Piala Korean Ambassador 2020 Digelar secara Virtual
Festival Taekwondo Poomsae Piala Korean Ambassador 2020 tetap digelar secara virtual karena sedang dalam keadaan pandemi.
Oleh
Emilius Caesar Alexey
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Meskipun dalam kondisi pandemi, Festival Taekwondo Poomsae Piala Korean Ambassador 2020 tetap digelar secara virtual pada 24-25 Oktober 2020 di Jakarta. Setiap atlet menampilkan peragaan jurus di dojang masing-masing dan disiarkan secara daring untuk dinilai oleh tim juri.
”Sejauh ini kerja sama antara PB Taekwondo Indonesia dan Kedutaan Besar Korea, melalui organisasi taekwondo dunia, yakni World Taekwondo (WT) dan Kukkiwon serta asosiasi taekwondo Korea, terjalin dengan baik. Indonesia mendapat banyak kesempatan untuk meningkatkan kualitas taekwondo melalui program pengiriman pelatih, wasit, dan atlet untuk mengikuti pemusatan latihan bersama para atlet nasional di Korea Selatan sejak 2018,” kata Ketua Umum Pengurus Besar Taekwondo Indonesia (PBTI) Thamrin Marzuki, Minggu (25/10/2020), di Jakarta.
Acara yang menjadi agenda tahunan ini dibuka oleh Thamrin Marzuki didampingi Duta Besar Korea Selatan untuk Indonesia Park Tae-sung dan Deputi IV Kemenpora RI Chandra Bhakti. Ajang tersebut terselenggara di tengah pandemi karena dukungan Dua Besar Korsel, Taekwondo Korea, Korean Culture, dan Yayasan Promosi Taekwondo Korea (Taekwondo Promotion Foundation/ TPF).
Sementara itu, Duta Besar Korea untuk Indonesia Park Tae-sung mengatakan, pihaknya gembira Festival Korea Ambassador Cup 2020 ini. Kejuaraan taekwondo ini adalah salah satu dari banyak acara yang berlangsung selama Pekan Korea 2020 yang merupakan rangkaian pengenalan budaya Korsel bagi warga Indonesia.
Park prihatin pandemi Covid-19 telah menghentikan berbagai aktivitas, termasuk taekwondo. Banyak atlet menjadi kecewa karena acara dan kompetisi-kompetisi taekwondo dibatalkan.
”Inilah mengapa saya sangat senang menyambut kejuaraan ini dengan sangat antusias. Walaupun yang diikuti baru sebagian besar di nomor Poomsae, kejuaraan ini tetap memberikan hiburan dan sarat dengan pertunjukan kemampuan ilmu bela diri tradisional Korea yang bisa menjadi pengalaman berharga untuk para atlet,” kata Park Tae-sung.
300 atlet
Kejuaraan ini diikuti oleh 300 atlet dari 75 klub taekwondo di seluruh Indonesia. Atlet terbaik putra untuk kategori individual poomsae dari divisi prakadet diraih oleh Adnan Ibrahim Pratama asal klub Fazz Taekwondo dari Jawa Barat. Sementara atlet terbaik putri diraih Jauza Patun Irawan dari klub Rusa, Bogor.
Untuk divisi Cadet, kategori individu atlet terbaik putra diraih oleh Sulthon Naufal Nurrofiqq dari Speed club. Adapun kategori putri direbut oleh Cyndi Patricia Figo dari klub Jeonsa Taekwondo. Untuk divisi Junior, atlet terbaik diraih oleh Muhammad Habibbil Farhat dari PPLPD Kabupaten Katingan. Untuk putri direbut oleh Widya Dwi Syafira dari team Banyu Asin, Sumatra Selatan. Para juara tersebut ditentukan berdasarkan jumlah medali emas dan nilai tertinggi yang diraih.
Sementara itu, secara akumulatif, klub terbaik sesuai dengan divisi, kategori, dan nomor yang diikuti diraih Klub Boneka Kakao yang menjadi klub terbaik untuk atlet yang tampil di divisi Prakadet dan kadet untuk kategori individual dan kyukpa. Untuk divisi Junior, klub terbaik direbut oleh MaskBTS. Untuk Freestyle klub terbaik ditempati oleh CD BTS dan Mask Pack BTS.