Westbrook Minta Ditukar, Gejolak Rockets Berlanjut
Gejolak di internal peserta ”playoff” NBA musim lalu, Houston Rockets, terus berlanjut. Setelah ditinggalkan pelatihnya, Mike d’Antoni, mereka kini terancam kehilangan bintangnya, Russel Westbrook.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·3 menit baca
HOUSTON, KAMIS — Setelah kehilangan pelatih kepala Mike d’Antoni dan manajer umum Daryl Morey, Houston Rockets kini dipusingkan dengan masalah Russel Westbrook. Salah satu pemain terbaik tim itu meminta ditukar ke klub lain karena merasa tidak nyaman setelah bermain semusim.
Dua pemain terbaik Rockets, Westbrook dan dan James Harden, meminta kejelasan tentang arah klub ke depan, Rabu (11/11/2020). Hal itu dilaporkan jurnalis The Athletic, Shams Charania.
Dari hasil pembicaraan itu, Westbrook tidak puas dengan jawaban klub. Dia pun minta ditukar ke klub lain. Sementara itu, Hardem memutuskan untuk tetap berkomitmen dengan Rockets untuk musim depan.
”Westbrook telah memberi tahu ofisial tim bahwa dia merasa tidak nyaman tentang akuntabilitas dan budaya tim. Ia ingin bergabung dengan tim di mana dia dapat memiliki peran yang serupa dengan perannya sebagai jenderal lapangan, seperti sebelumnya di Oklahoma City (Thunder),” tutur Charania.
Permintaan most valuable player NBA musim 2016-2017 itu pun menambah dilema Rockets. Setelah kalah dari Los Angeles Lakers di playoff musim lalu, Rockets ditinggal d’Antoni yang tidak memperpanjang kontraknya dan Morey yang mengundurkan diri.
Dua sosok yang paling vital dalam kehebatan Rockets beberapa musim terakhir itu hilang dalam rentang dua bulan. Morey digantikan Rafael Stone, seorang eksekutif klub yang menangani masalah umum, sementara posisi d’Antoni diisi oleh Stephen Silas, mantan asisten pelatih Dallas Mavericks.
Masa depan tim
Kini, mereka terancam kehilangan pemain yang merupakan rencana dari masa depan tim untuk beberapa tahun ke depan. Adapun Westbrook baru semusim membela Rockets, setelah ditukar dengan guard veteran, Chris Paul, dari Thunder pada musim lalu.
Pebasket 32 tahun itu sempat tampil solid sebelum pandemi menyerang, dengan catatan 27,2 poin, 7,9 rebound, dan 7 asis dalam 57 laga. Namun, setelah liga vakum, penampilannya menurun drastis. Saat playoff, dia hanya menghasilkan 17,9 poin, 7 rebound, dan 4,6 asis. Penampilan buruknya menjadi salah satu faktor yang menyebabkan Rockets takluk dari LA Lakers.
Meski tampil di bawah performa saat playoff, pelatih baru Rockets menyatakan masih butuh jasa Westbrook. Silas, dalam wawancara bersama ESPN, ingin Harden dan Westbrook berada di timnya musim depan. Keduanya merupakan bagian dari rencana Silas untuk melaju jauh di kompetisi.
”Keduanya adalah seorang MVP. Ketika datang, saya berbicara kepada mereka. Saya ingin pekerjaan ini karena ada mereka di dalam tim. Karena itu, saya berharap Harden dan Westbrook tetap akan ada musim depan,” ucapnya.
Mengganggu persiapan
Persoalan Westbrook tentu akan mengganggu persiapan Rockets. Mereka sedang bersiap menuju laga pembuka NBA yang akan berlangsung pada 22 Desember nanti. Artinya, Rockets hanya punya waktu sekitar sebulan lebih untuk meredakan gejolak di tim.
Di sisi lain, permintaan Westbrook belum tentu akan dikabulkan. Dia merupakan pemain yang sulit ditukar karena punya kontrak sangat besar. Kontraknya senilai 131 juta dollar AS untuk tiga tahun ke depan. Angka itu sangat tinggi untuk pemain berusia 32 tahun yang sedang menurun performanya.
Rockets hanya punya waktu sekitar sebulan lebih untuk meredakan gejolak di tim.
Pandangan berbeda disampaikan sang manajer baru, Stone. Dia meyakini kunci utama Rockets menuju kesukesan ada dalam sosok Harden. Sementara itu, Westbrook hanyalah pelengkap dari Harden. Sosok pelengkap itu bisa digantikan oleh siapa saja.
”Untuk delapan musim terakhir, target kami adalah juara karena kami punya Harden. Kami tetap akan punya Harden. Jadi, target kami masih sama. Ketika punya pemain seperti dia, Anda berada setengah jalan untuk menjadi juara. Tinggal sisanya bagaimana kita menemukan kepingan yang tepat untuk melengkapi itu,” ucap Stone. (AP)