Tanpa Ronaldo, Diogo Jota Jadi Sumber Gol Portugal
Portugal menjaga persaingan di puncak klasemen Liga Nasional Eropa A Grup 3 setelah mampu menumbangkan Swedia 3-0, Kamis dini hari WIB. Diogo Jota menjadi sosok protagonis bagi ”A Selecao”.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·4 menit baca
LISABON, KAMIS — Penyerang sayap Liverpool, Diogo Jota, mampu membalas kepercayaan Pelatih Portugal Fernando Santos untuk mengisi posisi Cristiano Ronaldo yang absen akibat mengidap Covid-19. Bermain sejak menit awal dalam laga keempat Liga Nasional Eropa A Grup 3, Jota mampu mencetak dua gol dan satu asis untuk memberikan Portugal keunggulan 3-0 atas Swedia di Stadion Jose Alvalade, Kamis (15/10/2020) dini hari WIB.
Jota ditempatkan sebagai penyerang sayap kiri untuk melengkapi trio penyerang Portugal yang diisi Joao Felix dan Bernardo Silva. Kehadiran ketiganya tidak sedikitpun mengurangi ketajaman Portugal di depan gawang lawan. Mereka mampu menjaga efektivitas serangan Portugal yang telah mencetak enam gol dalam tiga laga awal Liga Nasional Eropa musim 2020-2021.
Kolaborasi Jota di sisi kiri bersama Raphael Guerreiro mampu memberikan keseimbangan bagi lini serang Portugal. Keduanya mampu mengimbangi kolaborasi duo pemain Manchester City di sisi kanan Portugal, yaitu Joao Cancelo dan Bernardo Silva.
Memasuki menit ke-21, pergerakan Jota di sisi kanan pertahanan Swedia membuka ruang bagi Silva yang berdiri bebas di kotak penalti. Alhasil, Jota dengan mudah memberikan operan kepada Silva yang membuka keunggulan bagi tim berjuluk ”A Selecao” itu.
Selanjutnya, Jota melengkapi pesta gol Portugal dengan mencetak gol di menit ke-44 dan menit ke-72. Sepanjang laga itu, Jota menjadi pemain Portugal yang paling banyak melakukan tembakan dengan enam kali kesempatan.
Kemudian, pemain yang dibeli Liverpool dengan harga 45 juta pounds (Rp 86,4 miliar) itu adalah pemain yang paling banyak melakukan dribel sukses di pertandingan yang berlangsung di kota Lisabon tersebut. Selama 88 menit berada di lapangan, Jota mampu empat kali menggiring bola melewati pemain Swedia.
”Ini adalah malam yang indah, salah satu penampilan terbaik di dalam karier saya. Kami mampu meraih hasil yang patut dibanggakan karena Swedia bukan lawan yang mudah,” ujar Jota, dilansir laman UEFA.
Sejak menjalani debut di tim senior Portugal tahun lalu, penyerang berusia 23 tahun itu telah menjalani tujuh laga. Namun, laga melawan Swedia menjadi kesempatan keduanya menjalani laga sejak menit awal. Secara total, Jota telah mencetak tiga gol bagi ”A Selecao”.
Tak berpengaruh
Absennya Ronaldo terbukti mampu ditutupi oleh para pemain muda Portugal. Dalam empat laga di Liga Nasional Eropa musim ini, Portugal telah dua kali bermain tanpa diperkuat sang kapten. Dalam laga perdana, September lalu, Portugal tetap mampu mengalahkan Kroasia 4-2. Kala itu, Ronaldo mengalami infeksi di kakinya akibat tersengat lebah.
Silva menuturkan, meski tanpa Ronaldo, seluruh skuad Portugal tidak sedikitpun kehilangan semangat untuk meraih kemenangan. Meski demikian, ia mengakui, ketiadaan Ronaldo membuat skuad Portugal terasa tidak lengkap.
”Kami memang tidak bermain dengan pemain terbaik dunia yang kami miliki, tetapi kami mampu menunjukkan bahwa kami tetap tim yang kuat. Saya yakin andai ia (Ronaldo) bermain, maka pertandingan akan berjalan lebih mudah,” kata Silva, dilansir laman harian olahraga Portugal A Bola.
Dengan raihan kemenangan itu, Portugal menjaga persaingan dengan Perancis yang sama-sama memiliki 10 poin dari empat pertandingan. Portugal berada di puncak klasemen karena unggul selisih gol.
Berstatus sebagai juara bertahan Liga Nasional Eropa, Portugal merupakan satu-satunya tim yang belum terkalahkan di ajang tersebut. Dalam 10 laga, ”A Selecao” telah mengantongi tujuh kemenangan dan tiga hasil imbang.
Sementara itu, Swedia belum mampu memperbaiki peringkat sebagai juru kunci Grup 3. Swedia belum sekali pun mampu meraih kemenangan. Tidak hanya kemarau kemenangan, Swedia juga baru mencetak satu gol dalam empat pertandingan yang telah dijalani.
Pelatih Swedia Janne Andersson mengatakan, penampilan anak asuhannya buruk sejak menit awal laga. Kegagalan mengimbangi kemampuan Portugal untuk mengontrol ritme permainan, lanjut Andersson, menjadi penyebab timnya tidak mampu memberikan perlawanan sengit kepada tim tuan rumah.
”Gol kedua mereka di akhir babak pertama membuat laga telah berakhir bagi kami,” kata Andersson yang telah empat tahun melatih Swedia.
Beri tekanan
Dalam laga lain di Stadion Maksimir, Zagreb, Kroasia, Perancis mampu unggul atas tim tuan rumah dengan skor 2-1. Gol Antoine Griezmann dan Kylian Mbappe menjadi penentu kemenangan Perancis, sedangkan Kroasia hanya mampu membalas lewat sumbangan gol gelandang serang, Nikola Vlasic.
”Kami menjalani laga yang sulit karena tidak memainkan permainan terbaik. Tetapi, kami mampu memanfaatkan setiap peluang dan mampu bertahan secara kolektif,” ucap Griezmann, dikutip laman UEFA.
Dengan perolehan poin yang sama antara Portugal dan Perancis, maka dua laga pemungkas fase grup, November mendatang, akan menjadi penentu untuk memperebutkan posisi puncak klasemen. Pasalnya, hanya peringkat pertama di empat grup Liga Nasional Eropa A yang berhak lolos ke babak semifinal dan final yang akan diselenggarakan 6-10 Oktober 2021. Keempat tim terbaik itu berpeluang meraih trofi di Liga Nasional Eropa musim kedua. (AFP/SAN)