Nama besar Real Madrid di ajang Liga Champions berhasil dijaga oleh dua pemain muda asal Brasil, Rodrygo dan Vinicius Junior. Mereka bekerja sama untuk mencetak gol kemenangan ke gawang Inter Milan.
Oleh
DOMINICUS HERPIN DEWANTO PUTRO
·4 menit baca
MADRID, RABU — Real Madrid akhirnya membuka peluang lolos ke babak 16 besar Liga Champions setelah mengalahkan Inter Milan, 3-2, di Stadion Alfredo Di Stefano, Madrid, Rabu (4/11/2020) pagi waktu Indonesia. Mereka diselamatkan oleh duet pemain muda Brasil, Rodrygo (19) dan Vinicius Junior (20).
Kedua pemain muda ini tampil sebagai pemain cadangan dan baru dimainkan pada menit ke-64. Pada menit ke-80, Rodrygo mencetak gol setelah mendapat umpan dari Vinicius dan Real memastikan kemenangan untuk naik ke peringkat tiga Grup B dengan empat poin. Inter kini berada di dasar klasemen dengan dua poin.
Tampilnya Rodrygo dan Vinicius sebagai pahlawan terjadi di luar dugaan karena Pelatih Real Madrid Zinedine Zidane pada laga ini memainkan trio Eden Hazard, Karim Benzema, dan Marco Asensio di lini serang yang menjadi daya tarik utama. Trio yang disebut HBA (dari singkatan nama mereka) ini diharapkan menjadi penerus trio BBC (Benzema, Gareth Bale, dan Cristiano Ronaldo).
Benzema mampu membawa Real unggul pada menit ke-25 melalui aksi individunya berlari melewati kiper Inter, Samir Handanovic, dan mencetak gol. Ia nyaris terjatuh, tetapi mampu menjaga keseimbangannya.
Kurang dari 10 menit setelah gol itu, Real kembali menambah keunggulan melalui gol sundulan Sergio Ramos. Kapten Real ini mencatat golnya yang ke-100 bagi Real dalam 659 laga di semua kompetisi. ”Rekor individu sebenarnya menjadi nomor dua, tetapi selama rekor-rekor itu bisa membantu tim memenangi laga maka saya berharap bisa terus memperbaiki rekor individu ini,” kata Ramos dikutip UEFA.
Namun, Real kemudian lengah ketika Inter meningkatkan tekanan dan mampu membalas dua gol. Meski tidak diperkuat Romelu Lukaku yang sedang sedang cedera, Inter masih bisa tajam. Partner Lukaku, Lautaro Martinez, mencetak gol pada menit ke-35 dan kemudian memberi asis kepada Ivan Perisic untuk menyamakan kedudukan pada menit ke-68.
Ketika kedudukan sudah imbang, lini serang Real sudah segar karena Zidane melakukan dua pergantian sekaligus. Ia mengganti Hazard dengan Vinicius dan Asensio dengan Rodrygo. Hasilnya, Real mendapat energi ekstra untuk membongkar pertahanan Inter dari sektor sayap.
Inter bermain dengan formasi tiga bek yang berisiko membuka ruang di sektor sayap. Celah ini dimanfaatkan Vinicius untuk memanfaatkan lebar lapangan dan melihat pergerakan kawannya. Saat Rodrygo mendapat posisi yang bagus, Vinicius lantas memberikan umpan silang yang akurat kepada Rodrygo.
Zidane meminta saya dan Vinicius untuk meningkatkan permainan, mundur jika tidak ada bola dan begitu mendapat bola kami langsung bergerak maju secepatnya.
”Zidane meminta saya dan Vinicius untuk meningkatkan permainan, mundur jika tidak ada bola dan begitu mendapat bola kami langsung bergerak maju secepatnya,” kata Rodrygo. Bisa bermain di Liga Champions dan bahkan mencetak gol kemenangan merupakan pengalaman yang sangat membahagiakan baginya.
Rodrygo sudah mencetak lima gol dalam delapan laga Liga Champions. ”Itu adalah gol yang indah, mereka bisa turun ke lapangan dan bermain dengan bagus untuk membantu tim,” kata Zidane memuji Rodrygo dan Vinicius.
Tetap percaya
Sebelum laga ini, Real baru mengumpulkan satu poin dan berada di dasar klasemen. Mereka dikalahkan Shakhtar Donetsk, 2-3, dan ditahan imbang Borussia Muenchengladbach, 2-2. Ramos pun mengatakan bahwa laga kontra Inter ini merupakan laga hidup dan mati.
Apabila Inter yang menang, Real akan semakin terpuruk di dasar klasemen karena Muenchengladbach pada laga lainnya di Grup B ini bisa melibas Shakhtar, 6-0. Gladbach kini berada di puncak Grup dengan enam poin, disusul Shakhtar dan Real dengan empat poin.
Zidane merasakan persaingan di Liga Champions semakin berat karena lawan-lawan telah berkembang dan semakin kuat. ”Lawan-lawan tangguh akan sulit dihadapi tetapi kami harus tetap percaya sampai akhir,” katanya.
Tugas Real saat ini adalah menjaga konsistensi karena mereka sudah mulai berada di jalur kemenangan. Sebelum melawan Inter, mereka mengalahkan Huesca, 4-1, di Liga Spanyol. Real akan bertemu lagi dengan Inter pada akhir November nanti dan giliran mereka untuk bertandang ke Milan.
Pelatih Inter,Antonio Conte mengakui Real sudah sangat berpengalaman tampil di kompetisi Eropa. ”Real tahu bagaimana cara mengakhiri sebuah laga, kami belum bisa melakukannya,” kata Conte.
Meski demikian, Conte masih punya kesempatan untuk membalas kekalahan tersebut di Stadion San Siro. Ia berharap seluruh skuadnya sudah lengkap, termasuk sang bomber Lukaku. (AP/AFP/REUTERS)