Fabio Quartararo terus menjadi target untuk dikalahkan oleh lawan-lawannya. Di Le Mans, lawan terdekatnya, Joan Mir, kehilangan jejak. Akan tetapi, dua pemacu Ducati yang menyukai Le Mans menjadi penantang barunya.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·4 menit baca
LE MANS, SABTU — Fabio Quartararo mulai bisa mengatasi tekanan psikologis dalam perburuan gelar juara MotoGP. Pebalap Petronas Yamaha SRT itu memacu motornya dengan mulus dan menikmati Sirkuit Le Mans untuk meraih start terdepan pada kualifikasi seri Perancis, Sabtu (10/10/2020).
Namun, dia akan mendapat tekanan ekstra dari dua pebalap Ducati yang sangat kompetitif, Jack Miller dan Danilo Petrucci, pada balapan Minggu (11/10/2020) malam.
Quartararo, pebalap tuan rumah, melesat sejak sesi latihan ketiga pada Sabtu pagi. Ia menjadi pebalap tercepat di sesi itu. Dia melanjutkan performanya pada latihan keempat dengan pace pada rentang 1 menit 32,3 detik hingga 32,5 detik. Ini pace yang sangat bagus untuk bersaing meraih podium saat balapan. Ia pun langsung menyengat pada kualifikasi dan mencetak waktu tercepat, 1 menit 31,3 detik.
Namun, pebalap Pramac Ducati, Miller, sempat menggusur Quartararo dari puncak waktu terbaik. Quartararo lalu meresponsnya dengan ”serangan” terakhir. Ia memacu Yamaha YZR-M1 dengan sangat mulus dan bisa menghindari zona hijau yang menjadi batas kecepatan trek.
Performanya itu adalah kemajuan besar dalam pengendalian YZR-M1. Pada latihan sepanjang Jumat, ia ”tercecer” di belakang. Lalu, pada seri di Brno dan Red Bull Ring, capaian waktu Quartararo beberapa kali dicoret karena melebihi batas kecepatan.
Sempat paceklik
Perbaikan performa dan pengendalian YZR-M1 itu lantas mengembalikan Quartararo ke podium di Barcelona setelah sempat paceklik di lima balapan sebelumnya.
”Senang bisa kembali dari situasi sulit beberapa bulan lalu. Kemarin (latihan Jumat) saya tertinggal jauh, tetapi saya tahu caranya bisa lebih baik,” tutur Quartararo, pemuncak klasemen pebalap sementara dengan koleksi 108 poin.
Keunggulan lain Quartararo di Le Mans yaitu kemampuannya mengatasi trek yang dingin. Ia bisa mengatasi guncangan pada ban depan di sektor terakhir. Guncangan pada kemudi itu adalah konsekuensi dari kerja ban depan yang lebih keras untuk mendapatkan daya cengkeram di trek yang dingin. Tingkat keausan ban berkompon lunak menjadi lebih cepat di trek itu.
”Tentu (raihan start terdepan) terasa istimewa karena kondisi trek yang sulit, dingin, dan perlu waktu lebih lama memanaskan ban,” tutur Quartararo yang memburu kemenangan keempat musim ini di hadapan sekitar 5.000 penonton di Le Mans.
Tantangan cuaca
Tantangan cuaca, khususnya temperatur permukaan trek ini juga disampaikan legenda balap motor Grand Prix, Randy Mamola, di laman resmi MotoGP. Balapan di Le Mans musim ini menjadi lebih sulit karena berlagsung di luar jadwal biasanya, yaitu pada Mei. Balapan pada Oktober atau musim gugur ini membuat trek lebih dingin dan berpotensi basah, seperti pada latihan Jumat.
”Penting bagi para pebalap untuk berkonsentrasi ketika mereka membalap dan memastikan ban-ban dalam kondisi bagus dan panas seiring meningkatkan kecepatan untuk mencetak waktu putaran saat balapan. Sirkuit ini cenderung membuat para pebalap kehilangan kendali ban depan karena penurunan daya cengkeram ban. Memasuki dan keluar dari tikungan akan membuat kerusakan parah pada sisi kiri ban,” kata Mamola.
Tentu (raihan start terdepan) terasa istimewa karena kondisi trek yang sulit, dingin, dan perlu waktu lebih lama memanaskan ban.
Kendala pengelolaan ban di trek yang dingin itu membuat Miller tidak bisa memacu motornya lebih cepat. Ia pun harus puas meraih posisi kedua dalam kualifikasi. ”Setelah kecelakaan pagi ini (pada sesi latihan ketiga), saya senang bisa meraih posisi kedua (start),” ujar Miller yang sangat menyukai Le Mans.
Miller selalu melesat kencang sejak latihan Jumat yang berlangsung di atas trek basah dan lebih dingin dibandingkan Sabtu. Le Mans adalah salah satu sirkuit favorit Miller. Ia pernah finis terdepan di kelas Moto3. Dia juga sangat kompetitif musim lalu dengan finis keempat di Le Mans.
Ancaman dari Petrucci
Namun, Miller bukan satu-satunya ancaman bagi Quartararo. Petrucci, pebalap Ducati lainnya yang start dari posisi ketiga, telah menunjukan potensinya meraih podium pertama sejak memuncaki sesi pertama kualifikasi. ”Saya menikmati cuaca dingin dan sangat senang berada di sini,” ujar Petrucci yang lihai memacu motor dalam kondisi trek basah dan dingin.
Adapun sesi kualifikasi ini tidak berjalan mulus bagi para pebalap Suzuki. Joan Mir dan Alex Rins gagal lolos ke Q2 (sesi kualifikasi kedua) dan akan start dari posisi ke-14 dan ke-16. Hasil kualifikasi itu membuat Quartararo bisa sedikit lega karena ada peluang menjauhi Mir yang kini berada di posisi kedua klasemen pebalap dengan selisih delapan poin.
Namun, persaingan juara masih sangat ketat karena Miller, yang mengoleksi 75 poin, dan Maverick Vinales dengan 90 poin, sama-sama memiliki peluang finis meraih podium di Le Mans.