Lewis Hamilton melampaui mimpi terliarnya dengan menyamai rekor kemenangan Michael Schumacher, yaitu 91 podium, tertinggi di F1. Hamilton masih akan mencetak rekor-rekor baru yang sulit dipecahkan generasi penerus.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·3 menit baca
NURBURGRING, MINGGU — Lewis Hamilton, yang membela tim Mercedes, meniti karier balapnya dengan perjuangan keras. Dia bukan berasal dari keluarga kaya raya dan pernah tidak bisa berlatih balap go-car karena orangtuanya tidak mempunyai cukup uang. Hamilton ditempa dalam atmosfer kerja keras, etos tinggi, dan pikiran positif.
Dia pernah nyaris menyerah di awal kariernya di ajang Formula Renault pada usia 17 tahun. Namun, dia bangkit dan berkembang menjadi pebalap Formula 1 andal dan terus mencetak rekor-rekor baru.
Juara dunia enam kali Formula 1 itu kini menyamai rekor 91 kemenangan Michael Schumacher yang dahulu diperkirakan tidak akan pernah terpecahkan. Namun, Hamilton tinggal selangkah lagi untuk memecahkan rekor kemenangan sepanjang masa itu setelah memenangi balap Formula 1 seri Eifel di Sirkuit Nurburgring, Jerman, Minggu (11/10/2020) malam WIB.
Dia melewati garis finis dengan keunggulan 4,470 detik atas pebalap Red Bull, Max Verstappen, di posisi kedua. Podium ketiga diraih pebalap Renault, Daniel Ricciardo.
Saya berharap, semoga, kami memiliki lebih banyak rekor untuk dipecahkan dan dibuat.
Banyak kemenangan
Hamilton mengaku dia tidak langsung menyadari apa yang terjadi, yaitu menyamai rekor Schumacher. Dia tidak pernah berpikir bisa meraih begitu banyak kemenangan sejak awal kariernya di Formula 1 pada 2007 bersama McLaren.
”Ini tidak langsung disadari, sungguh. Seperti kebanyakan dari kita, saya tumbuh dengan menyaksikan Michael memenangi semua Grand Prix dan bahkan saya tidak bisa membayangkan menyamai dia,” ujar pebalap berusia 35 tahun itu.
Hamilton mengagumi Schumacher. Akan tetapi, idola sejatinya ialah Ayrton Senna. Dia telah melampaui rekor-rekor Senna dan kini bersiap melampaui rekor kemenangan Schumacher yang legendaris. ”Membalap di Formula 1 merupakan langkah pertama dari mimpi menyamai Ayrton,” kata Hamilton yang mengakui, menyamai rekor Schumacher adalah mimpi terliarnya sejak kecil, seperti dikutip di laman Formula 1.
”Saya berharap, semoga, kami memiliki lebih banyak rekor untuk dipecahkan dan dibuat. Saya harap mereka (Mercedes) tahu ini adalah investasi yang bagus, semoga,” kata Hamilton yang belum menandatangani perpanjangan kontrak dengan Mercedes.
Hamilton masih bisa menyamai rekor Schumacher lainnya, yaitu tujuh gelar juara. Pebalap asal Inggris itu akan sejajar dengan Schumacher, legenda F1, jika menjuarai F1 musim ini. Hamilton kini memuncaki klasemen pebalap dengan 230 poin, atau unggul 69 poin dari rekan setimnya, Valtteri Bottas, yang gagal finis di Nurburgring karena kerusakan mesin.
Namun, Hamilton menegaskan, tidak pernah mudah bagi dirinya untuk meraih setiap kemenangan. Dia harus bekerja keras memeras setiap tetes kemampuan dirinya, juga mobil Mercedes, untuk meraih podium tertinggi. Sebagai seorang pembelajar, dia pun mengulik sisi lain dari setiap legenda balap F1 soal bagaimana mereka bisa menjadi dominan. Perhatian Hamilton pada setiap detail itulah yang membantu dirinya ke puncak dunia.
”Umumnya, semua orang tahu dia (Schumacher) sebagai ikon dan legenda dalam olahraga. Saya berpikir apa yang telah dia raih dalam banyak hal mendorong hingga di luar batasan dalam hal kondisi fisik. Dia pelopor sejati untuk menjadi pebalap yang paling bugar pada saat itu dan apa yang dia lakukan di Ferrari sungguh luar biasa,” tutur Hamilton.
Pebalap asal Inggris itu juga mendapat persembahan helm yang dipakai Michael Schumacher pada balapan Formula 1 musim 2012. Helm itu diserahkan oleh putra Schumacher, Mick Schumacher, yang kini membalap di ajang F2. ”Saya merasa terhormat dan tersanjung mendapat helm ini,” ujar Hamilton.