Tiga pemain berusia 21 tahun Milan menjadi penentu kemenangan telak 3-0 atas Praha. Skuad muda asuhan Pioli semakin menunjukkan kualitasnya.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·3 menit baca
MILAN, JUMAT — Talenta muda skuad AC Milan semakin menjanjikan di bawah asuhan Stefano Pioli. Tiga pemuda kelahiran 1999 beraksi membawa kemenangan telak di kandang atas Sparta Praha, 3-0. Darah-darah muda ”Rossoneri” itu mencuri panggung dari bintang veteran Zlatan Ibrahimovich yang gagal mengeksekusi penalti dan hanya bermain 45 menit.
Mereka adalah penyerang Brahim Diaz dan Rafael Leao serta bek sayap Diogo Dalot. Ketiga pemain berusia 21 tahun tersebut menyumbang masing-masing satu gol untuk menaklukkan tim tamu, Praha, dalam laga Grup H Liga Europa, Jumat (30/10/2020) dini hari WIB, di Stadion San Siro.
Saya sangat bahagia karena bisa membantu tim menang. Kami bermain hebat. Saya merasa mendapat kepercayan dari pelatih.
”Saya sangat bahagia karena bisa membantu tim menang. Kami bermain hebat. Saya merasa mendapat kepercayan dari pelatih. Gol itu memberikan saya percaya diri. Kami adalah tim muda, kami tahu akan bisa melanjutkan ini untuk terus berkembang,” kata Leao.
Pioli menurunkan skuad mudanya dalam laga ini. Tujuh pemain yang bermain sejak awal dalam formasi 4-3-3 berusia di bawah 25 tahun. Meski begitu, tuan rumah tampak tidak canggung menghadapi Praha yang menumpuk pemainnya di tengah dengan formasi 4-5-1. Mereka langsung mengepung pertahanan lawan.
Hasilnya, Diaz langsung unjuk gigi di pertengahan babak pertama. Penyerang pinjaman dari Real Madrid itu membuka keunggulan menit ke-24 lewat aksi menawannya di kotak penalti. Mendapat umpan terobosan dari Ibra, Diaz menceploskan bola dengan tenang setelah menipu bek dan kiper lawan.
Beberapa menit berselang ”Rossoneri” nyaris saja menggandakan keunggulan. Ibra menghasilkan penalti dan mengeksekusinya sendiri. Namun, sepakan kerasnya gagal berbuah gol karena membentur mistar gawang.
Ibra yang terlihat meringis kesakitan jelang turun minum langsung digantikan oleh Leao di awal babak kedua. Kehilangan sang veteran justru tidak mengendurkan permainan Milan. Mereka justru bermain semakin dinamis.
Terbukti, Leao hanya butuh 12 menit untuk menggandakan keunggulan tuan rumah. Penyerang asal Portugal ini sukses memanfaatkan umpan silang terukur dari Dalot yang tepat membelah pertahanan tim tamu. Setelah asis itu, Dalot menyempurnakan kemenangan Milan dengan gol tambahan dari kakinya.
Laga ini menjadi pertanda baik bagi Pioli. Skuad mudanya terlihat sudah siap untuk bertarung di level teratas. Diaz dan rekan-rekan tidak takut tampil menyerang meskipun lawan terkadang mengancam lewat serangan balik.
Milan sangat mendominasi permainan sejak awal laga. Mereka mengepung pertahanan lawan dan berhasil melesakkan 6 tendangan ke gawang dari total 15 kali percobaan. Sementara itu, tim tamu tidak sekali pun berhasil melepaskan tendangan tepat sasaran.
Penampilan menjanjikan juga ditunjukkan oleh gelandang berusia 22 tahun, Ismael Bennacer. Dia berkali-kali menembus barikade pertahanan lawan dengan dribel dari lini tengah. Bennacer juga mengancam lewat umpan matangnya. Salah satu umpan berujung asis untuk Dalot.
Dengan hasil ini, Milan berhasil mencetak minimal 2 gol dalam 12 pertandingan beruntun di seluruh kompetisi. Catatan itu menjadi yang pertama kali sejak Rossoneri tampil di Serie A pada 1929.
Skuad asuhan Pioli juga menambah rekor belum terkalahkan selama 23 laga, sejak musim lalu. Sementara itu, dari awal musim ini, mereka juga belum terbendung dalam 7 laga (5 menang, 2 seri).
”Rahasia kami adalah kerja keras. Mereka selalu siap untuk bekerja keras. Mereka bermain bagus sebagai grup. Semua menjadi mudah karena mereka selalu melakukan apa yang saya minta. Kami bermain sangat baik hari ini,” kata Pioli.
Kemenangan ini membawa Milan memimpin klasemen sementara Grup H dengan catatan sempurna, 6 poin. Mereka menjadi yang terdepan dalam perebutan tiket ke babak gugur, di atas para pesaing Lille, Celtic, dan Praha. (AP/REUTERS)