Turnamen tenis ATP Masters 1000 Paris diperbolehkan ditonton 1.000 orang per hari, akibat pandemi Covid-10. Penonton boleh berada di stadion hingga pukul 21.00 waktu setempat, karena diberlakukan jam malam di Paris.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·3 menit baca
PARIS, KAMIS-Seperti Grand Slam Perancis Terbuka, turnamen tenis ATP Masters 1000 Paris diperbolehkan ditonton seribu orang per hari. Namun, itu hanya berlaku hingga pukul 21.00 waktu setempat, ketika jam malam diberlakukan di Paris.
Paris Masters di Stadion Pierre de Coubertin, yang berjarak sekitar 1,5 kilometer dari Roland Garros tempat berlangsungnya Perancis Terbuka, akan berlangsung 2-8 November. Ini menjadi rangkaian kompetisi di lapangan dalam ruangan yang berlangsung pada pengujung musim.
Pekan lalu, turnamen serupa dengan level ATP 250 digelar di St Petersburg, Rusia dan Cologne, Jerman. Sepekan sebelum Paris Masters, turnamen di lapangan keras pada musim gugur di Eropa akan berlangsung di Vienna, Austria. Semula, kejuaraan akan berlangsung pula di Basel, Swiss, tetapi dibatalkan. Rangkaian turnamen pada 2020 akan ditutup dengan Final ATP di London, Inggris, 15-22 November.
Setelah direncanakan digelar tanpa penonton karena pandemi Covid-19, panitia Paris Masters akhirnya mendapat izin untuk mendatangkan, maksimal, seribu penonton per hari. Aturan yang sama berlaku pada Perancis Terbuka, 27 September-11 Oktober.
Di Paris Masters, penonton hanya boleh berada di stadion hingga berlakunya jam malam, mulai pukul 21.00. Peraturan tersebut diberlakukan pemerintah setempat, mulai pukul 21.00 hingga 06.00, selama empat pekan ke depan.
Akan tetapi, di Paris Masters, penonton hanya boleh berada di stadion hingga berlakunya jam malam, mulai pukul 21.00. Peraturan tersebut diberlakukan pemerintah setempat, mulai pukul 21.00 hingga 06.00, selama empat pekan ke depan.
Selama berada di arena Pierre de Coubertin, penonton diwajibkan menjalankan protokol kesehatan, seperti menjaga jarak dengan duduk berjauhan di tribun stadion. Mereka pun wajib mengenakan masker. Jika tak bisa mengikuti peraturan tersebut, pemerintah menyarankan Paris Masters digelar tanpa penonton atau, bahkan, dibatalkan.
Petenis peringkat kedua dunia, Rafael Nadal, memastikan akan tampil di Paris dan akan menjadi unggulan teratas dengan absennya petenis nomor satu dunia, Novak Djokovic. Ini akan menjadi ajang perebutan poin untuk dua tiket tersisa Final ATP. Dari kuota delapan tiket untuk petenis berprestasi terbaik sepanjang 2020, enam di antaranya telah didapat oleh Djokovic, Nadal, Dominic Thiem, Stefanos Tsitsipas, Daniil Medvedev, dan Alexander Zverev.
Peraturan karantina
Situasi akibat pandemi Covid-19 yang tak menentu membuat panitia turnamen Australia Terbuka 2021 harus menanti perkembangan peraturan yang ditetapkan pemerintah. Menteri Olahraga, Pariwisata, dan Ajang Besar Negara Bagian Victoria Martin Pakula mengatakan, banyak hal yang harus diantisipasi untuk menggelar Australia Terbuka. Meski demikian, Pakula menyatakan keyakinannya Grand Slam pada pembuka musim itu bisa digelar di Melbourne Park tepat waktu, 18-31 Januari.
Salah satu yang harus diantisipasi dan berlaku berbeda di setiap negara bagian adalah peraturan karantina 14 hari bagi mereka yang datang dari luar Australia. Dengan peraturan tersebut, panitia dan pemerintah negara bagian Victoria mengupayakan agar atlet bisa berlatih pada masa karantina.
“Atlet, tentu saja, tak mau hanya berdiam diri di kamar hotel selama 14 hari karantina. Kami mengupayakan agar mereka bisa masuk dan keluar Melbourne Park dengan aman, memisahkan mereka dari penonton, juga memberi jarak antara sesama penonton,” ujar Pakula dalam media Australia, The Age.
Panitia Australia Terbuka berupaya menghindari pengalaman petenis selama mengikuti Perancis Terbuka. Meski memberlakukan protokol kesehatan di arena turnamen, petenis tak terhindarkan dari penggemar yang mendekati mereka, bahkan, mengajak foto bersama di luar hotel tempat atlet menginap.
Hal lain yang harus diantisipasi Asosiasi Tenis Australia (TA) adalah penyelenggaraan turnamen-turnamen pemanasan Australia Terbuka di beberapa kota selain Melbourne. “Jika petenis datang ke kota-kota itu, mereka akan karantina di sana lalu melanjutkan perjalanan ke Melbourne. Ada kemungkinan pula petenis langsung datang ke Mebourne. Kami harus mencari informasi selengkap mungkin untuk membuat detail protokol,” tutur Pakula.
Salah satu turnamen pemanasan yang diupayakan tetap digelar adalah kejuaraan beregu putra Piala ATP. Kejuaraan tersebut untuk pertama kalinya diselenggaraan pada Januari 2020 di Sydney, Perth, dan Brisbane.
“Piala ATP akan menjadi kunci untuk penyelenggaraan Australia Terbuka. Itu adalah ajang besar dan menarik perhatian banyak penonton pada penyelenggaraan pertamanya. Untuk penyelenggaraan 2021, kami terus berkomunikasi dengan ATP dan pemain,” ujar Ketua TA Craig Tiley.