"Setan Merah" tersenyum kembali berkat permainan cemerlang Bruno Fernandes. Kemenangan atas Everton, Sabtu malam, membuat posisi Ole Gunnar Solskjaer sebagai manajer MU aman untuk sementara waktu.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·4 menit baca
LIVERPOOL, SABTU – Bruno Fernandes mengakhiri nasib buruk Manchester United yang sempat menderita kekalahan beruntun. Dua gol Fernandes ke gawang Everton mengembalikan MU ke jalur kemenangan sekaligus membawa pulang tiga poin perdana dari Stadion Goodison Park sejak 2018.
Dalam laga pekan kedelapan Liga Inggris 2020-2021, Sabtu (7/11/2020) malam WIB, di Stadion Goodison Park, Fernandes mencetak dua gol ke gawang Everton, yaitu masing-masing pada menit ke-25 dan 32. Jelang laga berakhir, Fernandes memberikan asis kepada Edinson Cavani untuk melengkapi kemenangan MU, 3-1, Gol itu membawa “Setan Merah” mengunci tiga poin setelah tim tuan rumah unggul lebih awal lewat tembakan Bernard di menit ke-19.
Tidak ada pemain MU yang memiliki peran sebesar Fernandes di awal musim ini. Dua gol itu membuat Fernandes telah mengoleksi lima gol di Liga Inggris musim ini. Pemain berusia 26 tahun itu memimpin daftar pencetak gol tersubur MU, yaitu nyaris separuh dari total 12 gol yang telah dihasilkan timnya di Liga Inggris musim ini.
Selain itu, Fernandes juga menjadi kolektor asis terbanyak bagi “Setan Merah”. Ia telah menghasilkan tiga asis yang berbuah gol-gol oleh rekan-rekan setimnya. Hanya Marcus Rashford, striker MU, yang mampu mendekati jumlah asis Fernandes dengan koleksi dua asis.
Menurut Fernandes, seluruh skuad MU telah melakukan respon yang dibutuhkan setelah gagal menang di dua laga sebelumnya. Ia menyatakan, timnya telah menyiapkan diri secara maksimal selama dua hari masa pemulihan usai bertandang ke Istanbul untuk mengakhiri hasil buruk.
“Kami bekerja keras setelah semuanya berjalan buruk di dua laga terakhir. Kemenangan ini adalah reaksi terbaik yang harus kami lakukan,” ujar Fernandes seusai laga itu.
Tidak hanya mencetak gol, Fernandes adalah sosok penting bagi lini serang MU di markas Everton. Fernandes menjadi pemain yang paling banyak melakukan tembakan di laga itu dengan enam tembakan selama 90 menit.
Sikap kepemimpinan
Di sisi lain, Fernandes juga memiliki peran besar dalam sisi pertahanan MU. Mantan pemain Udinese itu juga melakukan tiga kali tekel sukses untuk menganggu penguasaan bola “The Toffees”. Jumlah tekelnya itu lebih banyak dibandingkan dua gelandang bertahan MU, yaitu Fred dan Scott McTominay. Keduanya masing-masing melakukan dua tekel dan hanya satu yang sukses.
Fernandes pun menunjukkan kepemimpinannya bagi skuad MU. Meskipun sempat berpeluang mencetak gol ketigadi pengujung laga itu, Fernandes lebih memilih memberikan asis kepada Cavani.
“Saya tidak peduli dengan hattrick. Ketika melihat Edinson (Cavani) bebas, saya memilih untuk mengopernya. Gol amat penting bagi seorang penyerang. Saya berharap gol perdananya itu bisa meningkatkan kepercayaan diri dan menjadi awal bagi gol-golnya yang dapat membantu kami meraih kemenangan,” ucap Fernades yang telah mencetak 18 gol bagi MU sejak bergabung pada Januari 2020 lalu.
Manajer MU Ole Gunnar Solskjaer pun patut berterima kasih kepada Fernandes. Sumbangan dua goldan satu asis dari pemain asal Portugal itu membuat sang manajer bisa tidur nyenyak di masa jeda internasional selama 14 hari mendatang.
Kemenangan yang diraih atas Everton membuat Solskjaer masih bisa bertahan di kursi manajer MU yang terasa “panas” setelah dirinya diterpa isu pemecatan dalam satu pekan terakhir. Tekanan itu tidak terlepas dari kekalahan beruntun pada dua laga sebelumnya, yaitu dari Arsenal dalam laga Liga Inggris di Stadion Old Trafford dan dari Istanbul Basaksehir di Liga Champions Eropa.
“Saya tidak peduli dengan hattrick. Ketika melihat Edinson (Cavani) bebas, saya memilih untuk mengopernya.(Bruno Fernandes)
Namun, terkait hasil buruk skuadnya di awal musim ini, Solskjaer menyalahkan jadwal padat yang diterima "Setan Merah". “Kami diatur untuk gagal oleh otoritas (liga). Waktu pertandingan memang diatur agar kami gagal. Kami baru kembali dari Istanbul, Kamis pagi, lalu kami sudah bermain di hari Sabtu pada jam makan siang. Kemudian, ada jeda internasional. Jadwal sangat kacau seperti sebuah lelucon,” ujar Solskjaer dilansir BBC.
Jadwal yang kacau itu, lanjut Solskjaer, telah membuat seluruh pemainnya gagal bermain maksimal di setiap laga. Meskipun musim baru berjalan sekitar dua bulan, tambahnya, skuadnya telah mengalami kelelahan secara mental dan fisik.
“Hasilnya, di laga ini kami kehilangan Luke Shaw yang mungkin harus absen lama karena memiliki masalah hamstring. Rashford juga mengalami kesakitan di kakinya,” kata pelatih berkebangsaan Norwegia itu.
Sementara itu, Manajer Everton Carlo Ancelotti mengatakan, timnya kalah karena lengah setelah mampu unggul lebih awal. Ia menjelaskan, permainan bertahan skuadnya sangat buruk sehingga MU mampu mencetak tiga gol dengan mudah.
Kekalahan dari MU membuat Everton gagal menang di empat laga terakhir setelah jeda internasional, awal Oktober lalu. Dari empat laga itu, “The Toffees” hanya meraih satu poin berkat hasil imbang 2-2 di derbi Merseyside kontra Liverpool pada 17 Oktober lalu.
Adapun dalam tiga laga terakhir, Everton selalu menderita kekalahan dari Southampton, Newcastle United, dan MU. Padahal, di empat laga awal Liga Inggris musim ini, Everton meraih hasil sempurna dengan mengumpulkan 12 poin.
“Saya tahu bagaimana mengatasi kesulitan ini. Kami akan memulai lagi setelah jeda internasional dengan semangat yang berbeda. Seluruh pemain memiliki masalah dalam penampilannya yang membuat kami gagal tampil baik,” ujar pelatih asal Italia itu. (AFP)