Trek balap di Sirkuit Imola yang sempit berpotensi membuat balapan Formula 1 seri Emilia Romagna berlangsung membosankan. Sirkuit klasik ini tidak memiliki area yang cukup lebar untuk saling mendahului.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·5 menit baca
BOLOGNA, SABTU – Sirkuit Imola yang tidak cukup lebar bagi mobil-mobil Formula 1 saat ini, akan memberi tantangan besar untuk mendahului. Zona DRS menuju tikungan pertama menjadi satu-satunya tempat di mana pebalap bisa mendahului, itupun peluangnya sangat tipis. Kondisi ini memaksa para pebalap memaksimalkan start balapan untuk bisa memimpin pada tikungan pertama. Setelah itu, balapan akan berpotensi membosankan karena akan minim momentum untuk mendahului.
Karakter Imola itu akan memberi tekanan besar pada peraih pole position Valtteri Bottas untuk mengatasi tekanan rekan setimnya di Mercedes, Lewis Hamilton, serta pebalap Red Bull Max Verstappen yang start dari posisi kedua dan ketiga. Hamilton dan Verstappen akan berusaha memimpin balapan mulai tikungan pertama. Peluang mendahului sangat terbuka, karena Imola memiliki trek lurus panjang mulai garis start hingga memasuki tikungan 1.
“Ini akan menyenangkan. Ini salah satu trek terpanjang menuju tikungan satu, jadi tidak diragukan lagi Lewis dan Max akan memburu saya,” ujar Bottas di laman Formula 1.
Bottas meraih pole position setelah mengambil resiko pada sektor ketiga. Dia memaksa mobil W11 melesat lebih kencang dengan konsekuensi mobil lebih sulit dikendalikan. “Saya berusaha sangat keras pada tikungan dua dan tiga dan beberapa tikungan terakhir. Saya berjuang dengan kestabilan mobil tetapi saya mengambil resiko itu pada lap terakhir dan berhasil,” jelas Bottas.
“Saya sangat menikmati ini. Trek ini indah dan menyenangkan meraih pole, saya gemetar setelah itu. Saya harus membuktikan itu di lap terakhir dan rasanya sangat hebat saat semakin dekat,” ujar Bottas.
“Anda harus selalu berjuang. Tidak pernah mudah untuk meraih pole,” tegas pebalap asal Finlandia itu.
Bottas mencetak waktu tercepat pada lap terakhir dengan 1 menit 13,781 detik menggusur Hamilton dengan selisih waktu 0,031 detik. Verstappen di posisi ketiga dengan selisih waktu 0,567 dari Bottas. Pebalap berusia 22 tahun itu akan berada di baris kedua bersama pebalap AlphaTauri Pierre Gasly.
Jika Bottas mampu menutup ruang Hamilton dan Verstappen mendahului, dia berpeluang besar memenangi seri Emilia Romagna. Pebalap terdepan akan diuntungkan oleh trek Imola yang sempit dan tidak banyak ruang untuk mendahului. Kondisi itu pula yang menurut Hamilton akan membuat balapan membosankan.
Kita mungkin akan menyaksikan balapan yang membosankan karena tidak ada satu pun tempat yang benar-benar bisa untuk mendahului. Ini akan menjadi tantangan bagi pebalap yang membuntuti.
“Kita mungkin akan menyaksikan balapan yang membosankan karena tidak ada satu pun tempat yang benar-benar bisa untuk mendahului. Ini akan menjadi tantangan bagi pebalap yang membuntuti. Dengan DRS semoga bisa mendahului pada tikungan 1. Saya akan memberikan yang terbaik besok,” ujar Hamilton.
Terkait hasil kualifikasi, Hamilton menilai dirinya melakukan putaran yang sangat buruk, sebaliknya Bottas membalap dengan sangat baik. “Anda tidak bisa selalu melakukan sesuatu dengan sempurna. Saya bersyukur bisa berada di sini dan tampil seperti yang kami lakukan, ini merupakan tantangan nyata di lintasan dan saya menikmati itu,” ungkap pebalap asal Inggris itu.
Kualifikasi juga tidak berjalan mulus bagi Verstappen karena dia sempat mengalami masalah busi mati pada Q2. Itu membuat dia terlambat panas sehingga tidak maksimal pada Q3. “Ini bukan kualifikasi yang bagus karena masalah itu. Dengan masalah tersebut, ini menjadi sedikit rumit. Kejadian ini tidak memberi anda acuan yang bagus untuk Q3, dan daya cengkeram tidak besar. Pada akhirnya, P3 (posisi start ketiga) tidak jelek, tetapi secara pribadi saya berharap bisa bertarung sedikit lebih baik dengan mereka (Hamilton dan Bottas),” tegas Verstappen.
Dia berharap bisa tampil lebih saat balapan, Minggu (1/11/2020) mulai pukul 19.10 WIB, di trek Imola yang sempit dan sulit untuk mendahului. “Trek ini sangat keren, sangat nyaman untuk balapan. Saya pikir ini terlalu sempit untuk mobil-mobil ini tetapi semoga kami mendapat balapan yang bagus di sini besok,” ujar pebala berusia 23 tahun itu.
Gerak cepat Red Bull
Verstappen nyaris gagal lolos dari Q2 karena mengalami masalah busi yang mati pada awal sesi kedua kualifikasi itu. Dia mengeluhkan mobilnya kehilangan tenaga, dan kembali masuk ke garasi. Tim mekanik Red Bull sekali lagi membuktikan mereka mampu bekerja cepat efektif untuk menyelesaikan masalah.
Red Bull yang dijuluki “Tim Pesta”, karena gemar memutar musik dengan volume keras di garasi, pada awal kiprahnya di Formula 1, kini menjadi tim spektakuler. Mereka memiliki tim mekanik tercepat yang mampu menyelesaikan masalah dalam tekanan waktu. Musim ini mereka menunjukan itu saat balapan di Hongaroring dengan memperbaiki mobil Verstappen di garis start, serta di Imola dengan mengganti busi mobil Verstappen dalam waktu tujuh menit.
Penggantian busi mobil Formula 1 lazimnya memerlukan waktu 15 menit, tetapi tim Red Bull yang mayoritas berusia muda, mampu menyelesaikan dalam waktu sekitar tujuh menit. Itu memberi waktu Verstappen sekitar tiga menit untuk kembali ke lintasan guna mencetak waktu pada kualifikasi kedua (Q2). Verstappen melakukan flying lap pertama dan terakhirnya saat Q2 menyisakan 1 menit 32 detik.
Pebalap muda asal Belanda itu meloncat dari posisi 20 tanpa catatan waktu, ke posisi enam tetap dengan ban medium. Ini pencapaian mengesankan, karena dia bisa mengawali balapan dengan ban medium seperti dua pebalap Mercedes, Hamilton dan Bottas.
“Pujian untuk personel di garasi yang bisa menyelesaikan masalah dengan cepat,” ujar Kepala Tim Red Bull Christian Horner. Red Bull mampu meloloskan kedua pebalapnya, Verstappen dan Alexander Albon ke Q3. Albon juga dalam masalah setelah mobilnya melintir pada tikungan 15 di jalur keluar Variante Alta.
Untuk memangkas kehilangan waktu akibat insiden itu, Albon mengganti ban medium dengan ban lunak. Dia pun bisa berada di posisi empat Q2. Albon akan start dari posisi keenam, satu posisi di atas pebalap Ferrari Charles Leclerc.