Paris Saint-Germain akhirnya mampu menduduki posisi puncak Liga Perancis musim 2020-2021. Kylian Mbappe kembali menjadi pembeda bagi PSG untuk meraih kemenangan atas Nimes, Sabtu dini hari WIB.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·4 menit baca
NIMES, SABTU — Sepasang gol Kylian Mbappe mengantarkan Paris Saint-Germain memuncaki klasemen Liga Perancis untuk pertama kalinya di musim 2020-2021. PSG mampu meraih lima kemenangan beruntun, terakhir atas Nimes, 4-0, dalam laga pekan ketujuh liga itu, Sabtu (17/10/2020) dini hari WIB, di Stadion Costieres.
Setelah sejumlah pemain menjalankan laga internasional dalam satu pekan terakhir, Pelatih Paris Saint-Germain Thomas Tuchel melakukan rotasi di susunan 11 pemain awal dalam laga kontra Nimes. Ketiadaan Neymar dan Marco Veratti membuat Tuchel menurunkan dua pemain baru yang didatangkan dengan status pinjaman di pengujung masa jendela transfer, akhir September lalu, yaitu Moise Kean dan Rafinha Alcantara.
Kehadiran Rafinha menambah kreativitas di lini tengah ”Les Parisiens”. Pemain pinjaman dari Barcelona itu bahkan sampai dilanggar oleh bek Nimes, Loick Landre, yang membuatnya diganjar kartu merah di menit ke-12. Pada menit ke-32, Mbappe membuka keunggulan tim tamu lewat sepakannya yang mengecoh kiper Nimes, Baptiste Reynet. Gol itu diawali asis Rafinha.
Gol kedua Mbappe tercipta pada menit ke-83 setelah menerima umpan dari koleganya di lini depan PSG, Pablo Sarabia. Lewat torehan dua gol itu, Mbappe memimpin daftar pencetak gol terbanyak bagi PSG di Liga Perancis dengan empat gol.
Ia (Kylian Mbappe) adalah pemain yang selalu dapat membuat perbedaan di setiap pertandingan.
Tuchel menuturkan, sebelum memutuskan menurunkan Mbappe di Nimes, dirinya sempat berdiskusi dengan sang bintang. Pasalnya, Mbappe telah bermain di tiga pertandingan bersama tim nasional Perancis dalam jeda internasional satu pekan terakhir.
”Mbappe mengatakan dirinya amat ingin bermain. Ia adalah pemain yang selalu dapat membuat perbedaan di setiap pertandingan. Ia melakukannya lagi dengan dua gol,” ujar Tuchel dilansir L’Equipe.
Kembali ke jalur
Adapun dua gol lain PSG diciptakan oleh bek sayap kanan, Alessandro Florenzi, dan Sarabia. Lewat kemenangan itu, PSG mampu mempertahankan tren kemenangan di lima laga terakhir dan kembali ke jalur juara setelah memulai liga musim ini dengan dua kekalahan.
Dengan raihan tiga poin itu, PSG berada di puncak klasemen dengan 15 poin. Itu setara dengan poin milik Rennes. PSG berhak di posisi pertama karena unggul selisih gol.
”Sekali lagi, kami dapat memainkan permainan yang mampu menjaga fokus, bermain dengan pertahanan tinggi, dan menciptakan banyak peluang. Ini adalah penampilan yang baik,” kata pelatih berkebangsaan Jerman itu.
Sementara itu, kekalahan tersebut membuat Nimes tertahan di peringkat ke-13. Nimes telah meraih dua kekalahan dalam lima laga terakhir.
Pelatih Nimes Jerome Arpinon menilai, kekalahan 0-4 dari sang juara bertahan menunjukkan jurang perbedaan kualitas anak asuhannya dengan Les Parisiens. ”PSG jelas jauh lebih kuat dibandingkan kami. Kekalahan ini menyakitkan bagi kami, tetapi kami tidak bermain di level yang setara dengan PSG,” ujar Arpinon.
Meskipun enggan menyalahkan Landre yang harus meninggalkan lapangan ketika laga baru berjalan 12 menit, Arpinon menilai kartu merah itu mempersulit jalan timnya untuk mencuri poin dari PSG.
Pujian debutan
Di sisi lain, Tuchel memuji dua pemain debutan di skuadnya, yaitu Rafinha dan Kean. Meskipun hanya bermain selama 58 menit, Rafinha mampu melakukan 88 operan sukses. Catatan itu hanya terpaut sedikit dari Idrissa Gueye yang melakukan 91 operan selama 90 menit berada di atas lapangan.
Rafinha juga mampu memberikan asis kepada Mbappe. Asis itu menunjukkan ketajaman visi bermain Rafinha yang mampu menemukan ruang bagi Mbappe untuk lolos dari kawalan pemain belakang Nimes.
”Rafinha menunjukkan di laga perdananya ini bahwa dirinya memiliki keberanian, tahu kapan harus bertanggung jawab untuk membantu pertahanan, serta dapat memberikan solusi ketika melakukan serangan. Ini adalah laga awal yang baik untuknya,” puji sang pelatih.
Kean, yang dipinjam dari Everton, juga mampu membuka ruang di kotak penalti lawan bagi Mbappe dan Sarabia. Pemain berkebangsaan Italia itu sukses menjadi pemantul bola di lini depan. Selama 90 menit bermain, Kean menjadi pemain depan yang paling banyak melakukan operan dengan 100 kali operan sukses.
Akan tetapi, Kean belum mampu menyempurnakan penampilannya dengan sumbangan gol. Peluang terbaik Kean tercipta di menit ke-86. Sayangnya, sundulan pemain berusia 20 tahun itu hanya membentur mistar gawang. (AFP)