Manchester City berusaha keras meraih poin ketika kehilangan para penyerang utamanya, seperti Sergio Aguero dan Gabriel Jesus. Namun, masih ada bantuan dari lini belakang untuk bisa menaklukkan Sheffield United.
Oleh
DOMINICUS HERPIN DEWANTO PUTRO
·4 menit baca
SHEFFIELD, SABTU — Berkurangnya kekuatan di lini serang membuat Manchester City harus bekerja ekstra keras untuk mengalahkan Sheffield United, 1-0, di Stadion Bramall Lane, Sheffield, Sabtu (31/10/2020). Bek City, Kyle Walker, pun ikut membantu serangan dan menyumbang satu gol ke gawang klub tempat ia merintis karier sepak bola.
Walker mencetak gol melalui tendangan keras dari luar kotak penalti pada menit ke-28 setelah menerima umpan dari Kevin De Bruyne. Bisa mencetak gol seperti ini merupakan momen langka bagi Walker. Dalam dua musim terakhir, ia hanya mengoleksi satu gol per musim di Liga Inggris.
Gol ini pun terasa istimewa karena terjadi saat melawan klub di kota kelahirannya. Bahkan, Walker belajar sepak bola sejak dini bersama Sheffield United. ”Ibu dan Ayah saya tinggal di sini (Sheffield). Jadi, kalau saya melakukan selebrasi, saya akan dapat masalah. Saya seorang pendukung Sheffield United sehingga saya tidak bisa merayakan gol tadi,” kata Walker dikutip BBC.
Peran Walker sangat penting ketika City yang tidak diperkuat penyerang kunci seperti Sergio Aguero dan Gabriel Jesus selalu gagal menembus pertahanan Sheffield yang rapat. Manajer City Pep Guardiola pun mengandalkan trio Raheem Sterling, Ferran Torres, dan Riyad Mahrez. Mereka bisa melepaskan total 16 tembakan, jauh lebih banyak dibandingkan Sheffield yang hanya bisa menembak total sebanyak tiga kali.
Sheffield tampil luar biasa. Mereka bermain sangat sabar, tetapi mereka hanya punya satu peluang gol terbaik.
Namun, serangan City selalu buntu meski Sterling kerap menembus pertahanan Sheffield dari sisi luar. Ketika berada di dekat gawang, Sterling kesulitan mencari celah untuk mengoper. ”Sheffield tampil luar biasa. Mereka bermain sangat sabar, tetapi mereka hanya punya satu peluang gol terbaik,” ujar Guardiola.
Hasil ini membuat City untuk sementara mengumpulkan 11 poin dari enam laga, sedangkan Sheffield baru mengumpulkan satu poin dan berada di zona degradasi. Sheffield baru mendapat poin ketika ditahan imbang Fulham, 1-1, dan enam laga lainnya berakhir dengan kekalahan.
Laga spesial
Tetangga City, Manchester United, bakal menjamu Arsenal di Stadion Old Trafford, Minggu (1/11/2020) pukul 23.30 WIB. Laga ini akan terasa sangat spesial bagi Manajer MU Ole Gunnar Solskjaer karena merupakan laganya yang ke-100 sejak menjadi manajer tim ”Setan Merah”.
”Tidak terasa sudah laga ke-100. Semoga saya bisa merayakannya dengan penampilan dan hasil yang bagus. Sejauh ini saya menikmati pekerjaan ini,” kata Solskjaer. Mantan pemain MU ini ditunjuk menjadi manajer sementara MU menggantikan Jose Mourinho pada Desember 2018. Baru pada Maret 2019, Solskjaer menjadi manajer tetap MU dengan kontrak selama tiga tahun.
Solskjaer punya modal bagus untuk menghadapi Arsenal karena MU memenangi tiga dari empat laga terakhir. Setelah mengalahkan Newcastle United, 4-1, MU lantas tampil ganas di ajang Liga Champions dengan mengalahan Paris Saint-Germain, 2-1, dan melibas RB Leipzig, 5-0. Satu laga lainnya dari empat laga itu adalah hasil imbang 0-0 melawan Chelsea di Liga Inggris.
Sementara Arsenal baru saja menelan dua kekalahan beruntun di Liga Inggris, yaitu saat melawan City dan Leicester City. Kedua laga itu berakhir dengan kekalahan Arsenal, 0-1. Namun, Arsenal kemudian termotivasi setelah mengalahkan Dundalk, 3-0, pada laga kedua Liga Europa, Jumat (30/10/2020) dini hari WIB.
Solskjaer menyadari rivalitas MU dengan Arsenal saat ini tidak lagi sepanas saat ia masih menjadi pemain MU pada periode 1996-2007. Pada waktu itu, pertemuan kedua tim selalu berlangsung sengit dan pertaruhannya adalah gelar juara liga. Selama menjadi pemain di bawah asuhan manajer Alex Ferguson, Solskjaer menikmati enam trofi Liga Inggris.
”Tentu rivalitas itu masih terasa, sejarahnya, tetapi sekarang kami tidak berpikir bahwa Arsenal sebagai rival atau tim mana pun sebagai rival. Kami hanya perlu menambah poin di klasemen,” kata Solskjaer. Arsenal, kata manajer asal Norwegia itu, tetaplah lawan yang sulit ditaklukkan sehingga ia perlu menyiapkan tim.
Persiapan itu dilakukan dengan mencadangkan beberapa pemain pilar, seperti Marcus Rashford dan Bruno Fernandes, pada laga kontra Leipzig. Itulah satu-satunya cara bagi Solskjaer untuk menghadapi tim-tim tangguh dalam jadwal yang begitu padat. Pada laga berikutnya setelah melawan Arsenal, MU akan menghadapi Istanbul Basaksehir di Liga Champions dan Everton di Liga Inggris.
Manajer Arsenal Mikel Arteta mengakui MU punya skuad yang besar sehingga Solskjaer mudah untuk merotasi pemain. Hal yang paling ditakutkan Arteta adalah stok penyerang MU yang sedang melimpah. Solskjaer sudah memiliki trio Rashford, Anthony Martial, dan Mason Greenwood yang telah mengombinasikan 62 gol di semua kompetisi pada musim lalu.
Kini, opsi Solskjaer untuk meracik lini tengah semakin banyak karena ada Edinson Cavani, Daniel James, dan Odion Ighalo. ”Mereka telah membangun hubungan yang kuat dan membuat mereka sangat menonjol. Mereka saling memahami di atas lapangan. Anda bisa melihatnya,” kata Arteta. (AFP/REUTERS)