Messi Beri Barcelona Kemenangan Bersejarah di Turin
Barcelona mengalahkan Juventus 2-0 di laga kedua Liga Champions, Kamis dini hari WIB. Hasil itu mengokohkan ”El Barca” di puncak klasemen Grup G.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·5 menit baca
TURIN, KAMIS — Kapten Barcelona, Lionel Messi, menunjukkan tuahnya untuk mengantarkan Barcelona membawa pulang tiga poin dari markas Juventus, Stadion Allianz Arena, dalam laga kedua Grup G Liga Champions, Kamis (29/10/2020) dini hari WIB. Satu asis dan sebuah gol melalui eksekusi titik putih membuat Barcelona unggul 2-0 sekaligus meraih kemenangan perdana di Turin.
Sejak pertama kali berjumpa di laga resmi tepatnya di Piala Latin, 26 Juni 1952, Barcelona telah 15 kali berduel dengan Juventus di kompetisi resmi. Sebanyak tujuh laga pertemuan kedua tim itu dilangsungkan di kandang Juventus.
Dalam enam laga sebelumnya, hasil maksimal yang diraih ”El Barca” adalah membawa pulang satu poin yang didapatkan di tiga laga. Seluruh hasil imbang itu terjadi di Liga Champions pada musim 1985-1986, 2002-2003, dan 2017-2018.
Namun, ketidakberuntungan Barcelona di Turin diakhiri oleh permainan brilian Messi. Pemain bernomor punggung 10 itu memberikan asis bagi gol pertama Barcelona yang dicetak Ousmane Dembele di menit ke-14. Kemudian, Messi menegaskan superioritas El Barca setelah mencetak gol lewat eksekusi penalti di menit ke-70.
Itu adalah gol perdana Messi ke gawang Juventus dalam laga tandang di Turin. Dalam dua kesempatan awal, Messi gagal mencetak gol bahkan El Barca juga tidak mampu menciptakan gol ke gawang ”Si Nyonya Besar”.
Oleh karena itu, kemenangan atas Juventus di pertandingan kedua fase grup Liga Champions musim ini menjadi momen bersejarah bagi Messi dan Barcelona. Di sisi lain, kemenangan itu juga menjadi cara terbaik bagi skuad El Barca untuk bangkit setelah tumbang 1-3 di laga el clasico kontra Real Madrid, akhir pekan lalu.
Bek sayap Barcelona, Sergio Roberto, menilai, kemenangan atas Juventus menunjukkan Barcelona telah mengalami peningkatan setelah melalui tiga laga terakhir di Liga Spanyol tanpa kemenangan. Menurut dia, raihan tiga poin di Liga Champions mampu memberikan suntikan moral yang berharga bagi kepercayaan diri skuad Barca.
Setelah kalah di kandang dari Real Madrid, kemenangan ini adalah hasil yang penting bagi kami untuk bangkit. Kami telah menampilkan permainan yang lebih baik karena selalu berusaha menciptakan peluang, bahkan kami bisa unggul lebih dari dua gol.
”Setelah kalah di kandang dari Real Madrid, kemenangan ini adalah hasil yang penting bagi kami untuk bangkit. Kami telah menampilkan permainan yang lebih baik karena selalu berusaha menciptakan peluang, bahkan kami bisa unggul lebih dari dua gol,” kata Roberto dilansir laman UEFA.
Laga terbaik
Sepakat dengan Roberto, Pelatih Barcelona Ronald Koeman juga memberikan apresiasi kepada anak asuhannya yang telah menampilkan permainan yang semakin baik.
”Laga ini adalah permainan terbaik kami di awal musim. Ini merupakan kemenangan yang besar melawan salah satu tim penting di Eropa, terutama karena kami telah bermain sesuai sistem dan taktik yang kami inginkan selama ini,” ujar Koeman.
Selama 90 menit, Barcelona mendominasi jalannya pertandingan. Secara total, El Barca melakukan 14 kali tembakan. Sebanyak lima tembakan di antaranya tepat mengarah ke gawang Juventus.
Sementara itu, tim tuan rumah melakukan delapan tembakan. Namun, tidak ada satu tembakan pun yang dilakukan pemain Juventus tepat sasaran ke gawang Barcelona.
El Barca juga unggul dalam penguasaan bola dengan 52 persen, sedangkan Juventus hanya memiliki 48 persen. Kesenjangan persentase penguasaan bola itu mengakibatkan Barcelona mampu melakukan operan jauh lebih banyak dibandingkan Juventus.
Messi dan kawan-kawan melakukan 732 operan, sebanyak 648 operan tepat sasaran, atau 89 persen tingkat keberhasilan operan. Adapun pemain Juventus hanya mengumpulkan 538 operan dengan tingkat akurasi 88 persen.
Permainan dominan Barcelona itu tidak lepas dari kecerdikan Koeman yang menempatkan Frenkie de Jong sebagai bek tengah untuk menemani Clement Lenglet di awal babak kedua. Meskipun ditempatkan sebagai bek, di atas lapangan, De Jong justru menjadi gelandang bertahan untuk menopang dua gelandang tengah Barcelona, Sergio Busquets dan Miralem Pjanic.
Kehadiran tiga gelandang itu menyulitkan skuad Juventus yang berambisi mengejar ketinggalan satu gol setelah masa turun minum. Pola permainan cepat dengan kombinasi bola pendek yang diinginkan sang pelatih, Andrea Pirlo, gagal ditampilkan Si Nyonya Besar.
Adrien Rabiot dan Rodrigo Bentancur, yang menjadi gelandang inti Juventus, kesulitan menemukan ruang untuk mengalirkan bola ke lini depan yang diisi trio Paulo Dybala, Alvaro Morata, dan Dejan Kulusevski.
Kehilangan pilar
Kapten Juventus, Leonardo Bonucci, mengakui kehilangan sejumlah pemain penting dan senior, seperti Cristiano Ronaldo dan Giorgio Chiellini, menyulitkan Juventus menampilkan permainan terbaik melawan tim besar di Liga Champions. Akan tetapi, ia menilai kekalahan melawan Barcelona menjadi pengalaman berharga bagi perkembangan sejumlah pemain muda Juventus yang baru merasakan pengalaman di kompetisi Eropa.
”Kami memiliki pemain-pemain baru dengan pengalaman minim di Eropa yang membutuhkan kesempatan bertanding untuk terus berkembang. Kehilangan pemain utama dan bermain setiap tiga hari mulai membuat kami kelelahan, tetapi kami akan bekerja lebih keras untuk semakin baik di laga selanjutnya,” kata Bonucci.
Pirlo menganggap hasil laga kontra Barcelona menjadi pelajaran berharga bagi skuadnya yang masih mencari bentuk permainan terbaik.
”Kami diisi pemain muda yang amat berambisi untuk berkembang, saya yakin kami bisa mengimbangi permainan tim seperti Barcelona dalam waktu dekat. Saya berharap kami bisa memainkan lagi sejumlah pemain penting sesegera mungkin,” ujar Pirlo yang meraih dua trofi Liga Champions ketika bermain untuk AC Milan.
Hasil laga besar di Grup G itu membuat Barcelona kokoh di puncak klasemen dengan enam poin. Juventus masih bertahan di urutan kedua dengan raihan tiga poin.
Adapun Ferencvaros dan Dynamo Kyiv yang bermain imbang 2-2 di Stadion Groupama Arena, Hongaria, baru mengumpulkan satu poin. Kyiv berada di urutan ketiga berkat keunggulan selisih gol. (REUTERS)