Seri Aragon menjadi tonggak sejarah bagi Suzuki dengan menempatkan pebalapnya di puncak klasemen MotoGP untuk pertama kali setelah 2000. Kebangkitan juga diraih Alex Marquez untuk keluar dari bayang-bayang Marc Marquez.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·4 menit baca
ALCANIZ, MINGGU — Sirkuit Motorland Aragon menelurkan pemenang kedelapan dari sepuluh seri MotoGP 2020, yang kali ini diraih pebalap Suzuki, Alex Rins. Suzuki juga menempatkan Joan Mir, yang finis ketiga, ke puncak klasemen sementara menggusur Fabio Quartararo. Ini pertama kali pebalap Suzuki memimpin perburuan gelar juara sejak Kenny Roberts Jr pada musim 2000 saat akhirnya dia menjadi juara dunia.
Mir memuncaki klasemen pebalap dengan 121 poin, enam poin di atas Quartararo yang turun ke peringat kedua karena finis tanpa poin di posisi ke-18. Hasil ini mengecewakan bagi pebalap Petronas SRT Yamaha tersebut karena dia start dari posisi terdepan.
”Luar biasa. Tidak mudah menjaga konsistensi dari satu balapan ke balapan. Saya senang bisa meraih podium ini, dan selamat untuk Alex yang meraih podium pertama hari ini,” ujar Mir, yang memimpin klasemen tanpa menjadi pemenang seri tahun ini.
”Sebenarnya saya sedikit kecewa karena berharap sedikit lebih baik di lap pertama, dan di tengah balapan kami mulai mengalami masalah dengan sisi kiri ban lunak. Kami tidak bisa menggunakan ban ini dengan baik, itu masalah kami. Hari ini bukan hari saya, tetapi senang bisa meraih podium,” tegas Mir.
Sebagai pemimpin klasemen pebalap, Mir akan mendapat tekanan sangat besar. Namun, dia akan tetap berusaha tenang dan fokus pada balapan ke balapan hingga seri terakhir di Sirkuit Portimao, Portugal, 20-22 November.
”Saya akan melanjutkan seperti ini, terus bekerja keras dari balapan ke balapan untuk meraih poin sebanyak mungkin, dan meraih kemenangan di tiap balapan. Pada seri terakhir kita lihat di mana kami dalam persaingan juara,” ujarnya Mir.
Kegembiraan
Kemenangan Rins dan posisi Mir di puncak klasemen disambut kegembiraan di garasi tim Suzuki Ecstar. ”Kami senang dengan kemenangan pertama (Suzuki) musim ini. Alex menyelesaikan pekerjaan dengan sangat baik, start dari posisi sepuluh dan finis pertama,” ujar Manajer Tim Suzuki Ecstar Davide Brivio kepada MotoGP.
Rins mengawali balapan dengan sangat baik dan melesat ke posisi ketiga di tikungan pertama. Dia lalu melewati para pebalap di depannya, Jack Miller (Pramac Ducati), Quartararo, Franco Morbidelli, serta pebalap Monster Energy Yamaha, Maverick Vinales, yang memimpin balapan sejak start. Vinales tidak bisa memaksa motornya lebih kencang lagi sebagai konsekuensi dari langkah Yamaha menurunkan putaran mesin maksimal untuk mencegah kerusakan pada klep mesin, seperti terjadi pada seri-seri awal.
Vinales yang terus kehilangan kecepatan kemudian tersusul oleh Mir dan pebalap Repsol Honda, Alex Marquez, hingga finis di posisi keempat. Hasil itu menemptkannya di posisi ketiga klasemen dengan 109 poin.
Adapun Rins mampu bertahan di psosisi terdepan karena menjaga kecepatan di setiap putaran dengan baik, menggunakan kombinasi ban depan-belakang berkompon lunak. ”Saya melakukan start dan lap pertama sangat bagus. Di lap-lap akhir saya mulai kehilangan daya cengkeram ban belakang dan berusaha mengelola ban,” ujar Rins yang mulai pulih dari cedera tulang bahu kiri.
”Pada lap terakhir, saya pikir Joan Mir yang ada di belakang saya dan berusaha mengambil alih posisi terdepan. Namun, ketika melihat ternyata bukan, ada satu lagi (pebalap), ternyata Marquez. Saya menyemangati diri saya, ’ayo, ayo,’ untuk bisa finis terdepan. Sangat sulit untuk tidak membuat kesalahan hingga finis,” ujar Rins, yang mempersembahkan kemenangannya ini bagi para penggemar MotoGP yang tidak bisa datang ke sirkuit. Dengan hasil ini, Rins naik ke posisi tujuh klasemen dengan 85 poin.
Rins mampu bertahan dari tekanan Marquez yang sangat cepat. Pebalap rookie itu menunjukkan potensinya dengan merangkak dari posisi start 11 hingga finis di posisi kedua. Dia sempat beberapa lap bertahan di belakang Mir untuk menghemat ban belakang berkompon lunak dengan memanfaatkan slipstream. Marquez lalu mendahului Mir pada lima lap terakhir dan mulai mengejar Rins. Dia nyaris mendahului Rins saat balapan menyisakan tiga lap, tetapi ban depannya bergoyang keras saat keluar dari tikungan 17. Kejadian itu memperlebar jarak dengan Rins, yang finis 0,2 detik di depan Marquez.
”Sangat senang, sangat gembira. Saya merasa sangat bagus dengan motor sejak awal balapan, dan mulai melewati satu per satu pebalap. Saya kehilangan sesuatu, yaitu kemenangan, karena saya melakukan kesalahan di tikungan pada tikungan pertama di lap terakhir dan sedikit melebar. Namun, podium kedua tetap sangat bagus,” kata Alex Marquez yang meraih posisi kedua beruntun setelah posisi kedua di GP Perancis.
”Pekan depan kami bisa memperbaiki banyak hal dan bisa menjadi lebih cepat. Kami tahu lebih baik terkait ban dan semua hal sehingga bisa memperbaiki semua area,” ujar Alex Marquez yang kini di peringkat ke-12 dengan 67 poin. Alex perlahan, tetapi pasti, melangkah keluar dari bayang-bayang kakaknya, juara dunia enam kali MotoGP, Marc Marquez. Dia bertekad terus meraih podium dalam empat balapan tersisa.