casseres, menuturkan, skuad Venezuela berambisi menghadirkan kebahagian bagi seluruh rakyat Venezuela yang akan menyaksikan laga ketiga itu di televisi. Untuk membawa pulang poin dari Brasil, Venezuela langsung mengumpulkan seluruh pemainnya di Kota Sao Paulo, Brasil, sejak Selasa (10/11) lalu. Alhasil, Pelatih Venezuela Jose Peseiro tidak terlebih dahulu meminta skuadnya melakukan pemusatan latihan di Caracas, ibu kota Venezuela, seperti yang biasa dilakukan jelang laga internasional.
”Latihan intens ini telah membuat kami lebih bersatu dan kompak dibandingkan ketika menjalani persiapan bulan lalu. Saya yakin nasib baik akan berpihak kepada kami,” ujar Casseres, yang bermain di Liga Amerika Serikat bersama New York Red Bulls.
Sejak kedua negara bertemu dalam laga resmi pada 1959, Venezuela baru dua kali mengalahkan Brasil. Di sisi lain, Venezuela kalah 21 kali dari Brasil, lalu tiga kali kedua tim bermain imbang.
Terakhir kali Venezuela meraih kemenangan atas Brasil terjadi pada laga uji coba internasional, Juni 2008. Venezuela unggul 2-0 dalam pertandingan yang dilangsungkan di Amerika Serikat.