PSSI, PT Liga Indonesia Baru, dan 18 klub Liga 1 menyepakati musim luar biasa 2020 akan kembali bergulir, 1 November. Namun, ketiadaan izin keramaian dari Polri berpotensi kembali menjadi penghambat keinginan tersebut.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Sebanyak 18 klub bersama Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia dan PT Liga Indonesia Baru atau LIB sepakat melanjutkan musim luar biasa Shopee Liga 1 2020 pada 1 November mendatang. Meskipun begitu, keinginan mereka itu terancam kembali gagal terwujud karena Kepolisian Negara Republik Indonesia tetap menolak mengeluarkan izin keramaian untuk laga-laga sepak bola.
Keinginan melanjutkan Liga 1 yang terhenti sejak Maret lalu itu dihasilkan dalam rapat luar biasa 18 klub dan PT LIB, Selasa (13/10/2020), di Yogyakarta. Mereka lalu menyepakati Liga 1 2020 akan bergulir 1 November hingga akhir Maret 2021.
Sejak bergulir akhir Februari lalu, Liga 1 musim 2020 telah melangsungkan 26 pertandingan dalam tiga pekan laga. Untuk menyelesaikan musim ini, PT LIB perlu menggelar 280 laga dalam kurun waktu lima bulan. Durasi itu lebih singkat jika dibandingkan dengan jadwal semula, yaitu selama delapan bulan.
”Klub-klub sepakat untuk dilanjutkannya kompetisi pada 1 November 2020 dengan semangat memajukan sepak bola nasional. Kompetisi dilanjutkan demi kepentingan tim nasional agar bisa bersaing di Piala Dunia U-20 2021. Bergulirnya kompetisi juga akan menghidupkan sektor ekonomi dan meningkatkan kepatuhan masyarakat akan protokol kesehatan,” bunyi pernyataan bersama 18 klub kontestan Liga 1 yang tertuang dalam lembar kesepakatan dalam rapat itu.
Meskipun sudah ada kesepakatan itu, Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Argo Yuwono memastikan, pihaknya belum akan mengubah keputusannya melarang segala bentuk kegiatan yang menghadirkan banyak orang, termasuk laga sepak bola. ”Polri tidak mengeluarkan izin keramaian (laga sepak bola),” ujar Argo saat dihubungi Selasa malam.
Menolak izin
Keputusan itu, lanjut Argo, didasari masih tingginya kasus positif Covid-19 dan akan digelarnya Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak pada 9 Desember 2020 mendatang.
Polri, pada akhir September lalu, juga menolak memberikan izin keramaian penyelenggaraan Liga 1 dan Liga 2. Kala itu, PT LIB dan PSSI percaya diri dapat menggelar kompetisi sepak bola nasional itu mulai 1 Oktober.
Belum (ada izin dari Polri) saat ini, tetapi kami tengah mengupayakannya.
Terkait dengan masalah itu, PT LIB berkomitmen mendapatkan izin dari Polri untuk menggelar kedua liga tersebut. Direktur Operasional PT LIB Sudjarno mengatakan, proses komunikasi dengan Polri akan dilakukan dalam waktu dekat agar jadwal terbaru Liga 1 musim luar biasa 2020 bisa segera diumumkan.
”Belum (ada izin dari Polri) saat ini, tetapi kami tengah mengupayakannya,” ujar Sudjarno saat dihubungi terpisah.
Tak pelak, situasi pun kini menjadi tidak pasti. Pelatih Persita Tangerang Widodo C Putro menilai, keputusan melanjutkan Liga 1 2020 kurang ideal karena mepetnya waktu kompetisi. Selain itu, kondisi psikologis para pemain juga tengah anjlok karena kekhawatiran akan kondisi pandemi saat ini.
Setelah dibatalkannya kelanjutan Liga 1, awal Oktober, mayoritas pemain Persita mengalami kejenuhan. Mereka mulai kehilangan semangat karena tidak ada kepastian tentang nasib kompetisi.
”Kami awalnya telah menyusun program latihan agar pemain mencapai kondisi puncak pada bulan Oktober ini. Akan tetapi, akibat liga dimundurkan lagi, pemain kini merasa jenuh. Kami pun sempat meliburkan para pemain selama satu pekan,” kata Widodo.
Kondisi serupa dialami skuad Persib Bandung. Pelatih Persib Robert Rene Alberts mengungkapkan, anak-anak asuhannya kini mengalami penurunan kualitas penampilan setelah Liga 1 gagal bergulir, 1 Oktober lalu.
”Tim pelatih kini harus memotivasi pemain agar bersemangat kembali untuk persiapan kompetisi,” ujar Robert.