”Elite Race” Borobudur Marathon akan digelar dengan protokol kesehatan ketat. Tidak sebatas terhadap atlet pelari, pemeriksaan kesehatan juga akan dilakukan kepada semua kru dan tamu undangan.
Oleh
REGINA RUKMORINI
·3 menit baca
MAGELANG, KOMPAS — Lomba lari Borobudur Marathon 2020 kategori elite pada 15 November mendatang di kompleks Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, akan diselenggarakan dengan protokol kesehatan ketat. Salah satunya diwujudkan melalui pemantauan dan pemeriksaan kesehatan atlet secara intensif sebelum lomba.
”Penapisan dan pemantauan kesehatan atlet akan kami lakukan sejak 14 hari sebelum pelaksanaan Elite Race Borobudur Marathon 2020,” ujar Project Officer Borobudur Marathon 2020, Budhi Sarwiadhi, Jumat (30/10/2020).
Tidak hanya terhadap atlet peserta lari, penapisan atau screening dan pemeriksaan juga akan dilakukan kepada semua tim, kru, dan semua tamu undangan yang dijadwalkan hadir dan terlibat dalam acara.
Jumlah pelari yang akan terlibat dalam Elite Race Borobudur Marathon diagendakan sebanyak 30 orang. Mereka semua adalah sejumlah tokoh dan atlet lari nasional, antara lain Jauhari Johan, Atjong Tio, Trianingsih, dan Asma Bara.
Elite Race Borobudur Marathon 2020 hanya akan digelar dalam satu kategori lari, yaitu lari full marathon sejauh 42,195 kilometer. Jarak ini nantinya akan ditempuh pelari secara looping atau memutari Taman Lumbini dalam kompleks Taman Wisata Candi Borobudur sebanyak 12 kali.
Peluncuranatau launching rute Elite Race Borobudur Marathon 2020 akan dilakukan pada Sabtu (31/10/2020). Peluncuran serta pengecekan rute direncanakan dilakukan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Sebelumnya, juga akan diselenggarakan S-Pedia, yaitu kegiatan bersepeda di sekitar kawasan Candi Borobudur untuk menyapa warga Magelang, sekaligus memberikan sosialisasi mengenai protokol kesehatan kepada warga Magelang dalam persiapan menyambut Borobudur Marathon 2020. S-pedia diawali dengan bersepeda di Balkondes Ngaran hingga berakhir di dalam kawasan Candi Borobudur.
Ganjar bersama tim penyelenggara dari harian Kompas dan Bank Jateng juga akan berkeliling memberikan sosialisasi kepada warga sekitar. Mereka akan menjelaskan bahwa ajang Borobudur Marathon tahun ini akan dilaksanakan dengan konsep berbeda, yakni jauh dari keramaian.
Dalam sosialisasi nanti, kami akan menjelaskan, meminta warga agar tidak perlu mendekat atau menonton aktivitas lari yang ada di dalam kompleks candi.
”Dalam sosialisasi nanti, kami akan menjelaskan, meminta warga agar tidak perlu mendekat atau menonton aktivitas lari yang ada di dalam kompleks candi,” ujar Ganjar.
General Manager Taman Wisata Candi Borobudur I Gusti Putu Ngurah Sedana mengatakan, pada peluncuran dan pengecekan rute Elite Race Borobudur Marathon 2020, Taman Wisata Candi Borobudur akan tetap dikunjungi wisatawan. Saat peninjauan lokasi, pihaknya hanya membatasi aliran pengunjung agar tidak menghalangi akses jalan yang akan dilalui rombongan.
Selama tiga hari libur cuti bersama, 28-30 Oktober 2020, total jumlah wisatawan Candi Borobudur mencapai 9.232 orang. Pada Sabtu (31/10/2020), jumlah wisatawan diperkirakan masih akan mencapai sekitar 3.000 orang.
Selain Elite Race, Borobudur Marathon pada tahun ini juga menggelar ajang lari secara virtual yang diikuti oleh 9.090 pelari. Mereka nantinya akan berlari di tempat masing-masing. Selain dari sejumlah daerah di seluruh penjuru Nusantara, sebagian pelari juga ada yang berasal dari negara asing.
Dari jumlah tersebut, persentase pelari terbanyak sekitar 43 persen akan berlari untuk kategori 10 kilometer dan 57 persen lainnya akan mengikuti kategori full marathon (FM), half marathon (HM) sepanjang 21 kilometer, dan friendship run sejauh 3,8 kilometer.