Inggris takluk dari Denmark pada lanjutan Liga Nasional Eropa. Kartu merah ceroboh dari Harry Maguire menjadi sorotan utama dalam laga ini.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·3 menit baca
LONDON, KAMIS — Harry Maguire seakan tak mampu lepas dari nasib buruk. Setelah masalah hukum di Yunani, dan tampil inkonsisten bersama Manchester United, Maguire menjadi sorotan lagi saat membela tim nasional Inggris. Dia menjadi biang kekalahan Inggris setelah diganjar kartu merah di awal laga.
Tuan rumah Inggris takluk dari Denmark, 0-1, lewat gol semata wayang Christian Eriksen dari titik penalti dalam lanjutan Liga Nasional Eropa pada Kamis (15/10/2020) dini hari WIB di Stadion Wembley. ”Si Tiga Singa” tidak berdaya menahan gempuran lawan karena harus bermain 10 orang sejak menit ke-31.
Semua berawal dari aksi ceroboh Maguire di awal pertandingan. Dua pelanggaran tidak penting di separuh pertahanan lawan membuatnya menerima dua kartu kuning dalam waktu yang berdekatan.
Kartu kuning pertama diberikan pada menit ke-5. Maguire menekel Yussuf Poulsen dari belakang. Tekel keras yang menghantam kaki lawan itu sebenarnya berpotensi kartu merah. Namun, dia masih beruntung karena wasit memberinya kesempatan.
Baru saja menerima kartu kuning, pada menit ke-31, Maguire kembali berulah dengan tekel agresifnya. Kali ini dia menjegal striker Denmark, Kasper Dolberg. Tekel itu sempat mengenai bola, tetapi kaki Maguire juga menghantam engkel lawan. Melihat itu, wasit langsung memberikan kartu kuning kedua sekaligus kartu merah.
”Saya pikir ini karena kepercayaan dirinya begitu rendah. Ini terlihat dari pengambilan keputusan. Mengapa dia melakukan tekel di area yang sangat jauh dari pertahanan. Dia melakukan hal sama di tekel kedua. Saya sangat bersimpati kepadanya,” kata legenda hidup MU, Roy Keane, dalam ITV Sport.
Ada pemain yang bisa mengatasi tekanan, ada juga yang tidak. Kadang kita terlalu cepat menilai orang, menghinanya di media sosial karena penampilan kurang bagus. Padahal, Anda tidak merasakan apa yang mereka alami di lapangan.
Seusai kartu merah, Maguire berjalan ke ruang ganti dengan kepala tertunduk. Uniknya, Manajer Inggris Gareth Southgate tidak menghampiri anak asuhnya tersebut. Manajer yang biasa terkenal suportif kepada pemain itu membiarkan Maguire lewat begitu saja.
Menurut Keane, Southgate mungkin memahami Maguire sedang butuh waktu sendiri. ”Manajer mungkin tahu Maguire sedang dalam situasi yang kurang baik, dalam dan luar lapangan. Dia tahu Maguire dalam titik yang rendah. Di sini, hanya rekan setim yang bisa membantunya untuk bangkit,” tambahnya.
Beberapa menit berselang, petaka mendatangi kubu Inggris. Denmark mendapat penalti setelah pelanggaran yang dibuat bek Inggris, Kyle Walker. Eksekusi penalti dilakukan Eriksen dengan tenang. Tim tamu pun unggul 1-0.
Keunggulan ini berhasil dijaga hingga akhir pertandingan. Inggris, meskipun kalah dalam penguasaan bola, masih bisa mengancam beberapa kali lewat trio Harry Kane, Marcus Rashford, dan Mason Mount. Hanya saja, upaya itu dibendung kiper lawan Kasper Schmeichel yang tampil solid.
Kambing hitam
Bagi Maguire, ini merupakan nasib buruk yang terus berlanjut. Sebelum berangkat membela timnas, dia juga dijadikan kambing hitam kekalahan memalukan MU dari Tottenham Hotspur, 1-6. Kapten MU tersebut dianggap tampil ceroboh selama pertandingan.
Penampilan Maguire sedang inkonsisten sejak awal musim ini. Hal itu diperkirakan karena masalah di luar lapangan. Dia sempat dipenjara di Yunani karena kasus pemukulan. Dalam sebuah wawancara, dia mengatakan kasus tersebut membuat mentalnya terguncang.
Mantan pesepak bola timnas Inggris, Jamie Redknapp, membela Maguire. Menurut dia, persoalan psikologis adalah hal yang serius. Seharusnya Maguire mendapat dukungan, bukan cemooh dari para pendukung karena performa yang kurang meyakinkan.
”Ada pemain yang bisa mengatasi tekanan, ada juga yang tidak. Kadang kita terlalu cepat menilai orang, menghinanya di media sosial karena penampilan kurang bagus. Padahal, Anda tidak merasakan apa yang mereka alami di lapangan,” ucap Redknapp kepada Sky Sports.
Walaupun kalah, Southgate bangga dengan penampilan anak asuhnya. ”Kartu merah dan penalti mengubah permainan ini. Meski demikian, saya bangga dengan kemajuan yang dibuat tim ini dalam 10 hari terakhir. Mereka berkembang,” katanya. (AP/REUTERS)