Andrea Dovizioso berpotensi menjadi pengganti Jorge Lorenzo sebagai pebalap penguji Yamaha pada 2021. Ini menjadi opsi terbaik bagi Dovizioso untuk bisa kembali ke MotoGP pada 2022.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·6 menit baca
MILAN, KAMIS — Andrea Dovizioso belum memiliki tim untuk balapan MotoGP musim depan menyusul keputusannya meninggalkan Ducati pada akhir musim 2020. Pebalap kawakan asal Italia itu membuka opsi menjadi pebalap penguji tim pabrikan dengan syarat diizinkan balapan di ajang lain, terutama motokros. Syarat itu menjadi kendala bagi sejumlah tim, tetapi Yamaha diyakini bersedia memberi kelonggaran sebagai kompensasi pengetahuan Dovizioso yang luas untuk membantu pengembangan YZR-M1.
Masa depan Dovizioso di ajang MotoGP menjadi misteri sejak dia memutuskan meninggalkan Ducati pada Agustus lalu. Dia mengambil keputusan yang berani karena tidak tahu akan membalap bersama tim apa mulai musim depan. Formasi pebalap di tim-tim besar juga sudah terisi. Bahkan, di tim satelit pun sudah tidak menyisakan tempat untuk pebalap sekelas dirinya.
Peluang yang kini masih terbuka adalah menjadi pebalap Aprilia sebagai pengganti Andrea Iannone jika pebalap Italia itu tidak dikabulkan bandingnya oleh Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS). Iannone dijatuhi sanksi 18 bulan larangan terlibat dalam MotoGP oleh Badan Disiplin Internasional FIM akibat doping yang berakhir pada 16 Juni 2021. Banding Iannone untuk penghapusan sanksi baru akan diumumkan oleh CAS pada pertengahan November ini.
Dovizioso sebenarnya masuk ke dalam kandidat pebalap pengganti Iannone, tetapi Aprilia tidak akan bisa memberi gaji besar seperti saat pebalap kelahiran Forli, Italia, itu di Ducati. Selain itu, mereka harus menunggu hingga keputusan CAS Iannone keluar untuk bisa melakukan negosiasi. Jika Iannone diampuni, tidak akan ada negosiasi karena Aprilia akan mempertahankan pebalap berusia 32 tahun itu.
”Ini juga akan bergantung pada seberapa lama pebalap alternatif bagi kami bisa menunggu. Yang pasti kami tidak mencari pebalap muda karena kami memiliki motor yang masih hijau. Saya harap (pebalap LCR Honda, Cal) Crutchlow bersedia menunggu, sedangkan Dovizioso bergantung pada apakah dia mau datang ke kami dan menyingsingkan lengan baju. Kami masih dalam fase awal pertumbuhan. Itulah alternatif kami,” kata CEO Aprilia MotoGP Massimo Rivola kepada La Gazetta dello Sport.
Dovizioso sepertinya kurang tertarik memacu RS-GP yang merupakan motor baru pengembangan Aprilia. Dia justru membuka peluang menjadi pebalap penguji dan manajernya, Simone Battistella, sudah berbicara dengan sejumlah tim pabrikan, seperti Honda, KTM, dan Yamaha. Dovizioso memiliki nilai penting bagi tim-tim pabrikan untuk membantu pengembangan motor karena memiliki pengalaman luas terutama bersama Ducati.
Berdasarkan penelusuran Motorsport yang dipublikasi, Kamis (29/10/2020), Honda diyakini juga tertarik mengontrak Dovizioso sebagai pebalap penguji. Dovizioso juga sekaligus menjadi pebalap cadangan jika Marc Marquez tidak bisa tampil akibat cedera humerus kanan. Proses pemulihan cedera Marc Marquez itu belum bisa dipastikan apakah bisa tuntas sebelum musim ini berakhir.
Namun, Honda diyakini keberatan degan syarat Dovizioso supaya diizinkan mengikuti balapan di ajang lain, terutama motokros. Dia memiliki minat yang tinggi di ajang balap garuk tanah itu dan beberapa kali ikut kejuaraan nasional dan regional di Italia. Pada awal musim ini, dia juga mengikuti kejuaraan motorkros di wilayah Emilia Romagna di mana dia terjatuh dan mengalami retak tulang selangka. Honda tidak mau mengambil risiko pebalap pengujinya cedera karena bisa memperumit masalah jika pebalap utama tidak bisa tampil.
Sementara KTM akan tetap mempertahankan pebalap penguji Dani Pedrosa yang berkontribusi besar mengembangkan RS-16. Pedrosa dengan pengalaman panjang memacu motor Honda RC213V mampu memberi masukan untuk perbaikan di berbagai area motor. KTM puas dengan kinerja Pedrosa yang ikut mengantar tim asal Austria itu meraih empat podium MotoGP pada musim ini melalui Brad Binder dan Miguel Oliveira yang finis terdepan, serta Pol Espargaro yang dua kali finis di posisi ketiga.
Di tengah situasi yang tidak terlalu mulus itu, Dovizioso masih memiliki peluang menjadi pebalap penguji Yamaha menggantikan Jorge Lorenzo. Yamaha juga diyakini oleh Motorsport bersedia memberi kelonggaran bagi Dovizioso untuk mengikuti balapan di ajang lain. Dovizioso berpotensi menjadi aset penting Yamaha untuk memperbaiki keandalan mesin serta meningkatkan kecepatan puncak M1. Musim ini, M1 kalah cepat dibandingkan para pesaingnya, bahkan dari Suzuki pada trek lurus.
Dovi pernah memacu motor Yamaha pada musim 2012 di tim satelit Tech 3 setelah dia meninggalkan Honda. Dia kemudian menjadi pebalap Ducati hingga delapan musim pada tahun ini. Pebalap berusia 34 tahun itu tiga kali beruntun menjadi runner-up pada musim 2017-2019 di bawah pebalap Honda, Marc Marquez.
Pengalaman Dovizioso bersaing di level tinggi itu dinilai oleh legenda hidup GP500, Mick Doohan, menjadi nilai lebih jika dia menjadi pebalap penguji. Bahkan, Dovizioso bisa mereplika kontribusi yang dilakukan oleh Pedrosa di KTM.
Ya, saya sangat senang dengan itu (komentar Doohan), tetapi saya pikir jika Anda juga mempertimbangkan beberapa pebalap lain yang memiliki pengalaman bagus, sebagai contoh Valentino (Rossi) atau saya, jika Anda bisa mendapatkan mereka sebagai pebalap penguji, ini hal terbaik bagi setiap tim pabrikan.
”Ya, saya sangat senang dengan itu (komentar Doohan), tetapi saya pikir jika Anda juga mempertimbangkan beberapa pebalap lain yang memiliki pengalaman bagus, sebagai contoh Valentino (Rossi) atau saya, jika Anda bisa mendapatkan mereka sebagai pebalap penguji, ini hal terbaik bagi setiap tim pabrikan,” ujar Dovizioso dikutip Crash.
”Jadi, saya pikir ini sebuah keuntungan bagi setiap tim pabrikan dalam situasi seperti ini dan inilah alasan mengapa saya berbicara dengan lebih dari satu (tim pabrikan). Saya pikir ini pilihan yang bagus bagi banyak tim pabrikan. Jadi, saya sangat senang berada dalam kondisi ini. Saya berbicara dengan mereka dan kita lihat saja masa depan saya seperti apa,” kata Dovizioso.
Terkait peluang Dovizioso menjadi pebalap penguji Yamaha, Battistella mengatakan, keputusan akan diambil pekan ini. ”Apa yang Andrea inginkan adalah bisa mengikuti balapan di ajang yang lain tahun ini. Kami akan mengambil keputusan akhir pekan ini,” tegasnya.
Keputusan akhir itu akan diputuskan berdasarkan sejumlah pertimbangan, terutama peluang dirinya kembali ke MotoGP pada 2022. Ada sejumlah skenario yang bisa menjadi jembatan bagi Dovizioso kembali ke MotoGP, yaitu jika pebalap utama di sebuah tim tidak bisa balapan atau tidak diperpanjang kontraknya.
Saat ini, Yamaha menjadi opsi terbaik Dovizioso karena dia berpeluang bergabung dengan Petronas SRT Yamaha jika kontrak Rossi tidak diperpanjang atau juara dunia sembilan kali di semua kelas itu memutuskam pensiun pada akhir 2021. Kontrak Rossi di tim satelit itu hanya berdurasi setahun dan ada peluang Dovizioso untuk memainkan kartunya jika peluang itu tiba.
Jika tercapai kesepakatan dengan Yamaha, Dovizioso akan menggantikan Lorenzo yang musim ini hanya empat kali menguji M1, itu pun dengan motor 2019. Lorenzo juga menjadi sorotan karena performanya tidak maksimal saat tes di Portimao, Portugal, bulan lalu. Lorenzo kehilangan kecepatannya dan terpaut empat detik dari pebalap Aprilia, Aleix Espargaro. Kondisi ini membuka peluang Yamaha untuk mengontrak Dovizioso untuk pengembangan M1, terutama di sisi kecepatan puncak.
Dengan bergabung bersama tim yang tidak mendapat konsesi, pebalap penguji bisa tampil tiga kali melalui wild card di ajang MotoGP. Ini kesempatan yang sangat bagus bagus pebalap penguji untuk menunjukan dirinya bisa kompetitif dengan para pebalap utama.