Lifter Muda Bersiap Tampil di Kejuaraan Dunia Remaja
Empat lifter muda disiapkan untuk mengikuti Kejuaraan Dunia Angkat Besi Remaja Daring 2020 selama 11-18 November. Mereka ditargetkan bisa memperbaiki rekor pribadi di kelas masing-masing.
Oleh
ADRIAN FAJRIANSYAH
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS – Empat lifter muda disiapkan untuk mengikuti Kejuaraan Dunia Angkat Besi Remaja Daring 2020, 11-18 November. Mereka ditargetkan bisa memperbaiki rekor pribadi di kelas masing-masing.
"Kami tidak pasang target mereka harus juara di kejuaraan kali ini. Sebab, mereka juga sudah cukup lama tidak berlomba. Lagi pula, ada dua lifter yang baru perdana ikut kejuaraan internasional," ujar pelatih kepala pelatnas angkat besi PB PABSI Dirdja Wihardja ketika dihubungi, Jumat (30/10/2020).
Dirdja menjelaskan, Kejuaraan Dunia Remaja 2020 ini semula akan digelar di Kota Lima, Peru. Namun, karena pandemi Covid-19, sistem kejuaraan dialihkan secara daring tetapi jadwal perlombaan tetap menyesuaikan waktu Peru.
PB PABSI menyiapkan empat lifter untuk berpartisipasi dalam kejuaraan tersebut, yakni Muhammad Faathir di kelas 61 kilogram dan Rizki Juniansyah di kelas 73 kilogram. Lalu, dua lifter putri Najla Khorunnisa di kelas 45 kilogram dan Luluk Diana Tri Wijayana di kelas 49 kilogram.
Pengalaman internasional
Dari empat lifter itu, hanya Faathir dan Rizki yang punya pengalaman berlaga di level internasional. Februari lalu, Faathir meraih enam emas atau terbanyak di antara kontingen Indonesia pada Kejuaraan Asia Angkat Besi Yunior dan Remaja di Tashkent, Uzbekistan. Saat itu, dia turut memecahkan rekor dunia remaja clean and jerk dengan 154 kilogram dan total angkatan dengan 273 kilogram.
Adapun Rizki meraih tiga emas dalam kejuaraan tersebut. Dia pun memecahkan rekor dunia remaja snatch dengan 139 kilogram dan total angkatan dengan 307 kilogram. Dia juga memecahkan rekor Asia remaja untuk snatch dengan 139 kilogram, clean and jerk dengan 168 kilogram, dan total angkatan dengan 307 kilogram.
Sedangkan dua lifter putri ini merupakan wajah baru di pelatnas. Mereka adalah juara Pekan Olahraga Pelajar Nasional 2019 kemarin dan baru kali ini ikut kejuaraan internasional.
"Sedangkan dua lifter putri ini merupakan wajah baru di pelatnas. Mereka adalah juara Pekan Olahraga Pelajar Nasional 2019 kemarin dan baru kali ini ikut kejuaraan internasional," kata Dirdja.
Untuk Faathir dan Rizki, lanjut Dirdja, kedua lifter itu diharapkan bisa mempertajam rekornya masing-masing. "Untuk dua lifter putri, selain menimba pengalaman, mereka juga diharapkan bisa meningkatkan angkatan terbaiknya dalam kejuaraan ini," tuturnya.
Persiapan non teknis
Menurut Dirdja, sejauh ini, PB PABSI lebih fokus ke persiapan non teknis. Itu antara lain mulai membiasakan empat lifter itu untuk istirahat selama pagi-petang dan bangun untuk berlatih maupun tanding malam-dini hari. Sebab, atlet Indonesia mendapatkan jadwal bertanding dini hari, yakni Najla dan Luluk mendapatkan jadwal timbang badan pukul 01.00 dan berlaga pukul 03.00 pada 12 November.
Sementara itu, Faathir mendapatkan jadwal timbang badan pukul 23.30 dan tanding pukul 01.30 pada 13 November. Rizki jadwal timbang badannya pukul 02.30 dan lomba pukul 04.30 pada 14 November.
"Sepekan ini, para lifter harus mulai membiasakan diri bangun tengah malam untuk bersiap bertanding dini hari. Kalau tidak terbiasa, nanti mereka tampilnya sempoyongan karena baru bangun tidur langsung tanding," ujarnya.
Di sisi lain, PB PABSI pun sedang menyiapkan jaringan internet yang optimal agar tidak ada gangguan selama pertandingan. "Nanti, wasit yang mengawasi dari sejumlah negara. Jangan sampai nanti internet kita terlambat seperkian detik. Kalau itu terjadi, nanti bisa-bisa hasil kita terganggu," kata Dirdja.
Wakil Ketua Umum PB PABSI Djoko Pramono meminta para lifter yang berpartisipasi benar-benar mematuhi semua arahan dari pelatih selama lomba. Sebab, kejuaraan kali ini berlangsung daring sehingga pengawasannya dari jarak jauh. Jika ada yang tidak sesuai, nantinya hasil atlet Indonesia justru dianggap tidak sah.
Terkait persiapan teknis, PB PABSI terus melakukan pelatnas walaupun terjadi pandemi Covid-19 sejak Maret lalu. Bahkan, mereka telah melakukan empat kali evaluasi performa, yakni 22 Juli, 28 Agustus, 30 September, dan 30 Oktober. Sejauh ini, performa 13 lifter di pelatnas terus meningkat setiap bulannya, termasuk empat atlet yang akan tampil di Kejuaraan Dunia Remaja 2020.