Napoli menghancurkan Atalanta, 4-1, dalam laga pekan keempat Liga Italia, Sabtu (17/10/2020) malam WIB. ”I Partenopei” mengakhiri tiga kemenangan beruntun Atalanta pada awal musim.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·4 menit baca
NAPLES, SABTU — Kemenangan 4-1 atas Atalanta di Stadion San Paolo, Sabtu (17/10/2020) malam WIB, adalah wujud pelampiasan rasa marah Napoli setelah dihukum kalah 0-3 dan pengurangan satu poin akibat absen menjalani laga pekan ketiga kontra Juventus. Penyerang sayap asal Meksiko, Hirving Lozano, menjadi bintang dengan menciptakan dua gol.
Bagi Pelatih Napoli Gennaro Gattuso, kemenangan itu adalah buah dari ketekunannya dalam satu pekan terakhir yang mematangkan persiapan tim pada masa karantina klub. Kebijakan itu terjadi setelah dua pemain Napoli positif Covid-19, yaitu Piotr Zielinski dan Elif Elmas.
Selama masa karantina itu, Gattuso mewajibkan semua anak asuhannya melahap menu latihan fisik setiap pagi sebelum memulai latihan tim. Kemudian, pada sesi sore, Gattuso mengumpulkan tim untuk mematangkan taktik baru pada musim ini.
Setelah dominan memainkan formasi 4-3-3 pada awal musim 2020-2021, Gattuso memperkenalkan skema 4-2-3-1 kepada pemain Napoli. Pola permainan itu dimaksudkan untuk memanfaatkan potensi penyerang baru, Victor Osimhen, yang mampu memberi nuansa baru bagi lini serang ”I Partenopei”.
Osimhen yang memiliki tinggi 1,86 meter seakan menjadi raksasa di lini depan Napoli yang diisi sejumlah pemain berukuran ”mini” yang memiliki kecepatan dan kualitas teknik menawan, seperti Lorenzo Insigne, Hirving Lozano, Dries Mertens, dan Matteo Politano.
Di sisi lain, Napoli juga tengah marah kepada otoritas sepak bola Italia setelah dihukum atas keengganan mereka menjalani laga melawan Juventus di Turin, 5 Oktober silam. Putusan yang dikeluarkan Komisi Disiplin Federasi Sepak Bola Italia (FIGC) itu membuat Gattuso pun enggan melakukan konferensi pers jelang laga melawan Atalanta.
Hasil karantina dan sikap diam Napoli itu dibayar tuntas di atas lapangan. Hanya dalam waktu 20 menit, Napoli mampu mencetak empat gol ke gawang Atalanta untuk menutup paruh waktu babak pertama dengan keunggulan empat gol.
Gattuso tidak bisa menyembunyikan keterkejutannya dengan kemenangan besar itu. ”Saya tidak menyangka kami bisa menang dengan skor telak ini. Secara umum, kami bermain dengan baik karena telah menunjukkan mentalitas dan determinasi luar biasa,” ujar Gattuso dilansir laman Napoli.
Dengan kemenangan itu, Napoli telah meraih tiga kemenangan dalam tiga laga dengan perolehan delapan poin. Selain itu, Napoli juga mampu mendapatkan keenangan pertama atas Atalanta dalam empat laga terakhir di Liga Italia.
Penampilan mengagumkan Napoli! Sangat disayangkan kami tidak bertemu dengan Juventus di Turin.
Kemenangan itu pun disambut sukacita oleh semua pendukung Napoli, termasuk Presiden Napoli Aurelio De Laurentiis. ”Penampilan mengagumkan Napoli! Sangat disayangkan kami tidak bertemu dengan Juventus di Turin,” tulis De Laurentiis di akun Twitter pribadinya.
Aksi Lozano
Kemenangan telak ”I Partenopei” itu tidak lepas dari kegemilangan Lozano. Kepercayaan yang diberikan Gattuso untuk mengisi tempat sang kapten, Insigne, yang masih menderita cedera, tidak disia-siakan Lozano.
Pemain berusia 25 tahun itu mencetak sepasang gol hanya dalam empat menit. Gol pertama diciptakan pada menit ke-23 setelah menyontek bola liar di depan gawang Atalanta. Kemudian, Lozano kembali menghukum tim berjuluk ”Si Dewi” itu lewat skema serangan balik dan melakukan sepakan melengkung yang tidak mampu dihalau kiper Atalanta, Marco Sportiello, pada menit ke-27.
Lewat dua gol itu, Lozano telah menyamai torehan golnya di Liga Italia musim 2019-2020, yaitu empat gol. Bedanya, pada musim lalu, empat gol tercipta setelah menjalani 26 pertandingan, sedangkan pada musim 2020-2021, Lozano telah mencetak empat gol hanya dalam tiga laga.
Dua gol lain ”I Partenopei” diciptakan oleh Matteo Politano dan Victor Osimhen. Setiap gol tercipta pada menit ke-30 dan ke-43. Sementara itu, satu gol hiburan Atalanta dicetak oleh pemain pengganti, Sam Lammers, pada menit ke-69.
Kado buruk
Kekalahan tidak hanya mengakhiri tiga kemenangan beruntun Atalanta awal musim ini, tetapi hasil itu menjadi kado buruk pada hari ulang tahun ke-113 ”Si Dewi”. Laga melawan Napoli bertepatan dengan hari kelahiran klub yang berasal dari wilayah Bergamo itu.
Padahal, dalam tiga laga awal, Atalanta amat tajam di lini depan. Sebanyak 13 gol telah diciptakan ”Si Dewi” dalam tiga laga.
Ketika memulai laga melawan Napoli, Pelatih Atalanta Gian Piero Gasperini kembali memasangkan Josip Ilicic dan Alejandro Gomez untuk menopang penyerang tunggal Duvan Zapata.
Ilicic akhirnya kembali bermain setelah absen sejak Juli lalu akibat cedera dan memiliki masalah pribadi. Kehadiran penyerang asal Slovenia itu ternyata belum ampuh untuk membuka ruang di lini pertahanan Napoli yang diisi duet bek, Kostas Manolas dan Kalidou Koulibaly.
Alhasil, Ilicic hanya bermain selama 63 menit. Bahkan, pemain yang berpredikat pencetak gol terbanyak Atalanta pada musim lalu dengan raihan 21 gol itu gagal melakukan satu kali pun tembakan.
Presiden Atalanta Antonio Percassi tidak terlalu memedulikan kekalahan atas Napoli yang membuat Atalanta berpotensi tergeser dari puncak klasemen pada pekan keempat. Menurut dia, ambisi utama Atalanta bukan untuk meraih ”scudetto”.
”Kami tidak mementingkan gelar juara liga sebab prestasi itu sulit diraih apabila kami menderita dua kekalahan. Bagi Atalanta, setiap pertandingan dijalani untuk meraih kemenangan,” kata Percassi. (REUTERS)