AC Milan membidik kemenangan ketiga di Liga Europa saat menjamu Lille. Namun, Pelatih AC Milan Stefano Pioli juga harus jitu merotasi pemain agar tren positif Milan di Liga Italia juga tetap terjaga.
Oleh
DOMINICUS HERPIN DEWANTO PUTRO
·3 menit baca
MILAN, RABU — AC Milan tampil impresif pada musim ini dengan menduduki puncak klasemen Liga Italia setelah enam laga dan memenangi kedua laga Liga Europa. Sebelum menjamu Lille pada laga ketika Liga Europa, Jumat (6/11/2020) pukul 03.00 WIB, Pelatih Milan Stefano Pioli mengingatkan bahwa mereka masih berada di titik awal perjalanan panjang.
Pioli berusaha keras menjaga agar tim tidak takabur dan tetap fokus menjalani laga demi laga. Apalagi Lille merupakan pesaing terkuat Milan di Grup H dan menduduki peringkat kedua di grup dengan empat poin. Dengan mengalahkan Lille, Milan bisa memperlebar jarak karena saat ini mereka berada di puncak grup dengan enam poin.
Saya selalu percaya kepada pemain dan kami coba memenangi setiap laga, tetapi ini baru permulaan.
”Saya selalu percaya kepada pemain dan kami coba memenangi setiap laga tetapi ini baru permulaan,” kata Pioli dikutip Football-Italia. Ia mengibaratkan Milan sebagai orang yang sedang mencari air dengan memulai menggali sumur.
Pioli menggambarkan skuad Milan saat ini sebagai tim yang muda tetapi sudah matang dalam bermain. Ketika datang menjadi pelatih Milan pada Oktober 2019, ia sudah mendapatkan skuad yang sudah banyak belajar dari kekalahan. Dengan menambah pemain muda dan satu pemain veteran, seperti Zlatan Ibrahimovic, Milan mulai bisa konsisten memenangi laga demi laga.
Demi menjaga konsistensi itu, Pioli dituntut cerdik merotasi pemain agar timnya selalu segar pada setiap laga di semua kompetisi. Ia pun mengatakan akan mengubah susunan pemain untuk laga kontra Lille. ”Akan ada rotasi karena kami butuh energi dan kesegaran dari aspek mental dan fisik,” katanya.
Pemilihan pemain sangatlah krusial mengingat Milan akan segera menghadapi Hellas Verona pada laga Liga Italia, Senin (9/11/2020) dini hari WIB. Verona pernah menahan imbang Juventus 1-1 dan baru mengalahkan Benevento, 3-1.
Bek Milan, Simon Kjaer, berharap bisa dimainkan Pioli untuk menghadapi Lille yang merupakan bekas klubnya. ”Saat berada di Lille merupakan masa-masa yang penting bagi saya. Anak pertama saya juga lahir di Perancis,” kata Kjaer yang membela Lille pada 2013-2015.
Kesempatan Bale
Pada laga lainnya, Tottenham Hotspur akan bertandang ke Stadion Huvepharma Arena, Razgard, Bulgaria, untuk melawan Ludogorets, Jumat (6/11/2020) dini hari WIB. Laga ini akan menjadi kesempatan bagi penyerang Spurs, Gareth Bale, untuk kembali membuktikan perannya setelah ”pulang” dari Real Madrid.
Bale sudah bisa kembali bermain sejak pulih dari cedera lutut dan sempat merasakan kembali atmosfer kompetisi Eropa pada laga Liga Europa sebelumnya melawan Antwerp. Namun, pada laga itu Spurs kalah, 0-1. Mereka tetap tidak bisa membalas gol meski sudah memainkan duet penyerang maut, Harry Kane dan Son Heung-min, pada babak kedua.
Saat ini Bale merasa sedang membutuhkan banyak kesempatan berlaga agar ia dapat kembali ke bentuk penampilan terbaiknya. Seusai melawan Antwerp, kondisi Bale terus membaik dan ia bisa mencetak gol kemenangan saat Spurs mengalahkan Brighton and Hove Albion, 2-1, akhir pekan lalu.
”Saya mencoba bersabar karena saya harus memulihkan kebugaran tubuh. Sudah lama saya tidak merasakan rutinitas bermain,” ujar Bale. Di luar cedera yang membekapnya, penyerang asal Wales itu sudah jarang dimainkan ketika masih berada di Real. Oleh karena itu, ia sangat senang ketika dipinjamkan Real ke Spurs, klub yang menjadikannya pemain termahal sebelum dibeli Real pada 2013.
Akibat kalah dari Antwerp, Spurs kini masih berada di peringkat kedua Grup J dengan tiga poin, sedangkan Antwerp berada di puncak grup dengan enam poin. Sementara Ludogorets telah menelan dua kekalahan dan belum memiliki poin. (AFP)