Pemerintah Perancis mengizinkan ajang olahraga profesional meski memberlakukan karantina kedua karena pandemi Covid-19. Salah satu kejuaraan pada masa karantina ini adalah turnamen tenis ATP Masters 1000 Paris.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·3 menit baca
PARIS, KAMIS — Pemerintah Perancis memberi lampu hijau bagi ajang olahraga profesional meski memberlakukan karantina kedua karena pandemi Covid-19. Salah satu kejuaraan pada masa karantina ini adalah turnamen tenis ATP Masters 1000 Paris, 2-8 November, yang akan diikuti bintang-bintang tenis, salah satunya Rafael Nadal.
”Atlet top dan profesional bisa meneruskan latihan. Mereka juga bisa bertanding karena pemerintah memberi izin untuk ajang olahraga profesional,” ujar Menteri Olahraga Perancis Roxana Maracineanu, Kamis (29/10/2020).
Pernyataan tersebut disampaikan beberapa jam setelah Presiden Emmanuel Macron mengumumkan karantina nasional yang berlaku Jumat (30/10/2020) hingga setidaknya 1 Desember. Pada masa tersebut, hanya sekolah dan bisnis penting yang boleh dibuka. Ini merupakan karantina kedua di Perancis setelah 16 Maret-11 Mei.
Pemberlakuan karantina itu ditetapkan pemerintah sebagai akibat gelombang kedua pandemi Covid-19. Hingga Rabu, terdapat 1,2 juta kasus dengan 35.000 kematian akibat Covid-19 yang menempatkan Perancis pada peringkat kelima jumlah korban Covid-19.
Sebagai dampak dari karantina dan pengumuman yang disampaikan Menteri Olahraga, liga sepak bola Ligue 1 seharusnya masih bisa berlanjut. Sementara, Paris Masters di Bercy Arena akan diselenggarakan tanpa penonton. Ini diungkapkan petenis Slowakia, Lukas Lacko, yang mengunggah pernyataan dari ATP untuk para pemain.
”Meski demikian, akan ada pengumuman dari pemerintah tentang kepastiannya (tanpa penonton). Federasi Tenis Perancis (FFT) akan terus berhubungan dengan Pemerintah Perancis terkait perkembangan situasi,” salah satu pernyataan ATP.
Semula, turnamen ini akan disaksikan, maksimal, 1.000 penonton setiap hari seperti yang berlaku dalam Grand Slam Perancis Terbuka, 27 September-11 Oktober. Penonton diperbolehkan datang ke stadion hingga berlakunya jam malam, mulai pukul 21.00 waktu setempat. Dengan demikian, pertandingan yang masih berlangsung lebih dari jam malam tak akan disaksikan penonton.
Akan tetapi, perubahan situasi yang sangat cepat akibat pandemi membuat FFT harus menyesuaikan diri dengan peraturan pemerintah.
Paris Masters menjadi salah satu turnamen ATP Masters 1000 yang berlevel tertinggi dalam struktur turnamen profesional putra. Nadal, tunggal putra peringkat kedua dunia, akan menjadi unggulan teratas dengan absennya juara bertahan, Novak Djokovic.
Pesaingnya dari jajaran 10 besar dunia adalah Dominic Thiem (peringkat ketiga), Daniil Medvedev (5), Stefanos Tsitispas (6), Alexander Zverev (7), dan Matteo Berrettini (10). Nadal akan mengejar gelar pertama dari turnamen lapangan keras di dalam ruangan itu.
Sementara, bagi petenis lain, seperti Berettini dan Roberto Bautista Agut, Paris Masters menjadi kesempatan terakhir menambah poin untuk lolos ke turnamen Final ATP di London, Inggris, 22-29 November. Ini adalah turnamen akhir tahun yang hanya diikuti delapan petenis berpenampilan terbaik sepanjang 2020.
Petenis peringkat ke-12 dunia, Denis Shapovalov, dan Kei Nishikori (Jepang) menyatakan mundur dari Paris Masters. Dengan pengunduran diri itu, Shapovalov, yang mencapai final di Paris 2019, pun kehilangan kesempatan untuk tampil di London. Pekan ini, petenis Kanada itu tersingkir pada babak pertama ATP 500 Vienna setelah dikalahkan Djokovic.
Bagi Nishikori, yang didera cedera siku sejak 2017, ini menjadi bagian dari kesulitannya untuk kembali ke performa terbaik. Sebelum mundur dari Paris Masters, dia batal tampil pada turnamen ATP Antwerp dan Vienna dalam dua pekan beruntun sebelumnya.
Djokovic nomor satu akhir tahun
Kemenangan atas Borna Coric, 7-6 (11), 6-3, pada babak kedua ATP Vienna serta tak tampilnya Nadal dalam turnamen ATP 250 Sofia, Bulgaria, 8-14 November, memastikan Djokovic akan pada posisinya seperti saat ini, peringkat teratas dunia, hingga akhir 2020. Dia pun menyamai rekor milik Pete Sampras yang enam kali menjadi petenis nomor satu dunia pada akhir tahun.
Selain 2020, Djokovic melakukannya pada 2011, 2012, 2014, dan 2018. Sementara Sampras melakukannya secara beruntun pada 1993-1998.
Dengan pencapaian tersebut, Djokovic, yang akan berhadapan dengan Hubert Hurkacz atau Lorenzo Sonego, pada perempat final melebihi prestasi dua rivalnya, Nadal dan Roger Federer, yang masing-masing menjadi petenis nomor satu akhir tahun sebanyak lima kali. (AFP)