Joan Mir fokus mengasah ”pace” balapan pada dua sesi latihan di Sirkuit Ricardo Tormo, Valencia, Jumat. Pebalap pemuncak klasemen MotoGP itu tidak terusik oleh agresivitas para pesaing juara, terutama Franco Morbidelli.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·4 menit baca
VALENCIA, JUMAT — Joan Mir tidak pernah masuk ke posisi tiga besar peraih waktu tercepat dalam dua sesi latihan MotoGP seri Eropa di Sirkuit Ricardo Tormo, Valencia, Spanyol, Jumat (6/11/2020). Namun, raut wajahnya tetap tenang saat menyampaikan aspek teknis kepada kepala krunya, Frankie Carchedi, di garasi. Pemuncak klasemen itu tidak gentar menghadapi tekanan mengingat itu bukanlah virus yang mematikan.
Pebalap Suzuki Ecstar itu pun tidak peduli dengan para pebalap lainnya karena fokusnya adalah pada aspek teknis yang bisa membuat performanya terus konsisten sejauh ini. Mir kini memuncaki klasemen pebalap MotoGP dengan keunggulan 14 poin dari rival terdekatnya, Fabio Quartararo (tim Petronas SRT Yamaha).
”Jujur, saya tidak peduli pada yang lain. Saya hanya peduli pada perasaan saya, pada motor dan memberikan 100 persen di sepanjang akhir pekan. Kami berada dalam posisi ini (puncak klasemen) dengan tiga balapan tersisa,” tegas Mir.
Ia pun memandang tekanan, yaitu untuk menjadi juara dunia MotoGP, dengan berbeda. ”Berjuang dalam pertarungan untuk juara selalu menjadi tekanan yang bagus. Hal terpenting adalah bagaimana mengelola tekanan itu,” ujar Mir kemudian.
Menjaga konsistensi
Mir fokus mengasah pace atau waktu putaran dengan flying lap yang akan diterapkan saat balapan. Konsistensi menjaga waktu putaran menjadi keunggulan Mir yang sejauh ini sudah enam kali naik podium, tetapi belum pernah menjuarai seri balapan.
Pada sesi latihan pertama, saat sirkuit masih basah, Mir hanya menempati posisi ke-17 atau terpaut 1,665 detik dari pebalap tercepat, Jack Miller (Pramac Ducati), dengan catatan waktu 1 menit 42,063 detik.
Berjuang dalam pertarungan untuk juara selalu menjadi tekanan yang bagus. Hal terpenting adalah bagaimana mengelola tekanan itu.
Pada sesi latihan kedua (FP2), saat lintasan setengah kering, Mir juga tidak beranjak jauh dari posisi ke-10 dan ke-11. Dia dan rekan setimnya, Alex Rins, fokus mencari kombinasi ban yang tepat untuk mendapatkan pace yang kompetitif, terutama di lap-lap akhir.
Mir pun menguji pemakaian ban depan berkompon lunak yang telah dipakainya dan ban belakang berkompon lunak baru pada FP2 untuk menyelesaikan 25 lap. Kombinasi itu menghasilkan waktu tercepatnya, yaitu 1 menit 33,405 detik. Dia berada di posisi ke-10. Rentang waktu 33 detik merupakan pace yang ditargetkan Mir untuk balapan.
Mir terpaut 0,877 detik dari Miller yang kembali menjadi pebalap tercepat pada FP2 dengan waktu 1 menit 32,528 detik. Namun, Miller mencetak waktu terbaiknya saat melakukan time attack pada lap terakhir FP2. Rentang 32 detik bukan pace rata-rata Miller yang bisa menjadi ancaman Mir saat balapan.
Potensi ancaman justru dari Franco Morbidelli yang sangat agresif mulai FP1 hingga FP2. Pada sesi pagi, dia juga kompetitif dengan rentang waktu 42 detik di trek basah. Pebalap tim Petronas SRT Yamaha itu kembali stabil pada FP2 dengan menempati posisi ketiga tercepat. Dia pun mencetak rentang pace sebesar 33 detik kecil.
Morbidelli, yang kini berada di peringkat keempat klasemen dengan selisih 25 poin dari Mir, membuktikan ucapannya untuk agresif dalam tiga balapan tersisa. Ia kini menjadi salah satu pesaing juara setelah meraih kemenangan kedua pada balapan kedua di Aragon.
Pencapaian itu mengobarkan motivasinya untuk kembali meraih podium pada tiga seri terakhir. ”Saya akan berusaha semaksimal mungkin dalam tiga balapan terakhir untuk bisa memenangi kejuaraan. Kami sekarang bertarung untuk itu dan perlu meraihnya agar tidak menyesal pada akhir tahun ini,” tegas pebalap asal Italia itu.
Adapun Quartararo, rekan setim Morbidelli yang berada di posisi kedua klasemen, senyap dalam dua sesi latihan. Dia berada di posisi ke-9 pada FP1 dan ke-21 pada FP2. Quartararo belum menunjukan potensinya, seperti musim lalu, saat meraih start terdepan di Ricardo Tormo lalu finis kedua saat hari balapan. Quartararo memburu podium untuk menggusur Mir yang kini unggul 14 poin di depannya.
Rossi kembali
Sesi latihan pertama dan kedua itu tidak diikuti oleh Valentino Rossi karena hasil tes usap (PCR) keduanya belum keluar saat FP2 mulai bergulir. Namun, dia akan tampil mulai FP3 pada Sabtu ini menyusul hasil negatif Covid-19 dalam dua tes pada Kamis dan Jumat. Kepastian itu diumumkan tim Monster Energy Yamaha melalui akun media sosial mereka.
”Ini dia!!! Test PCR kedua @ValeYellow46 hasilnya negatif. Di akan kembali dalam pit box kami dan akan membalap besok!” bunyi akun Twitter @YamahaMotoGP pada Jumat pukul 21.45 WIB.
Rossi tidak tampil dalam dua balapan di Aragon karena harus menjalani karantina mandiri sejak positif Covid-19 pada 15 Oktober. Peluang dia kembali membalap sempat suram saat tes usapnya pada Selasa menunjukan hasil positif Covid-19. Sesuai aturan FIM (Federasi Balap Motor Dunia), dia wajib menjalani dua tes dalam rentang 48 jam. Dia baru bisa membalap jika hasil kedua tes itu negatif.
Pada sesi latihan pertama dan kedua, Rossi digantikan pebalap Superbike dari tim Yamaha ,Garrett Gerloff. Pebalap asal Amerika Serikat itu tampil bagus dengan menempati posisi ke-16 pada sesi pagi. Dia juga sempat berada di posisi tiga besar pada FP2 sebelum mengakhiri sesi siang di urutan ke-19. Ini merupakan pengalaman pertama Gerloff memacu motor MotoGP dalam ajang resmi.