Bawa Brasil Kalahkan Peru, Neymar Lewati Rekor Ronaldo
Brasil berhasil menumbangkan Peru dalam parade enam gol di laga kedua kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Conmebol, Rabu pagi WIB. Neymar menjadi penentu kemenangan Brasil lewat raihan tiga gol.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·4 menit baca
LIMA, RABU – Bintang Paris Saint-Germain, Neymar, mencetak tiga gol untuk mengantarkan kemenangan 4-2 Brasil atas Peru dalam ajang kualifikasi Piala Dunia 2022 di Stadion Nasional Lima, Rabu (14/10/2020) pagi WIB. Selain membawa Brasil menang, Neymar juga melewati catatan gol Ronaldo untuk menjadi pemain di urutan kedua dalam daftar pencetak gol terbanyak tim nasional Brasil.
Tiga gol yang diciptakan Neymar berasal dari dua kali sepakan penalti serta sontekan bola menggunakan kaki kanan. Dua gol penalti tercipta di menit ke-28 dan 83, kemudian Neymar menyempurnakan gol keempat Brasil di menit ke-94 setelah menyontek bola muntah sepakan gelandang serang, Everton Ribeiro, yang membentur tiang gawang.
Lewat hattrick itu, Neymar telah mencetak 64 gol dalam 103 penampilan berseragam kuning khas Brasil dalam satu dekade terakhir. Catatan gol itu telah melewati jumah gol legenda Brasil, Ronaldo (1994-2011), yang menciptakan 62 gol.
Kini, Neymar hanya tertinggal 13 gol dari rekor pencetak gol terbanyak Brasil yang dipegang sang legenda hidup, Pele. Selama membela Brasil dalam kurun waktu 1957 hingga 1971, Pele mencetak 77 gol dalam 92 laga.
Setelah berhasil melewati capaian Ronaldo, Neymar pun memberikan penghormatan kepada idola masa kecilnya itu melalui cuitan di akun Twitter pribadinya.
“Seluruh rasa hormat saya untukmu, FENOMENA @Ronaldo,” tulis Neymar satu jam setelah laga Peru kontra Brasil usai. Cuitan itu pun dilengkapi foto selebrasi Neymar yang bersanding dengan gaya selebrasi Ronaldo di Piala Dunia 2006. Hanya dalam waktu dua jam, cuitan itu telah disukai sekitar 112 ribu kali, serta 13,4 ribu akun memberikan komentar.
Setiap generasi memiliki kelebihannya masing-masing. Setiap pemain luar biasa, seperti Ronaldo, Rivaldo, Romario, dan Bebeto memiliki masanya sendiri.
Disinggung mengenai catatan tonggak sejarah yang dicapai Neymar itu, Pelatih Brasil Tite memilih enggan menyandingkan dua penyerang Brasil di dua era berbeda itu.
Menurut Tite, Neymar merupakan sosok pemain yang tidak mudah diprediksi oleh lawan. Sebagai penyerang, lanjutnya, Neymar adalah pemain yang lengkap karena mampu membuat dan menyelesaikan peluang di kotak penalti lawan.
“Oleh karena itu, tidak adil untuk membuat perbandingan. Setiap generasi memiliki kelebihannya masing-masing. Setiap pemain luar biasa, seperti Ronaldo, Rivaldo, Romario, dan Bebeto memiliki masanya sendiri,” ujar Tite, yang menjalani laga ke-50 sebagai pelatih Brasil dalam laga melawan Peru itu.
Kekuatan mental
Kemenangan atas Peru sekali lagi menunjukkan kekuatan mental Brasil ketika menjalani laga yang penuh tekanan. Meskipun sempat dua kali tertinggal, Brasil tetap mampu menyamakan kedudukan dan mengakhiri pertandingan dengan kemenangan.
Peru unggul lebih dulu lewat sepakan dari luar kotak penalti yang dilakukan pemain sayap Peru, Andrea Carrillo di menit ke-6. Tim “Selecao” menyamakan kedudukan di menit ke-28 lewat tendangan penalti Neymar.
Di babak kedua, Peru kembali unggul lewat tembakan keras gelandang Renato Tapia di menit ke-59. Kemudian, Brasil kembali mampu membalas lewat Richarlison di menit ke-64.
Brasil akhirnya bisa unggul di menit ke-83 kewat tembakan penalti yang dieksekusi Neymar. Pemain bernomor 10 itu menutup parade gol di Lima pada menit ke-94.
Laga itu sempat terhenti beberapa menit setelah dalam kurun waktu tiga menit Peru diganjar dua kartu merah. Carlo Caceda menerima kartu merah di menit ke-86, kemudian Carlos Zambrano diganjar kartu kuning kedua di menit ke-89.
“Melawan Peru selalu menjadi laga sengit bagi kami. Saya senang seluruh pemain beraksi luar biasa ketika tertinggal, sehingga kami sukses mencetak gol demi gol untuk membawa pulang kemenangan,” ucap Tite.
Menurut Pelatih Peru Ricardo Gareca, kegagalan anak asuhannya meraih poin dari Brasil murni akibat kesalahan sendiri yang seharusnya bisa dihindari. “Saya pikir kami amat buruk mengatasi berbagai situasi dan tekanan di atas lapangan. Padahal, ketika 11 lawan 11, saya tidak melihat mereka (Brasil) lebih superior dibandingkan dengan kami,” ucap pelatih berkebangsaan Argentina itu dilansir RPP.
Kemenangan itu membawa Brasil bertahan di puncak klasemen kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Conmebol. Brasil memiliki poin yang sama dengan Argentina yang juga telah mengumpulkan enam poin, tetapi tim "Selecao" unggul selesih gol. Sementara itu, Peru tertahan di posisi kedelapan dari 10 kontestan karena baru mengumpulkan satu poin dari dua laga. (REUTERS)