Pebalap Suzuki Joan Mir memperkokoh dirinya di puncak klasemen MotoGP setelah meraih podium ketiga seri Teruel. Hasil itu membuatnya memperlebar jarak menjadi 14 poin atas pesaing terdekatnya Fabio Quartararo.
Oleh
ADRIAN FAJRIANSYAH
·4 menit baca
ALCANIZ, MINGGU – Pebalap Team Suzuki Ecstar Joan Mir berhasil memperkokoh dirinya di puncak klasemen sementara MotoGP. Pada balapan seri Teruel di Motorland Aragon, Spanyol, Minggu (25/10/2020), Mir mendapatkan podium ketiga sedangkan pesaing terdekatnya di klasemen pebalap Petronas Yamaha SRT Fabio Quartararo hanya menempati urutan kedelapan balapan tersebut. Hasil itu membuat Mir bisa memperlebar jarak poin klasemen dari enam menjadi 14 poin.
Pada balapan seri ke-11 dari 14 seri musim ini, sejatinya Mir hanya berada di posisi ketiga dengan waktu 41 menit 53,028 detik. Mir tertinggal 5,376 detik di bawah pebalap pertama asal Petronas Yamaha SRT Franco Morbidelli yang menjadi tercepat dengan waktu 41 menit 47,652 detik. Sementara itu rekan setim Mir, Alex Rins di tempat kedua dengan waktu 41 menit 49,857 detik atau tertinggal 2,205 detik dari pebalap pertama.
Adapun Quartararo tercecer di urutan kedelapan dengan waktu 41 menit 62,372 detik atau tertinggal 14,720 detik dari pebalap pertama. Tak pelak, Mir sukses memperlebar jarak poin klasemen atas Quartararo.
Saat ini, Mir kokoh puncak klasemen dengan 137 poin sedangkan Quartararo tertinggal di peringkat kedua dengan 123 poin. Morbidelli yang mengkilat dalam balapan kali ini berhasil naik dua tangga klasemen ke posisi keempat dengan 112 poin. Rins naik satu tangga klasemen ke tempat keenam dengan 105 poin.
Keberhasilan Mir kali ini kemungkinan karena pemilihan ban yang tepat. Pebalap kelahiran Palma, Spanyol, 1 September 1997 itu cukup kecewa dengan hasil kualifikasi kemarin di mana dirinya hanya berada di urutan ke-12 dengan waktu 1 menit 47,642 detik.
Namun, Mir cepat memahami hambatan yang dialaminya pada kualifikasi tersebut, yakni menggunakan ban depan lunak. Untuk itu, pebalap berusia 23 tahun tersebut mengganti ban depan medium untuk perlombaan.
Saya tidak puas dengan hasil kualifikasi. Jika suhu seperti hari ini (saat kualifikasi), kemungkinan besar menggunakan ban depan medium lebih baik. Dengan ban depan lunak, saya bisa mengulangi apa yang terjadi pada balapan terakhir di mana saya bermasalah (dengan keausan ban).
”Saya tidak puas dengan hasil kualifikasi. Jika suhu seperti hari ini (saat kualifikasi), kemungkinan besar menggunakan ban depan medium lebih baik. Dengan ban depan lunak, saya bisa mengulangi apa yang terjadi pada balapan terakhir di mana saya bermasalah (dengan keausan ban),” ujarnya dikutip Motorsport.com, Sabtu (24/10/2020).
Secara keseluruhan, hasil itu membuat Mir berpeluang besar menjuarai MotoGP musim ini. Apalagi perlombaan hanya bersisa tiga seri, yakni seri Valencia 1, Spanyol pada 8 November, seri Valencia 2 pada 15 November, dan seri Portimao, Portugal pada 22 November.
Nakagami terjatuh
Sementara itu, pebalap LCR Honda Idemitsu Takaaki Nakagami yang berhasil meraih posisi pertama di awal balapan justru harus mengakhiri balapan lebih cepat. Pebalap kelahiran Chiba, Jepang, 9 Februari 1992 itu terjadi di salah satu tikungan tak lama dari start sehingga tidak bisa meneruskan perlombaan karena kondisi motor yang rusak. ”Saya percaya bahwa hari seperti ini akan datang lagi, saya akan belajar dari kesalahan. Saya tidak akan menyerah,” kata Nakagami dalam akun Twitter pribadinya.
Nakagami gagal mencapai mimpinya meraih podium pertama musim ini. Adapun kecelakaan tersebut yang pertama untuknya di musim ini. Itu kegagalan pertamanya meraih poin setelah selalu mencetak poin di sepuluh seri sebelumnya, sehingga sempat membantunya ke posisi kelima sebelum melorot ke urutan ketujuh dengan 92 poin.
Sebelum perlombaan, Nakagami pernah berbicara bahwa memang tidak mudah mengendalikan motor Honda yang dikenal cepat. Sedikit saja kehilangan konsentrasi, motor itu bisa kehilangan kendali dan berpeluang terjatuh.
”Dengan motor ini, Anda harus memberikan lebih dari 100 persen di setiap area. Jika Anda santai atau tidak berkonsentrasi, mudah untuk jatuh atau kehilangan satu detik. Itulah mengapa pengendara mengatakan motor Honda sangat sulit dikendalikan karena lebih dari 40 menit Anda mendekati batas,” katanya dikutip Crash.net, Sabtu.
Kesialan juga dialami pebalap Honda lain, yakni asal Repsol Honda Alex Marquez. Adik Marc Marquez itu terjatuh di tikungan kedua saat lomba bersisa 10 putaran lagi sehingga tidak bisa melanjutkan lomba. Alex gagal meraih podium tiga kali berturut, setelah meraih podium kedua di seri Le Mans (Perancis) dan Aragon 1.
Hasil itu membuat Alex turun satu tingkat ke tempat ke-13 klasemen dengan 67 poin. Adapun Alex sempat terjatuh pula di akhir sesi latihan bebas pertama di mana dirinya sempat menjadi yang tercepat dalam latihan tersebut. ”Kepala tegak dan belajar dari kesalahan. Terima kasih tim untuk semua pekerjaan Anda, dan Anda semua yang selalu mendukung saya,” tutur Alex dalam akun Twitternya.
Marc juga mengomentari insiden yang dialami adiknya tersebut. Dia pun berharap adiknya mengambil pelajaran dari kegagalan tersebut untuk lebih baik kemudian hari. ”Sangat disayangkan. Tapi, begitulah karir dan fase belajar. Anda harus belajar dari kesalahan. Dan paling penting adalah terus menatap ke depan dan menikmati perlombaan,” tutur Marc memberikan semangat kepada Alex melalui akun Twitter pribadinya.
Adapun Morbidelli amat puas dengan raihan kali ini. Ini merupakan podium ketiga untuknya di musim ini dan menjadi yang tercepat kedua kalinya setelah seri San Marino lalu. ”Saya tahu harus membalap secara agresif. Saat saya melihat ruang kosong di depan, saya langsung memberikan segalanya,” ujar pebalap Italia-Brasil tersebut.