Keputusan IBL tak menggunakan pemain asing musim depan membuat klub langsung memperkuat pemain lokal. Klub berlomba-lomba merekrut pemain habis kontrak. Musim depan menjadi kesempatan terbaik pebasket lokal unjuk gigi.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pergerakan transfer pemain sangat aktif pada masa pramusim Liga Bola Basket Indonesia (IBL) 2021. Tiap klub berlomba mengejar pebasket lokal yang habis kontrak. Klub bergerak cepat meningkatkan kualitas pemain lokal karena musim depan akan berlangsung tanpa pemain asing.
Fenomena ini tidak lepas dari kehadiran dua tim baru, Bali United dan West Bandits Solo. Mereka sedang memperkuat tim dengan pemain lokal berpengalaman agar bisa bersaing di kompetisi tertinggi basket nasional.
Situasi klub yang mencari pemain didukung dengan banyaknya pemain bebas kontrak. Dalam rilis IBL, terdapat 25 pemain dari 9 klub yang kontraknya habis dan bisa memilih pindah ke klub lain.
West Bandits langsung memanfaatkan itu. Setidaknya mereka sudah merekrut empat pemain bebas kontrak. Di antaranya, dua guard Saya Wacana Salatiga, Andre Adriano dan Cassiopeia Manuputty, serta pemain besar veteran dari Satria Muda, Fadlan Minallah.
Pemilik West Bandits, James Winson, menyatakan, pihaknya belum selesai berburu pemain. Tim masih membutuhkan pemain besar lagi di posisi center untuk mengisi ketidakhadiran bakat asing.
Klub yang bermarkas di dua tempat itu, Jakarta dan Solo, sedang mengincar center veteran Galank Gunawan dan Isman Thoyib. Kontrak Galank dengan Bima Perkasa Yogya sudah habis, sedangkan Thoyib pensiun pada 2019.
”Kami memang aktif mengejar pemain. Kami sepakat tidak mau hanya dinilai sebagai partisipan karena bisa masuk IBL tidak gampang. Tujuannya untuk membesarkan basket di Solo lagi. Karena itu, kami ingin lolos playoff di musim pertama,” kata Winston, saat dihubungi dari Jakarta, Kamis (12/11/2020).
Selain West Bandits, klub lain juga terus bergerak. Bali United sudah mendatangkan guard berbakat Yerikho Tuassela, sedangkan tim raksasa Pelita Jaya mengambil pemain nasional Hardian Wicaksono. Keduanya berasal dari Pacific Caesar Surabaya.
Klub harus termotivasi untuk memperkuat pemain lokal. Jangan sampai hanya mengandalkan pemain asing, kualitas pemain lokal harus ditingkatkan.
Potensi perpindahan juga berasal dari luar klub IBL. Misalnya, pemain senior CLS Knights yang bermain di Liga Basket ASEAN (ABL), Rachmad Febri Utomo, yang pindah ke Bima Perkasa.
Muncul juga rumor tentang perpindahan mantan pemain Stapac Jakarta, termasuk pemain timnas, seperti Kaleb Ramot Gemilang dan Abraham Damar Grahita. Stapac dipastikan tidak tampil lagi di IBL musim depan.
Pembinaan
Di sisi lain, ada klub yang tidak berburu pemain, seperti Satya Wacana. Meski dipastikan kehilangan tiga pemain kunci, mereka memilih percaya pada pembinaan. Tim asuhan Efri Meldy ini memanfaatkan kehadiran pemain debutan atau rookie untuk menutup lubang tersebut.
Menurut Manajer Satya Wacana Zaki Iskandar, saat ini baru tujuh pemain yang sudah pasti melanjutkan bermain musim depan. ”Jumlah itu sudah cukup, ditambah rookie nanti. Pemain kami memang sudah langganan diambil setiap tahun, tetapi kami tetap teguh dengan karakter klub, yaitu pembinaan pemain muda,” ucapnya.
Musim tanpa pemain asing cukup melegakan bagi Satya Wacana. Klub bisa sedikit melepas beban finansial dari kontrak mahal pemain asing. Sebaliknya, pemain lokal bisa lebih berkembang dan dapat kesempatan tampil.
”Pasti positifnya pemain lokal ini bisa ada panggungnya. Hanya saja yang kurang mungkin dari sisi pemasaran. Beberapa tahun terakhir, kan, liga bergairah lagi karena ada pemain asing. Tetapi ini yang terbaik karena akan sulit kalau ada pemain asing di tengah pandemi, mulai dari administrasi sampai finansial,” tutur Zaki.
Direktur IBL Junas Miradiarsyah mengatakan, keputusan tanpa pemain impor akan secara otomatis memaksa klub meningkatkan kualitas pemain lokal. Hal itu akan sangat baik untuk perkembangan bola basket nasional. Ini mengingat mayoritas klub lebih mengutamakan kualitas pemain asing pada musim-musim sebelumnya.
”Klub harus termotivasi untuk memperkuat pemain lokal. Jangan sampai hanya mengandalkan pemain asing, kualitas pemain lokal harus ditingkatkan. Karena itu kebijakan liga membuat saat ini terjadi perputaran pemain. Tahun lalu sudah memecahkan rekor (transfer). Sekarang akan lebih seru lagi,” ucap Junas.
IBL memutuskan kompetisi tanpa pemain impor karena tidak ingin menambah risiko di tengah pandemi. Kehadiran pemain asing akan membuat penyelenggaraan kompetisi semakin rumit karena mereka harus menghadirkan pemain dari luar negeri dengan segala protokol kesehatan.
IBL musim 2021 dijadwalkan mulai pada 15 Januari. Total ada 12 klub yang akan ikut serta berkompetisi selama dua bulan dalam empat seri. Semua pertandingan akan dilakukan dengan sistem ”gelembung” tanpa penonton.