Jadwal yang sangat padat membuat klub-klub elite Liga Inggris mengeluh karena pemain tidak punya waktu istirahat yang cukup. Mereka merasa ditempatkan dalam situasi yang tidak manusiawi.
Oleh
DOMINICUS HERPIN DEWANTO PUTRO
·4 menit baca
MANCHESTER, SENIN - Manchester City dan Liverpool mengikuti jejak klub elite Liga Primer atau Liga Inggris lainnya seperti Manchester United yang memprotes jadwal kompetisi yang terlalu padat dan tidak manusiawi. Mereka menjerit dan mendorong agar Liga Primer mengatur ulang jadwal laga dan kembali menerapkan aturan pergantian maksimal lima pemain per laga.
Jeritan semacam itu yang lebih banyak terdengar usai City dan Liverpool bermain imbang, 1-1, di Stadion Etihad, Senin (9/11/2020) dini hari WIB. Rivalitas di lapangan dilupakan begitu saja karena mereka menghadapi jadwal padat sebagai “musuh” bersama. “Musuh” ini jauh lebih berbahaya sehingga ketiga klub ini saling mendukung.
Manajer Liverpool, Juergen Klopp, bersimpati terhadap manajer MU Ole Gunnar Solskjaer yang telah menyuarakan hal ini lebih dulu. Solskjaer menyebut Liga Primer sedang bercanda karena telah menetapkan jadwal MU melawan Everton pada Sabtu (7/11/2020) pukul 12.30 waktu Inggris.
Padahal, tim “Setan Merah” itu baru saja menjalani laga Liga Champions pada Rabu (4/11/2020) malam di Turki melawan Istanbul Basaksehir. “Pemain saya sengaja dibuat gagal dengan penerapan jadwal padat seperti ini,” kata Solskjaer.
Namun, Solskjaer beruntung karena timnya tetap bisa mengalahkan Everton, 3-1. Meski demikian, Solskjaer tetap menyesalkan pengaturan jadwal itu dan menegaskan bahwa pemain bukanlah robot yang bisa dipaksa untuk terus bermain tanpa sempat beristirahat.
Liga Primer harus berubah. Sky (Sports), BT (Sports), dan Anda (Klopp menunjuk media yang menayangkan laga) harus berbicara satu sama lain. Anda ingin sepak bola yang bagus? Maka biarkan pemain beristirahat.
Klopp pun sangat memahami perasaan Solskjaer yang tidak bisa memberikan waktu bagi para pemainnya untuk memulihkan kebugaran. “Liga Primer harus berubah. Sky (Sports), BT (Sports), dan Anda (Klopp menunjuk media yang menayangkan laga) harus berbicara satu sama lain. Anda ingin sepak bola yang bagus? Maka biarkan pemain beristirahat,” kata Klopp kepada BBC.
Liverpool dan City juga baru saja menjalani laga Liga Champions pekan lalu. Berbeda dengan MU, Liverpool dan City menjalani laga pada Selasa (3/11/2020) malam sehingga masih memiliki waktu lebih banyak untuk beristirahat. Liverpool berada di Italia untuk menghadapi Atalanta dan City menjamu Olympiakos.
Meski waktunya sedikit lebih longgar dibandingkan MU, Klopp dan manajer City, Pep Guardiola, tetap menyatakan bahwa pemain masih kelelahan. Mereka pun merasa kualitas laga ikut menurun. “Setelah bermain sekitar 10-15 menit, setiap pemain mulai ngos-ngosan,” kata Klopp.
Liverpool pada laga itu mencetak gol melalui tendangan penalti Mohamed Salah pada menit ke-13 dan City menyamakan kedudukan pada menit ke-31 melalui tendangan Gabriel Jesus. City berpeluang memenangi laga itu ketika mendapat tendangan penalti. Namun, tendangan Kevin De Bruyne melebar.
Jesus, usai laga itu, juga mengaku cemas karena ia (dan pemain lainnya) bersiap untuk bergabung dengan tim nasional negara masing-masing pada pekan ini sehingga ia ingin tetap bugar. “Ini adalah tantangan bagi saya untuk berusaha tidak cedera karena musim ini sangat berbahaya karena terlalu banyak laga yang harus dijalani dalam waktu singkat,” kata Jesus.
Setidaknya bek Liverpool Trent Alexander-Arnold menjadi “korban” karena mengalami cedera akibat kelelahan. “Alexander-Arnold, pemain timnas Inggris, sekarang cedera. Tidak ada perlindungan bagi pemain dan itulah mengapa masalah ini adalah bencana,” kata Guardiola.
Pergantian pemain
Guardiola, termasuk Klopp, lantas meminta Liga Primer untuk mempertimbangkan untuk menerapkan kembali aturan pergantian lima pemain yang sempat dijalan pada awal pandemi. Memasuki musim 2020-2021, aturan pergantian pemain kembali pada aturan lama, yaitu setiap tim hanya boleh mengganti maksimal tiga pemain per laga.
Menurut Guardiola, aturan pergantian maksimal lima pemain membuat klub bisa leluasa melakukan rotasi sehingga bisa mencegah pemain cedera. “Di seluruh dunia, aturan pergantian pemain masih berlaku. Liga Inggris adalah liga spesial karena menggunakan aturan pergantian tiga pemain. Pemain tidak dilindungi,” ujarnya.
Namun, bagi tim-tim non-elite, aturan pergantian hingga lima pemain hanya menguntungkan tim-tim elite yang sudah punya skuad besar. Tim-tim kecil dengan skuad kecil merasa tidak mendapatkan manfaat dengan aturan itu. “Saya bisa bersimpati dengan tim-tim yang berlaga di kompetisi Eropa tetapi saya merasa aturan pergantian tiga pemain sudah tepat,” kata manajer Aston Villa, Dean Smith.
Villa pada laga lainnya, Senin dini hari WIB, mampu mengalahkan Arsenal, 3-0, dan merangkak naik ke peringkat enam klasemen sementara. Striker Villa, Ollie Watkins mencetak dua gol pada laga itu. (AFP/REUTERS)