Napoli harus membayar mahal keputusan untuk menolak bermain laga ketiga Liga Italia melawan Juventus, 4 Oktober lalu. Setelah dihukum menderita kekalahan, Napoli bersiap mengajukan banding.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·4 menit baca
VINCENZO PINTO/AFP
Dua penonton menyibukkan diri dengan telepon genggam saat menunggu laga Juventus melawan Napoli pada pekan ketiga Liga Italia Serie A, di Stadion Allianz Arena, Turin, 4 Oktober 2020. Napoli tak hadir pada laga itu karena dua pemainnya positif Covid-19, dan pada Kamis (15/10/2020) menyatakan badning atas keputusan kalah 0-3 dan pengurangan 1 nilai.
ROMA, KAMIS – Komisi Disiplin Federasi Sepak Bola Italia (FIGC) memberikan hukuman berat kepada Napoli akibat enggan menjalani laga pekan ketiga Liga Italia melawan Juventus, 4 Oktober 2020. Napoli dihukum kalah 0-3 sekaligus pengurangan satu poin. Sanksi tegas itu menunjukkan otoritas sepak bola Italia tidak menoleransi pihak yang melanggar aturan kompetisi di masa pandemi Covid-19.
Akibat hukuman itu, Napoli turun dari peringkat keenam menjadi posisi kedelapan dengan lima poin. Padahal, di dua laga sebelumnya, skuad asuhan Gennaro Gattuso itu berada dalam performa luar biasa setelah meraih dua kemenangan, mencetak delapan gol dan belum kebobolan.
Terkait hukuman itu, Napoli pun telah merencanakan banding. “Napoli selalu menghormati aturan dan hukum. Kami percaya pada keadilan, sehingga amat percaya diri untuk melakukan banding,” tulis pernyataan Napoli di laman klub, Kamis (15/10/2020).
Meskipun dijatuhi sanski berat, hal itu tidak mengurangi semangat Napoli jelang laga pekan keempat melawan Atalanta, Sabtu (17/10). Gattuso pun memimpin latihan intensif di tengah masa isolasi, satu pekan terakhir.
VINCENZO PINTO / AFP
Gerbang masuk lapangan dari ruang ganti Stadion Allianz Arena, Turin, terlihat kosong menjelang laga Juventus melawan Napoli pada pekan ketiga Liga Italia Serie A, di Stadion Allianz Arena, Turin, 4 Oktober 2020.
"Apabila kami tetap diwajibkan menjalani karantina, saya pikir kami akan semakin kuat," kata penyerang sayap Napoli, Dries Mertens, dikutip Sky Sport Italia.
Seluruh pendukung Napoli pun mengecam keputusan Komisi Disiplin FIGC itu. Wali Kota Napoli Luigi De Magistris menjadi salah satu fan “I Partenopei” yang menganggap keputusan FIGC itu tidak adil.
“Setiap orang yang mencintai olahraga pasti tidak menyukai meraih kemenangan 3-0 tanpa bermain di lapangan. Memang ada aturan legal yang harus dipatuhi secara formal, tetapi keputusan itu tidak bisa menjadi prioritas di masa pandemi ini, sebab itu menunjukkan otoritas berwenang kehilangan keadilan,” kata De Magistris dilansir La Gazzetta dello Sport.
Di sisi lain, keputusan kemenangan 3-0 atas Napoli membuat Juventus naik ke posisi keempat dengan raihan tujuh poin. "Si Nyonya Besar" tertinggal dua poin dari Atalanta dan AC Milan yang mampu meraih tiga kemenangan di tiga laga awal musim ini.
Keputusan sepihak
VINCENZO PINTO / AFP
Kiper senior Juventus Gianluigi Buffon (kaus putih) berbincang dengan dua staf Juventus sebelum laga Juventus melawan Napoli pada pekan ketiga Liga Italia Serie A, di Stadion Allianz Arena, Turin, 4 Oktober 2020. Laga tidak berlangsung karena Napoli tidak datang.
Pemberian sanksi itu dilakukan setelah Komisi Disiplin FIGC yang dipimpin hakim olahraga, Gerardo Mastrandrea, melakukan investigasi selama dua pekan. Durasi masa penyelidikan itu cukup lama, sebab pada kasus normal, Mastrandrea hanya membutuhkan waktu tiga hari sebelum mengeluarkan putusan terkait dugaan pelanggaran disiplin di Liga Italia.
Laporan hasil penyelidikan yang ditandatangani Mastrandrea mengungkapkan, otoritas kesehatan di Kota Napoli mengeluarkan rekomendasi bagi skuad tim berjuluk “I Partenopei” itu untuk meningkatkan protokol kesehatan dan diizinkan melakukan perjalanan ke Turin, Sabtu (3/10), untuk menjalani laga melawan Juventus di Stadion Allianz Arena. Rekomendasi itu sama sekali tidak terpengaruh dengan hasil tes usap seluruh skuad Napoli yang menunjukkan dua pemain Napoli, yaitu Piotr Zielinski dan Eljif Elmas, positif Covid-19. Hasil tes usap itu diterima Napoli pada Jumat (2/10).
Setiap orang yang mencintai olahraga pasti tidak menyukai meraih kemenangan 3-0 tanpa bermain di lapangan.
“Oleh karena itu, Napoli tidak bisa mengambil keputusan sepihak untuk membatalkan perjalanan ke Turin. Keengganan menjalani pertandingan membuat mereka harus patuh dan tunduk kepada sanksi olahraga yang diatur dalam aturan federal,” tulis Mastrandrea dilansir La Repubblica edisi Kamis, (15/10/2020).
Adapun FIGC telah mengeluarkan aturan baru terkait ketentuan jumlah skuad dalam sebuah laga apabila ada pemain dari klub yang bertanding terinfeksi Covid-19. Setiap pertandingan bisa dijalani dengan minimal setiap tim memiliki 13 pemain, dua pemain di antaranya berposisi kiper. Aturan itu diadopsi FIGC dari aturan kompetisi antarklub Eropa yang diselenggarakan Asosiasi Sepak Bola Uni Eropa (UEFA) di akhir musim 2019-2020.
ALESSANDRO GAROFALO/LAPRESSE VIA AP
Bek Napoli Konstantinos Manolas (kiri) mengawal ketat pemain Genoa Mattia Destro pada laga pekan kedua Liga Italia Serie A antara Napoli dan Genoa di Stadion San Paolo, Napoli, 27 September. Napoli mengalahkan Genoa, 6-0. Setelah laga itu, dua pemain Napoli dinyatakan positif Covid-19, yang membuat Napoli menolak memainkan laga pekan ketiga melawan Juventus.
Menurut pengacara olahraga, Claudio Pasqualin, putusan Komisi Disiplin FIGC telah tepat dan sesuai dengan prinsip keadilan olahraga. Ia pun meyakini drama kasus ini belum akan berakhir karena proses banding yang akan memakan waktu dan menghadirkan sejumlah fakta secara terbuka.
“Tetapi, putusan Komisi Disiplin FIGC tidak bisa dihindari. Napoli adalah salah satu tim yang telah menyepakati aturan dan protokol kesehatan sebelum kompetisi dimulai, sehingga mereka harus menghormati dan mematuhi seluruh kesepakatan itu,” kata Pasqualin.
Mayoritas terdampak
Sementara itu, berdasarkan data La Gazzetta dello Sport, hanya tiga klub kontestan Serie A tidak memiliki pemain yang terinfeksi Covid-19. Ketiga klub itu ialah Bologna, Crotone, dan Udinese.
Dalam hasil tes usap, Rabu (14/10), Parma dan Juventus mengumumkan hadirnya pemain baru yang positif Covid-19. Parma memastikan ada empat pemain yang harus menjalani isolasi mandiri, sedangkan gelandang Juventus, Weston McKennie, melengkapi daftar pemain absen Juventus akibat Covid-19. Di awal pekan ini, Cristiano Ronaldo dipastikan akan menjalani masa isolasi mandiri di Turin setelah positif Covid-19 ketika menjalani laga internasional bersama tim nasional Portugal.
McKennie dan Ronaldo melengkapi daftar 38 pemain Liga Italia yang tengah menjalani isolasi mandiri. Akibat dua kasus baru itu, Juventus pun memutuskan untuk mengisolasi seluruh pemain dan pelatih di J-Hotel selama satu pekan. Kebijakan itu untuk mengurangi potensi penambahan anggota tim utama terpapar Covid-19.
“Meskipun ada peningkatan kasus, situasi masih terkendali. Kami mempersilahkan federasi dan penyelenggara liga untuk meningkatkan aturan demi menjaga pemain dari infeksi,” ujar Menteri Olahraga Italia Vincenzo Spadafora dikutip La Stampa.