Satu sesi latihan di Imola menuntut kerja cepat para pebalap dan timnya untuk penyetelan mobil serta memilih ban untuk balapan. Persainan ketat akan terjadi di papan tengah, sedangkan Mercedes masih favorit pemenang.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·4 menit baca
BOLOGNA, SABTU — Sesi latihan selama 90 menit di Imola menjadi satu-satunya kesempatan bagi para pebalap untuk memahami karakter sirkuit yang terakhir kali menggelar Formula 1 pada 2006 itu. Setiap tim juga hanya memiliki waktu sempit untuk menganalisis data telemetri untuk memilih ban serta merancang strategi balapan. Penyesuaian mobil dengan karakter Imola akan terkonfirmasi saat sesi kualifikasi selama 60 menit, Sabtu (31/10/2020) mulai pukul 20.00 WIB.
Data balapan di Imola menjadi harta paling berharga bagi tim-tim F1 menjelang balapan seri ke-13 dari 17 balapan musim ini. Semua tim tidak memiliki data mutakhir karena Imola sudah 14 tahun tidak menggelar balapan F1. Namun, AlphaTauri yang merupakan tim satelit Red Bull memiliki data krusial hasil program pembuatan film pada Juni lalu menggunakan mobil 2020. Data ini menjadi modal awal yang sangat penting bagi AlphaTauri dan Red Bull untuk mendapatkan setelan mobil yang lebih baik.
Modal data telemetri itu terlihat jelas di awal sesi latihan di mana pebalap AlphaTauri Pierre Gasly sempat memuncaki catatan waktu lap. Dia kemudian digusur oleh pebalap andalan Red Bull, Max Verstappen, yang menjadi pebalap pertama yang masuk zona 1 menit 15 detik dengan ban berkompon keras. Catatan waktu pebalap asal Belanda itu bertahan hingga latihan berlangsung selama 60 menit.
Pebalap Mercedes, Valtteri Bottas, sempat menggusur Verstappen dari posisi puncak dengan ban berkompon lunak. Sementara rekan setimnya, Lewis Hamilton, masih tertahan di posisi sembilan dengan ban berkompon lunak. Posisi Bottas tidak bertahan lama karena Verstappen kembali ke puncak dengan waktu 1 menit 15,338 detik dengan ban berkompon lunak.
Ban depan terasa terlalu lunak, pada tikungan cepat mereka menyerah.
Namun, ban tercepat itu tidak memberikan keseimbangan yang baik terutama di tengah tikungan cepat. Verstappen melalui radio tim mengeluhkan ban depan yang tertekan hebat dan tidak mampu menahan beban di tikungan-tikungan cepat. ”Ban depan terasa terlalu lunak, pada tikungan cepat mereka menyerah,” tegas Verstappen.
Rekan setimnya, Alexander Albon, juga merasa keseimbangan mobil berubah dengan ban lunak. ”Ini sangat aneh karena mobil menjadi understeer,” ungkap Albon.
Setali tiga uang, ban lunak juga membuat pebalap muda Ferrari, Charles Leclerc, kesulitan mengendalikan SF1000 di tikungan. ”Apa-apaan ini, mobil terlalu understeer,” ujarnya dengan nada frustrasi.
Ban lunak yang memberikan kecepatan tertinggi sepertinya tidak menjadi pilihan untuk balapan di Imola. Masalah keseimbangan akan membuat mereka sulit menjalani banyak lap sebelum melakukan pitstop penggantian ban. Sementara ban keras bisa menjadi pilihan untuk strategi balapan 63 putaran itu. Sejumlah pebalap, seperti pebalap Ferrari, Sebastian Vettel, menghabiskan sebagian besar waktu latihan dengan ban keras. Juara dunia empat kali itu pun berada di posisi terbawah, hingga dia menggunakan ban lunak baru untuk naik ke posisi ke-12 menjelang akhir sesi latihan.
Ban medium akan menjadi pilihan utama untuk mengawali balapan yang ditunjukkan dengan penghematan yang dilakukan oleh para pebalap. Mereka rata-rata hanya melakukan eksplorasi singkat dengan ban medium, tetapi bisa mendapatkan pace yang kompetitif. Bahkan, Hamilton sempat naik ke posisi kedua dengan ban medium, hanya selisih 0,008 detik dari pebalap tercepat Max Verstappen yang menggunakan ban lunak.
Hamilton kemudian memimpin sesi latihan dengan waktu 1 menit 14,726 detik dengan ban lunak. Dia unggul 0,297 detik dari Vertappen di posisi kedua, dan 0,492 detik dari Bottas. Gasly dan Leclerc berurutan di posisi keempat dan kelima. Mereka akan fokus bersaing di papan tengah karena selisih waktu dengan tiga pebalap terdepan cukup jauh. Mereka terpaut 0,9 detik dari Hamilton meskipun sudah menggunakan ban lunak.
Persaingan di papan tengah akan sangat ketat karena dari pebalap posisi enam hingga 12 juga sangat rapat. Para pebalap yang akan bersaing di zona itu adalah Daniel Ricciardo, Esteban Ocon, Daniil Kvyat, Albon, Lance Stroll, Sergio Perez, dan Vettel.
Sementara di papan atas, Hamilton, Verstappen, dan Bottas masih akan menjadi favorit peraih podium. Verstappen tidak menghabiskan waktu latihan karena masuk garasi lebih awal dengan pesan singkat. ”Saya tidak akan mengatakan apa pun, tetapi saya akan masuk pit,” tegas pebalap berusia 23 tahun itu. Dia sepertinya memiliki sesuatu yang penting untuk didiskusikan dengan timnya untuk memperbaiki performa RB16.
”Dia hanya masuk pit karena lintasan padat,” ujar Kepala Tim Red Bull Christian Horner kepada Formula 1.
Terkait peluang persaingan meraih podium tertinggi, Horner menilai, peluang Verstappen terbuka lebar untuk bersaing dengan Hamilton dan Bottas. ”Ini sangat ketat, khususnya pada sektor dua di mana kami terlihat sangat kuat. Kepercayaan diri (Verstappen) sangat tinggi di luar sana (lintasan), bagaimana dia memasuki melewati tikungan 9, tikungan 11, dan 12 sungguh luar biasa,” tegas Horner.
Setelan akhir untuk persaingan saat balapan, akan terkonfirmasi dalam kualifikasi yang akan berlangsung Sabtu ini mulai pukul 20.00-21.00 WIB. Posisi start di baris depan akan sangat krusial di Imola yang treknya sempit dan sulit untuk mendahului.