Joan Mir berpotensi mengunci gelar juara MotoGP 2020 pada balapan kedua di Ricardo Tormo, Valencia, berbekal keunggulan 37 poin dari pebalap peringkat kedua dan ketiga, dengan maksimal 50 poin untuk diperebutkan.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·4 menit baca
VALENCIA, MINGGU – Kemenangan pada seri Eropa di Sirkuit Ricardo Tormo, Minggu (8/11/2020), semakin mendekatkan Joan Mir pada gelar juara dunia MotoGP pertamanya. Pebalap tim Suzuki Ecstar itu bahkan berpotensi mengunci gelar juara pada seri Valencia, pekan depan, dengan finis di posisi ketiga atau meraih tambahan 15 poin.
Jumlah poin itu menjadi syarat tertinggi Mir untuk juara, yang harus dipenuhi jika dua pesaing terdekatnya, Alex Rins atau Fabio Quartararo, finis terdepan. Jika Rins atau Quartararo gagal meraih posisi terdepan, atau bahkan finis di luar podium pekan depan, syarat Mir menjadi juara akan semakin ringan.
Berkat kemenangan pertamanya di ajang MotoGP kemarin, Mir mengumpulkan 162 poin. Tambahan 25 poin membuat Mir unggul hingga 37 poin dari pebalap peringkat kedua dan ketiga yang memiliki poin sama, 125, yaitu Quartararo (Petronas SRT Yamaha) dan Rins (Suzuki Ecstar).
”Saya merasa sama, tetapi lebih senang, sangat senang, ini sesuatu yang saya nantikan, kemenangan pertama, dan ini tiba pada momen yang tepat,” ujar Mir kepada MotoGP.
Dengan maksimal 50 poin tersisa pada dua seri tersisa, Mir akan menjadi juara dunia dengan finis di posisi ketiga, atau meraih 177 poin. Jumlah poin itu tidak akan terkejar oleh Rins atau Quartararo menjadi memenangi dua seri tersisa, di Valencia dan balapan penutup di Portimao, Portugal, pada 22 November. Jumlah poin maksimal yang bisa diraih Rins dan Quartararo adalah 175 poin.
Beban Mir juara akan lebih ringan jika Rins atau Quartararo gagal finis terdepan di seri Valencia. Namun, pebalap berusia 23 tahun itu tidak akan mengendurkan perjuangannya, dan tetap mengincar kemenangan pada dua seri tersisa.
Masih terbuka
Sementara itu, Rins menilai, peluang dirinya juara masih terbuka meskipun tertinggal 37 poin dari Mir. ”Tersisa dua balapan, dan Joan sepertinya membuka selisih poin yang besar, jadi mari lanjutkan perjuangan dan berusaha finis di podium, posisi terdepan, dan kita lihat saja di mana kita berada di akhir,” tegas Rins.
”Masih ada peluang. Dia (Mir) memang sedikit jauh dan menjadi favorit (juara), mari berusaha melakukannya,” lanjut Rins.
Rins gagal memenangi balapan karena kesalahan memindah gigi transmisi pada lap ke-17 di tikungan 11, sehingga Mir bisa mendahului. ”Saya senang bisa mendapatkan tambahan 20 poin untuk kejuaraan. Joan, rekan setim saya, menekan pada akhir balapan, dan saya melakukan kesalahan di tikungan 11, pada perpindahan gigi dengan kaki, dan membuat saya kehilangan posisi terdepan. Dia mendahului dan saya berusaha menjaga jarak, tetapi itu sulit dan setiap lap dia semakin menjauh. Kita lihat pekan depan apakah lebih baik,” jelas Rins yang mengalami ban spinning terlalu banyak.
Peluang juara juga masih bisa diraih pebalap peringkat empat Maverick Vinales yang kini mengumpulkan 121 poin. Pebalap tim Monster Energy Yamaha itu hanya meraih tiga poin dari hasil finis di posisi ke-13. Vinales kehilangan peluang finis di podium karena start dari pitlane akibat menggunakan mesin keenam, melebihi kuota lima mesin per musim. Secara matematis Vinales masih bisa juara, meski sangat berat.
Saya merasa sama, tetapi lebih senang, sangat senang, ini sesuatu yang saya nantikan, kemenangan pertama, dan ini tiba pada momen yang tepat.
Adapun Quartararo mengalami pukulan psikologis setelah finis di posisi ke-14 dan hanya meraih dua poin. Dia gagal bersaing karena terjatuh pada tikungan delapan pada lap kedua. Sikap Quartararo di garasi jelas menunjukan penyesalannya atas hasil balapan seri Eropa. Tantangan terberat Quartararo adalah mengatasi tekanan psikologis untuk berusaha tampil maksimal dalam dua seri tersisa.
Sebaliknya, Mir kini dalam kepercayaan diri yang tinggi setelah meraih kemenangan pertamanya di ajang MotoGP. Dia melakukan start yang sangat brilian dari posisi enam untuk menempati posisi empat menjelang tikungan dua di Ricardo Tormo. Mir kemudian naik posisi tiga dan membuntuti rekan setimnya, Rins dan pemimpin balapan Pol Espargaro (KTM). Mir kemudian naik ke posisi dua mendahului Espargaro yang beberapa lap sebelumnya kehilangan posisi terdepan dari Rins.
Mir memanfaatkan kesalahan Rins di lap ke-17 saat melebar pada tikungan 11. Mir memimpin balapan dan tak terkejar oleh Rins. Mir memiliki pace yang lebih baik di semua sektor dibandingkan Rins yang sama-sama menggunakan ban medium depan dan belakang. Mir finis terdepan disusul Rins, dan Espargaro ketiga. Ini menjadi finis pertama dan kedua pebalap Suzuki sejak 1982 di kelas 500cc/MotoGP.