Rafael Nadal kembali ke Paris untuk mengikuti turnamen Paris Masters setelah menjuarai Grand Slam Perancis Terbuka tiga pekan lalu. Nadal membawa misi meraih kemenangan ke-1.000 dalam kariernya di Paris Masters.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·4 menit baca
PARIS, SABTU — Tiga pekan setelah menjuarai Grand Slam Perancis Terbuka, Rafael Nadal kembali ke Paris untuk mengikuti turnamen Paris Masters, 2-8 November 2020. Petenis peringkat kedua dunia itu membawa beberapa misi ke Paris Masters, antara lain menuju kemenangan ke-1.000 dalam kariernya.
Nadal, yang ditempatkan sebagai unggulan teratas, datang ke AccorHotels Arena, Paris, dengan statistik menang-kalah 999-201 sejak bertanding di arena profesional pada 2001. Satu kemenangan lagi akan membawanya pada daftar petenis tunggal putra dengan 1.000 kemenangan atau lebih.
Dalam era terbuka sejak 1968, saat persaingan tenis amatir dan profesional digabungkan, hanya ada tiga petenis yang mencapai rekor tersebut. Jimmy Connors (yang aktif pada 1970-1996) menjadi petenis dengan kemenangan terbanyak, yaitu 1.274, dengan 283 kekalahan. Setelah itu, ada Roger Federer dengan 1.242-271 dan Ivan Lendl dengan 1.068-242. Lendl bermain di arena profesional pada 1978-1994. Nadal berada pada peringkat keempat.
Sementara, petenis nomor satu dunia, Novak Djokovic, masih membutuhkan banyak kemenangan untuk menuju angka 1.000. Djokovic, yang menjadi petenis profesional pada 2003, mengumpulkan 932 kemenangan dengan 190 kali kalah. Jumlah tersebut tak akan bertambah pada pekan ini karena dia tak akan mempertahankan gelarnya di Paris Masters.
Satu kemenangan yang dibutuhkan Nadal untuk mencatat rekor 1.000 kali menang bisa terjadi dalam laga babak kedua. Setelah mendapat bye pada babak pertama, Nadal akan memulai penampilan melawan Filip Krajinovic (Serbia) atau rekan sesama Spanyol, Feliciano Lopez.
Dalam paruh atas undian, Nadal akan bersaing dengan petenis yang bisa menyulitkannya di lapangan keras dalam ruangan. Mereka di antaranya Borna Coric, Pablo Carreno Busta, David Goffin, Alexander Zverev, Stan Wawrinka, dan Andrey Rublev.
Adapun persaingan pada paruh bawah akan terjadi antara Stefanos Tsitsipas (unggulan kedua), Daniil Medvedev (3), Diego Schwartzman (6), Matteo Berrettini (7), Karen Khachanov, dan Milos Raonic. Petenis peringkat ketiga dunia, Dominic Thiem, mengundurkan diri karena cedera kaki kanan.
Misi lain yang dibawa Nadal adalah meraih gelar pertama di Paris Masters sekaligus menyamakan kembali posisinya dengan Djokovic sebagai petenis dengan gelar terbanyak dalam turnamen ATP Masters 1000. Djokovic memiliki 36 gelar, sementara Nadal dengan 35.
Namun, bertanding di lapangan keras dalam ruangan akan memunculkan tantangan lebih besar bagi Nadal yang lebih menguasai lapangan tanah liat, dengan karakter lambat. Tanpa kendala angin, karakter permainan di dalam ruangan menjadi lebih cepat dibandingkan di luar ruang.
Dibandingkan dalam lingkungan lain, seperti tanah liat, rumput, dan lapangan keras luar ruangan, statistik kemenangan Nadal di dalam ruangan pun menjadi yang paling rendah. Dia hanya memiliki 70,1 persen kemenangan dibandingkan lapangan tanah liat (91,8 persen), rumput (78 persen), dan lapangan keras luar ruangan (78,1 persen).
Meski demikian, Nadal yang telah berlatih di AccorHotels Arena tetap menyatakan tekadnya untuk meraih gelar juara dobel di Paris. Tiga pekan lalu, di kota yang sama dengan stadion berbeda, Nadal menjuarai Perancis Terbuka. Itu menjadi gelar ke-13 dari Roland Garros sekaligus ke-20 dari ajang Grand Slam.
Peluang final sempurna
Dalam turnamen ATP 500 Vienna, Austria, Andrey Rublev akan memperpanjang final sempurna pada 2020 jika mampu mengalahkan Lorenzo Sonego (Italia) dalam laga perebutan gelar juara, Minggu (1/11/2020). Sebelum datang ke Vienna, petenis Rusia berusia 23 tahun itu telah membawa empat gelar dari empat final pada tahun ini, yaitu dari Doha (Qatar), Adelaide (Australia), Hamburg (Jerman), dan St Petersburg (Rusia).
”Saya punya tim dan teman yang luar biasa yang selalu memberi dukungan. Mungkin itu sebabnya saya bisa memperoleh hasil baik pada tahun ini,” ujar Rublev setelah mengalahkan Kevin Anderson, 6-4, 4-1, pada semifinal, Sabtu. Anderson tak menyelesaikan pertandingan karena cedera punggung.
Menyisakan laga melawan Sonego untuk membawa pulang gelar kelima, Rublev akan membawa pola pikir yang sama sejak dia tiba di Vienna, yaitu tanpa beban dan berjuang dalam setiap laga. ”Saya akan tetap seperti itu. Kita lihat apa yang akan terjadi di final,” kata petenis peringkat kedelapan dunia tersebut dalam laman ATP.
Dalam perjalanan menuju final, baik Rublev maupun Sonego menyingkirkan petenis yang lebih difavoritkan juara pada perempat final. Rublev mengalahkan Dominic Thiem yang menjadi unggulan kedua dan juara bertahan, sedangkan Sonego menghentikan langkah Djokovic.
Hasil ini bermakna lebih besar bagi Sonego yang berstatus sebagai lucky loser. Ini adalah petenis yang kalah pada babak kualifikasi, tetapi dapat tampil pada babak utama untuk menggantikan petenis yang batal bertanding.
Luar biasa. Saya memulai turnamen ini dengan kekalahan pada kualifikasi. Dengan kondisi awal seperti itu, tak mudah untuk memperoleh kemenangan pada laga berikutnya. Maka, saya pun tak punya ekspektasi apa-apa, hanya mencoba bermain dengan percaya diri.
”Luar biasa. Saya memulai turnamen ini dengan kekalahan pada kualifikasi. Dengan kondisi awal seperti itu, tak mudah untuk memperoleh kemenangan pada laga berikutnya. Maka, saya pun tak punya ekspektasi apa-apa, hanya mencoba bermain dengan percaya diri,” kata petenis berperingkat ke-42 dunia itu. Pada semifinal, Sonoge mengalahkan Daniel Evans, 6-3, 6-4. (AP)