Manajer Liverpool Juergen Klopp akan mencoba pola pertahanan baru tanpa Virgil van Dijk yang cedera. Ajax menjadi tim pertama yang akan mengujinya.
Oleh
D HERPIN DEWANTO PUTRO
·4 menit baca
AMSTERDAM, SELASA — Liverpool akan memulai laga tanpa bek Virgil van Dijk saat melawan Ajax Amsterdam pada laga penyisihan Grup D Liga Champions di Stadion Johan Cruyff Arena, Amsterdam, Kamis (22/10/2020) pukul 02.00 WIB. Laga ini akan menjadi kesempatan bagi ”Si Merah” untuk mencoba ”benteng darurat” di lini pertahanan mereka.
Van Dijk diprediksi absen hingga akhir musim akibat cedera anterior cruciate ligament (ACL), otot ligamen lutut, pada laga melawan Everton di Liga Inggris akhir pekan lalu. Padahal, peran bek asal Belanda itu sangat vital bagi Liverpool.
Pencarian pengganti Van Dijk idealnya dilakukan pada bursa transfer Januari. Liverpool masih bisa mencari bek baru untuk menjaga konsistensi kekuatan di lini belakang menghadapi berbagai laga di semua kompetisi. Namun, Januari masih sekitar dua bulan lagi, dan Liverpool harus memanfaatkan pemain yang sudah ada.
Ini menjadi tugas berat bagi Manajer Liverpool Juergen Klopp karena ia lebih dulu kehilangan kiper Alisson Becker yang juga cedera. Adapun bek Joel Matip juga cedera setelah berlaga melawan Everton dan diragukan bisa tampil.
Klopp praktis hanya memiliki Joe Gomez sebagai bek tengah senior yang bisa diandalkan. Fabinho merupakan kandidat utama untuk menggantikan sementara posisi Van Dijk. ”Saya menilai Fabinho adalah pemain yang tepat (untuk mengganti Van Dijk) karena ia sudah beberapa kali mengambil peran itu dan berhasil,” kata mantan bek Liverpool, Glen Johnson, seperti dikutip The Mirror.
Sisi positifnya, Liverpool masih memiliki duet bek sayap, Trent Alexander-Arnold dan Andrew Robertson, yang tidak hanya berfungsi dalam bertahan, tetapi juga sangat berkontribusi menciptakan peluang gol. Di bawah mistar gawang, Adrian sekali lagi berusaha tampil lebih baik. Pada dua laga terakhir melawan Aston Villa dan Everton, kiper asal Spanyol itu telah kebobolan 9 gol.
Ajax, meski sudah berbeda dibandingkan dengan musim 2018-2019 ketika mencapai babak semifinal Liga Champions, masih menjadi ancaman serius. Pada laga terakhir di Liga Belanda, Ajax melibas Heerenveen, 5-1, dan memperlihatkan kemampuan para pemain barunya.
Tiga pemain baru Ajax, yaitu Antony, Davy Klaasen, dan Mohammed Kudus, masing-masing mencetak gol. Antony tampil menggantikan Dusan Tadic yang mencetak dua gol. ”Jadi, beberapa pemain lama Ajax dikombinasikan dengan para pemain muda bertalenta. Itulah cara Ajax bekerja dan kami tidak sabar untuk menghadapi mereka,” kata Klopp dikutip Liverpool Echo.
Liverpool hampir menghadapi Ajax di final Liga Champions 2018-2019 jika saja langkah Ajax tidak dihalangi Tottenham Hotspur. Saat itu, Ajax masih diperkuat sejumlah pemain muda bertalenta yang kemudian hengkang, seperti Frenkie de Jong (Barcelona), Matthijs de Ligt (Juventus), Donny van de Beek (Manchester United), dan Hakim Ziyech (Chelsea) .
Ujian yang sama
Laga kontra Ajax ini menghadirkan ujian yang sama bagi Liverpool, seperti yang mereka alami pada babak semifinal Liga Champions musim 2018-2019. Saat itu Liverpool menghadapi laga krusial melawan Barcelona pada laga kedua semifinal tanpa dua penyerangnya, Roberto Firminho dan Mohamed Salah.
Saat laga berlangsung, Salah menonton langsung di stadion dengan mengenakan kaus bertuliskan ”Never Give Up” atau tidak pernah menyerah. Slogan itu menjadi bumbu pada laga yang berakhir emosional itu karena Liverpool memang tidak mau menyerah dan bisa melibas Barcelona, 4-0. Mereka melaju ke final dan merebut gelar juara.
Situasi serupa akan terjadi di Johan Cruyff Arena. Bedanya, Liverpool kini kehilangan kekuatan di lini belakang dan ini baru laga perdana penyisihan grup. Namun, mentalitas tidak mau menyerah itu tetap ada. ”Saya sangat percaya diri kami bisa mengalahkan Ajax jika kami masih bisa bermain dengan level seperti pada laga terakhir (melawan Everton),” kata kapten Liverpool, Jordan Henderson, dikutip laman Liverpool.
Menurut Henderson, para pemain sudah bertekad akan tampil sebaik mungkin sebagai bentuk simpati terhadap Van Dijk. Pelatih Ajax Erik ten Hag pun sudah merasakan semangat itu. ”Lega karena Van Dijk absen? Ini semua tentang siapa yang masih bisa bermain. Liverpool yang berbeda? Tidak, mereka tidak berubah hanya karena Van Dijk absen,” katanya. (AFP)