Rekor tak terkalahkan AC Milan berakhir di tangan Lille. Yusuf Yazici menjadi pemberi mimpi buruk bagi "I Rossoneri" di San Siro.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·4 menit baca
MILAN, JUMAT — Penyerang sayap Lille, Yusuf Yazici, mencetak tiga gol untuk mengantarkan timnya membawa tiga poin dari kandang AC Milan, Stadion San Siro, dalam laga ketiga Grup H Liga Europa edisi 2020-2021, Jumat (6/11/2020) dini hari WIB. Itu merupakan kekalahan perdana Milan musim ini sekaligus menghentikan catatan 24 pertandingan tak terkalahkan ”I Rossoneri” di semua kompetisi.
Sepanjang musim ini, Yazici adalah pilar andalan Lille di Liga Europa. Pemain asal Turki itu telah mencetak enam gol di kompetisi kelas dua antarklub Eropa. Gol-gol yang telah diciptakan Yazici dibukukan dengan mencetak hattrick di dua laga Lille. Pemain kidal itu mencatatkan diri sebagai pemain pertama yang mampu mencetak dua hattrick dalam satu musim Liga Europa.
Yazici mencetak tiga gol ke gawang Milan yang dikawal Gianluigi Donnarumma pada menit ke-21, 55, dan 58. Sebelum menciptakan hattrick di San Siro, Yazici juga mencetak tiga gol ketika Lille menumbangkan Sparta Praha di laga perdana fase grup Liga Europa, 22 Oktober lalu. Uniknya, semua gol itu diciptakan pada laga tandang.
Tak hanya itu, Yazici menjadi pemain kedua yang mampu mencetak tiga gol ke gawang Milan di San Siro pada abad ke-21. Yazici menyamai catatan Rivaldo ketika menyumbangkan tiga gol bagi Barcelona untuk menahan imbang AC Milan, 3-3, di laga fase grup Liga Champions musim 2000-2001.
Pelatih Lille Christophe Galtier memberikan pujian kepada Yazici yang membawa Lille meraih kemenangan di San Siro. Menurut Galtier, pemain berusia 23 tahun itu telah mengangkat kepercayaan diri seluruh rekan setimnya untuk bermain baik demi meraih kemenangan kedua di Liga Europa musim ini.
Yusuf (Yazici)? Tentunya hanya pemain berkarakter hebat yang bisa mencetak hattrick di laga penting seperti ini. Ia adalah salah satu pemain berkualitas tinggi yang saya miliki.
”Yusuf (Yazici)? Tentunya hanya pemain berkarakter hebat yang bisa mencetak hattrick di laga penting seperti ini. Ia adalah salah satu pemain berkualitas tinggi yang saya miliki,” ucap Galtier dilansir laman klub, Jumat.
Bek Lille, Jose Fonte, juga tidak segan memuji Yazici. ”Liga Europa adalah kompetisi untuk Yusuf,” kata pemain berkebangsaan Portugal itu.
Perkataan Fonte terkait Liga Europa menjadi spesialisasi Yazici cukup beralasan. Pasalnya, dari 12 laga yang telah dijalani Lille di musim 2020-2021, Yazici baru tiga kali diturunkan sebagai pemain inti. Ketiga laga itu terjadi di fase grup Liga Europa. Di Liga Perancis, Yazici telah bermain sebanyak delapan kali, tetapi hanya berstatus sebagai pemain pengganti.
Mengejutkan
Selain menjadi tim non-Italia pertama yang mampu mencetak tiga gol di San Siro dalam dua dekade terakhir, Lille menjadi satu-satunya klub Perancis yang mampu mengalahkan Milan di kandang dalam kompetisi antarklub Eropa. Secara total, ”I Rossoneri” telah memainkan 13 laga kandang kontra tim Perancis dengan meraih 8 kemenangan, 3 kali imbang, dan 2 kali kalah. Sebanyak dua kekalahan itu diterima dari Lille.
Menurut Galtier, sejak awal timnya memiliki keyakinan untuk bisa membawa pulang kemenangan dari San Siro. Akan tetapi, lanjutnya, unggul 3-0 tidak pernah terbayangkan sebelumnya.
”Hasil 3-0 ini mengejutkan saya. Selain itu, mengalahkan Milan setelah 24 laga beruntun tak terkalahkan mungkin menjadi prestasi terbesar saya sebagai pelatih,” ujar Galtier yang pernah membela Lille sebagai pemain pada periode 1987-1990.
Gelandang Lille, Renato Sanches, yakin timnya bisa lolos dari fase grup. Sanches menambahkan, kemenangan atas Milan, yang merupakan tim terkuat di Grup H, menunjukkan Lille memiliki kualitas untuk bersaing di Liga Europa.
”Kami optimistis bisa lolos dari grup ini. Kami akan terus bekerja keras dan menjaga permainan baik ini di sisa tiga laga,” kata Sanches.
Kemenangan atas Milan membuat Lille berada di puncak klasemen dengan koleksi tujuh poin. Lille unggul satu poin atas Milan. Sementara itu, Sparta Praha menduduki peringkat ketiga setelah meraih tiga poin perdana berkat kemenangan telak, 1-4, atas Glasgow Celtic. Adapun Glasgow Celtic yang baru meraih satu poin tertahan di posisi keempat.
Dihukum
Sementara itu, Pelatih Milan Stefano Pioli menilai, skuadnya dihukum oleh Lille melalui tiga kesalahan yang dilakukan di lini belakang. Gol pertama Lille tercipta setelah kapten Milan, Alessio Romagnoli, mendorong Yazici di kotak penalti. Kemudian, dua gol lainnya merupakan kecerdikan Yazici memanfaatkan ruang di sisi pertahanan Milan.
”Kami tidak menunjukkan identitas permainan yang sebenarnya dan membuat kesalahan di laga yang salah sebab Lille adalah tim yang mampu memanfaatkan setiap kesalahan tim lawan,” kata Pioli.
Kekalahan dari Lille juga menghentikan catatan Milan yang selalu mencetak gol dalam 26 pertandingan terakhir. Selain itu, Lille menjadi tim pertama pada musim 2020-2021 yang mampu tidak kebobolan dari Milan, padahal ”I Rossoneri” selalu mampu mencetak minimal dua gol per laga dalam delapan laga sebelumnya pada awal musim ini. (REUTERS)