Setelah lebih dari enam bulan tidak bertanding, para pebulu tangkis dunia kembali berlaga pada Denmark Terbuka di Odense, Denmark.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·3 menit baca
Atlet bulu tangkis akhirnya bisa merasakan kembali atmosfer pertandingan internasional pada turnamen Denmark Terbuka, 13-18 Oktober 2020. Seperti atlet cabang lain yang telah kembali ke lapangan, tampil di panggung persaingan level tinggi bukan hal mudah.
Setelah merasa optimistis sekaligus senang karena bisa bermain kembali, ganda putra nomor satu Denmark, Kim Astrup/Anders Skaarup Rasmussen, kecewa dengan penampilan mereka. Ganda putra peringkat ke-12 dunia itu terhenti pada babak kedua Denmark Terbuka di Odense, Kamis (15/10/2020). Mereka disingkirkan pasangan senegara, Joel Eipe/Rasmus Kjaer, 18-21, 21-17, 16-21.
”Sudah jelas kami bermain di bawah level normal. Tak ada taktik yang berhasil pada hari ini dan membuat frustrasi,” ujar Rasmussen pada laman resmi Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF).
Dengan absennya pasangan peringkat 10 besar dunia, ditambah batalnya tiga pasangan Jepang yang telah mendaftar, Astrup/Rasmussen menjadi ganda putra berperingkat tertinggi di Odense. Juara Barcelona Masters pada Februari itu pun punya peluang besar menjadi juara.
Namun, bertanding setelah beristirahat tujuh bulan memang tak mudah. Seperti dikatakan Astrup, meski rutin berlatih dan kondisi fit, atmosfer pertandingan terasa berbeda. Mereka pun harus menyesuaikan diri kembali dalam suasana kompetitif.
”Kami senang bisa kembali bertanding. Turnamen ini menjadi standar baru untuk banyak hal, untuk penyelenggaraan dan alat ukur performa pemain setelah lama tak bertanding,” kata Rasmussen.
Denmark Terbuka menjadi turnamen bulu tangkis pertama yang digelar setelah All England, 11-15 Maret, sekaligus yang terakhir tahun ini. Setelah semua turnamen terhenti akibat pandemi Covid-19, BWF berencana menggelar enam kejuaraan, yaitu Piala Thomas dan Uber, Denmark Terbuka, dan Denmark Masters yang dipusatkan di Denmark. Setelah itu, ada Kejuaraan Asia I, II, dan Final BWF di Asia. Rangkaian turnamen tersebut digelar pada rentang Oktober-Desember.
Akan tetapi, perkembangan situasi Covid-19 tak memungkinkan agenda itu diteruskan. Denmark Masters dibatalkan dan kejuaraan lain dipindahkan ke 2021. Tiga ajang, Kejuaraan Asia I, II, dan Final BWF, akan digelar di Thailand dalam tiga pekan beruntun sejak 12 Januari.
Pemain Indonesia pun absen di Denmark, juga pemain China dan sebagian besar pemain Jepang. Mereka direncanakan tampil di Thailand.
Pertimbangan
Kenta Nishimoto, salah satu pemain Jepang yang tampil di Denmark, mengatakan, banyak pertimbangan untuk mengikuti turnamen jauh dari negaranya pada masa pandemi Covid-19.
”Tentu saja banyak yang harus dipertimbangkan, juga ada kekhawatiran. Namun, saya ingin memperlihatkan, sangat mungkin untuk bertanding dengan aman di negara lain. Saya merasa aman selama berada di sini dan satu-satunya fokus saat ini adalah bermain sebaik mungkin,” ujar Nishimoto, satu-satunya wakil tunggal putra Jepang setelah rekannya, Kento Momota dan Kanta Tsuneyama, mengundurkan diri.
Tunggal putra India, Kidambi Srikanth, menyebut penampilannya di Denmark Terbuka bagaikan petualangan. ”Ini adalah situasi baru, belum pernah saya alami sebelumnya. Jadi, rasanya bagai petualangan ketika bisa bertanding kembali,” ujar Srikanth.
Seperti Nishimoto, All England menjadi turnamen terakhir Srikanth sebelum kompetisi bulu tangkis dihentikan. Kekalahan pemain peringkat ke-14 dunia itu pada babak pertama membuat Srikanth tak punya banyak kesempatan untuk merasakan suasana kompetisi. Srikanth pun tak punya ekspektasi besar untuk penampilannya di Denmark.
”Akan butuh waktu untuk kembali ke penampilan normal dan merasakan kembali suasana pertandingan setelah sekian lama tak ada turnamen. Saya akan menjalaninya secara bertahap. Apalagi saya tak bisa berlatih secara penuh selama karantina karena keterbatasan fasilitas di rumah,” kata pemain yang pernah menempati peringkat satu dunia pada 12 April 2018 itu.
Ditempatkan sebagai unggulan kelima, Srikanth melaju ke perempat final setelah mengalahkan Jason Anthony Ho-Shue (Kanada), 21-15, 21-14, pada babak kedua. ”Saya datang ke sini dengan pola pikir bahwa ini menjadi kesempatan untuk memahami level permainan saya setelah tak ada turnamen. Jadi, saya bisa menganalisis diri sendiri sebelum kejuaraan berlangsung kembali pada Januari nanti,” lanjut Srikanth.