Jack Grealish, Ollie Watkins, Ross Barkley, dan John McGinn menjadi motor utama untuk mengangkat Aston Villa musim ini. Berkat mereka, Villa bisa menaklukkan Arsenal, 3-0.
Oleh
DOMINICUS HERPIN DEWANTO PUTRO
·3 menit baca
LONDON, SENIN — Aston Villa terus mengukir kejutan dengan mengalahkan tim-tim besar Liga Inggris pada musim ini. Setelah mampu menumbangkan Liverpool, 7-2, dan Leicester City, 1-0, kini Villa menggilas Arsenal, 3-0, di Stadion Emirates, London, Senin (9/11/2020) dini hari waktu Indonesia.
Villa tidak kesulitan untuk membongkar pertahanan Arsenal pada laga ini. Mereka tahu titik terlemah pertahanan Arsenal ada di sisi kanan dan itu yang menjadi pintu masuk bagi Villa untuk mencetak ketiga gol tersebut. Lagi pula, pemain bintang Villa, Jack Grealish, bermain di sisi tersebut.
Gol pertama Villa yang terjadi pada menit ke-25 memperlihatkan Arsenal yang kebingungan dalam bertahan. Grealish bekerja sama dengan Ross Barkley dan Matt Targett untuk melepaskan umpan silang yang berbuah gol bunuh diri Bukayo Saka.
Dua gol lainnya terjadi pada babak kedua dan dicetak oleh striker Villa, Ollie Watkins. Sama seperti pada babak pertama, serangan dibangun dari arah yang sama. Pada gol kedua, Barkley kembali bisa masuk ke dalam pertahanan Arsenal dan memberi umpan silang untuk Watkins.
Ini semua karena kesalahan saya. Sulit untuk mencari alasan dari kekalahan ini.
Pada gol ketiga, Watkins mendapat umpan dari Grealish untuk menceploskan gol, juga dari area yang sama. ”Ini semua karena kesalahan saya. Sulit untuk mencari alasan dari kekalahan ini,” ujar Manajer Arsenal Mikel Arteta.
Kekalahan ini menghentikan tren positif yang sudah mulai dibangun Arsenal. Sejak dikalahkan Leicester City pada akhir Oktober lalu, Arsenal meraih tiga kemenangan beruntun di semua kompetisi. Mereka mengalahkan Dundalk dan Molde di ajang Liga Europa serta meraih kemenangan bersejarah atas Manchester United, 1-0, di Stadion Old Trafford.
Namun, ketika menghadapi Villa, Arsenal menjadi tim yang berbeda. Padahal, susunan pemain pada laga itu persis yang dipakai Arsenal saat mengalahkan MU. ”Saya merasa kami bukan tim yang tampil seperti biasanya. Kami bermain di bawah standar. Ini murni kesalahan kami,” kata Arteta.
Dari laga itu, Arteta mengakui bahwa mereka kalah dalam segala hal, seperti kecepatan dan duel perebutan bola. Para pemain juga ceroboh saat membawa bola. Ketika Arsenal mampu menciptakan peluang gol, mereka tidak bisa menyelesaikan dengan baik. ”Sungguh ini adalah kombinasi yang buruk,” tambah Arteta.
Akibat kekalahan ini, Arsenal kembali kehilangan poin dan kini masih berada di peringkat ke-11 klasemen sementara Liga Inggris dengan 12 poin. Mereka tertinggal enam poin dari Leicester yang kini menduduki puncak klasemen sementara dengan 18 poin.
Kejutan belum berakhir
Sebaliknya, kemenangan ini membuat Villa semakin percaya diri menatap ke depan dan menduduki peringkat keenam dengan 15 poin. Manajer Villa Dean Smith bahkan sudah sesumbar bahwa timnya masih bisa membuat kejutan-kejutan lainnya.
Grealish, Watkins, Barkley, dan John McGinn merupakan deretan pemain yang menjadi modal Villa untuk mengeluarkan kejutan-kejutan tersebut. Watkins yang baru merasakan atmosfer Liga Primer pada musim ini sudah mencetak enam gol. Sebelum bermain untuk Villa, ia merupakan penyerang Brentford, klub di Divisi Championship.
”Dengan mereka, kami bisa menjadi ancaman. Mereka bisa berkembang dengan baik dan saya rasa masih banyak yang bisa mereka hasilkan,” kata Smith. Pertahanan Villa malam itu juga cukup solid untuk menjadi fondasi skema serangan balik. Sementara kiper Villa, Emiliano Martinez, merupakan eks kiper Arsenal pada musim lalu.
Villa telah berubah banyak pada awal musim ini dan sudah terbukti di Stadion Emirates. Musim lalu, mereka hanya mampu memenangi tiga laga tandang. Namun, ketika baru menjalani tujuh laga pada musim ini, Villa sudah memenangi tiga laga tandang. (AP/REUTERS)