logo Kompas.id
OlahragaMempertanyakan (Lagi) Hak...
Iklan

Mempertanyakan (Lagi) Hak Suara Klub

Suara klub bulu tangkis, sebagai pihak yang membina pemain sejak dini, layak untuk didengar dalam musyawarah nasional. Munas PBSI tak sekadar memilih ketua umum.

Oleh
YULIA SAPTHIANI
· 4 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/ev_SAfwsDOm2a4jq45yOA2IYorw=/1024x448/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F08%2F20190827ron36_1566919310.jpg
KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO

Ketua Umum PB PBSI Wiranto (tengah) menyambut ganda putra Indonesia, Hendra Setiawan dan Mohammad Ahsan, di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, seusai menjadi juara dunia dalam Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis di Swiss,  27 Agustus 2019. Masa jabatan Wiranto berakhir dan Musyawarah Nasional PBSI akan berlangsung di Tangerang, 5-6 November 2020.

Kepemimpinan Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia ditentukan empat tahun sekali melalui musyawarah nasional yang tahun ini akan diselenggarakan di Tangerang, Banten, 5-6 November. Seperti penyelenggaraan munas sebelumnya, musyawarah yang merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam PP PBSI itu menjadi panggung bagi pengurus provinsi untuk unjuk diri sebagai pemilik suara.

Tahun ini, agenda utama munas adalah memilih pengganti Wiranto yang memimpin PBSI pada 2016-2020. Dua nama yang telah terdaftar sebagai bakal calon ketua umum adalah Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Agung Firman Sampurna dan Ketua Pengurus Provinsi PBSI Banten Ari Wibowo.

Editor:
Johan Waskita
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000