AC Milan semakin kokoh di puncak klasemen Liga Italia. Zlatan Ibrahimovic kembali menjadi penentu kemenangan bagi Milan.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·4 menit baca
UDINE, MINGGU — Lewat tendangan salto, penyerang veteran, Zlatan Ibrahimovic, mempersembahkan tiga poin bagi AC Milan di pekan keenam Liga Italia musim 2020-2021. Lima kemenangan dari enam laga awal liga membuat Pelatih AC Milan Stefano Pioli menyamai rekor terbaik klub di awal musim pada masa Fabio Capello dan Carlo Ancelotti.
Capello meraih catatan lima kemenangan di enam laga perdana di musim 1995-1996, sedangkan Ancelotti menghasilkan rekor terbaik itu pada musim 2003-2004. Pada dua musim itu, ”I Rossoneri” mengakhiri musim dengan meraih gelar Liga Italia atau scudetto.
Dari perolehan poin di pekan keenam, Milan era Pioli setara dengan Ancelotti yang mengumpulkan 16 poin. Sementara itu, I Rossoneri di bawah asuhan Capello meraih 15 poin setelah menerima kekalahan 0-1 dari AS Bari di pekan kelima musim 1995-1996.
Pioli juga telah menghadirkan skuad Milan yang lebih baik dari sisi serangan dibandingkan dengan dua pendahulunya. Dengan kemenangan 2-1 atas Udinese di Stadion Friuli, Minggu (1/11/2020) malam WIB, Milan telah mencetak 14 gol dari enam laga Liga Italia. Di pekan yang sama, I Rossoneri hanya mencetak 11 gol di era Capello serta 12 gol di masa kepemimpinan Ancelotti.
Anak asuhan Pioli selalu mencetak minimal dua gol di delapan laga seluruh kompetisi musim ini, yakni enam laga Serie A dan dua pertandingan fase grup Liga Europa. Meski begitu, Pioli enggan terlalu dini memikirkan peluang Milan meraih scudetto ke-19 di akhir musim ini. Menurut dia, klub lain masih memiliki peluang yang sama untuk memuncaki klasemen.
”Beberapa klub yang meraih peringkat lebih baik dari kami di musim lalu masih sangat kuat. Namun, kami adalah tim yang memiliki ambisi sehingga kami yakin akan mampu bermain semakin baik,” kata Pioli seusai laga dilansir La Gazzetta dello Sport.
Pioli menyatakan, kemenangan atas Udinese menunjukkan seluruh pemainnya memiliki semangat yang tinggi untuk mengatasi berbagai kesulitan di setiap pertandingan. Hal itu menjadi modal berharga bagi Milan untuk terus berjuang mencetak gol penentu kemenangan setelah Udinese sempat menyamakan kedudukan di awal paruh kedua.
Direktur Teknik Milan Paolo Maldini sependapat dengan Pioli. Ia menekankan, target Milan di musim ini ialah kembali berlaga di Liga Champions musim depan.
”Saya mengingatkan kepada seluruh pemain untuk selalu memiliki ambisi. Kami tidak melarang siapa pun di tim ini untuk bermimpi meraih scudetto, tetapi kami harus meraih terlebih dahulu target awal, kemudian baru memikirkan ambisi melebihi itu,” kata Maldini, yang mempersembahkan tujuh scudetto ketika membela Milan pada periode 1984-2009.
Tuah Ibrahimovic
Dalam duel di Friuli, Milan unggul cepat di menit ke-18 lewat sepakan keras gelandang Franck Kessie dari luar kotak penalti setelah menerima operan dari Ibrahimovic. Udinese sempat membalas di menit ke-48 setelah kapten Udinese, Rodrigo de Paul, mampu mengeksekusi dengan sempurna tendangan penalti.
Tujuh menit jelang pertandingan berakhir, Ibrahimovic mencetak gol kedua Milan. Berkat satu gol dan satu assist ke gawang Udinese yang dikawal Juan Musso, penyerang berusia 39 tahun itu telah terlibat di delapan gol Milan di liga musim ini. Jumlah itu terdiri dari tujuh gol dan sebuah assist.
”Itu adalah gol yang indah, tetapi makna gol itu lebih berkesan karena memberikan kami tiga poin,” ujar Ibrahimovic seusai laga kepada DAZN.
Gol itu membuat Ibrahimovic menyamai legenda Milan, Andriy Shevchenko, dan catatan pribadinya pada 2012 yang mampu mencetak gol di enam laga I Rossoneri beruntun.
Terkait resep ketajamannya di awal musim ini, penyerang berkebangsaan Swedia itu mengungkapkan, dirinya merasa termotivasi bermain di skuad muda Milan. Menurut data CIES Football Observatory, rata-rata usia pemain Milan ialah 24,9 tahun. Hal itu menjadikan Milan sebagai tim termuda di Italia sekaligus di lima liga top Eropa.
”Para pemain muda itu membuat saya merasa tetap muda. Mereka memiliki rasa lapar, kemauan, dan tidak pernah merasa puas baik di sesi latihan ataupun ketika bertanding,” ujar Ibrahimovic.
Beberapa klub yang meraih peringkat lebih baik dari kami di musim lalu masih sangat kuat. Namun, kami adalah tim yang memiliki ambisi sehingga kami yakin akan mampu bermain semakin baik.
Menurut James Horncastle, penulis kolom Liga Italia di The Athletic, kekayaan pengalaman dan mental juara yang dimiliki Ibrahimovic telah meningkatkan kualitas dari skuad Milan yang didominasi pemain muda. Kolaborasi antara Ibrahimovic dan energi pemain muda, katanya, membuat Milan menjadi salah satu tim yang sulit ditumbangkan di awal musim 2020-2021.
”Ibrahimovic adalah sosok pemimpin sekaligus poros utama permainan Milan yang dapat menentukan prestasi klub di musim ini. Pengaruhnya pada periode kedua di Milan melebihi ketika pertama kali berseragam Milan pada 2010-2012,” tulis Horncastle.
Terburuk
Sementara itu, kekalahan atas Milan membuat Udinese masih tertahan di zona degradasi. Dari enam laga, Udinese baru mengumpulkan tiga poin sehingga berada di posisi ke-18.
Lima kekalahan dari enam laga awal Liga Italia merupakan rekor terburuk Udinese. Sebelumnya, rekor buruk itu pernah tercipta di musim 1961-1962 dan 2017-2018.
Pelatih Udinese Luca Gotti menilai, hasil buruk di awal musim ini berkat buruknya pertahanan tim. Secara rata-rata Udinese selalu mencetak satu gol di enam laga awal liga musim ini.
”Kami memang tidak memberikan lawan banyak menciptakan peluang, tetapi kami selalu kebobolan. Kami masih memiliki tugas berat untuk menemukan keseimbangan tim, terutama untuk memperkokoh lini belakang,” kata Gotti. (AFP)