Spanyol semakin kokoh di puncak klasemen Liga Nasional A Grup 4 seusai mengalahkan Swiss dengan skor minimalis 1-0, Minggu (11/10/2020) dini hari WIB. Gol Mikel Oyarzabal mempersembahkan tiga poin bagi ”La Roja”.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·4 menit baca
MADRID, MINGGU — Ketajaman lini depan masih menjadi kendala Spanyol ketika berhadapan dengan Swiss dalam laga ketiga Liga Nasional Eropa A Grup 4, Minggu (11/10/2020) dini hari WIB, di Stadion Alfredo di Stefano. Meskipun mendominasi pertandingan, tim berjuluk ”La Roja” itu hanya mampu unggul tipis lewat gol tunggal Mikel Oyarzabal.
Dalam laga kontra Swiss, Pelatih Spanyol Luis Enrique kembali melakukan eksperimen untuk susunan pemain di lini depan. Pemain muda fenomenal Barcelona, Ansu Fati, dipasang dengan penyerang sayap Manchester City, Ferran Torres, di kedua sisi sayap. Kemudian, pemain Real Sociedad, Mikel Oyarzabal, diturunkan sebagai penyerang tengah.
Posisi itu adalah hal yang baru bagi Oyarzabal. Sebab, pemain berusia 23 tahun itu memiliki posisi alami sebagai penyerang sayap kiri atau gelandang serang. Meski begitu, penampilan Oyarzabal menjadi yang paling menonjol di sisi lini serang Spanyol dalam laga yang berlangsung di Madrid itu.
Sepanjang laga, Oyarzabal mampu membukukan dua peluang. Peluang pertama, ia dapatkan setelah kiper Swiss, Yann Sommer, melakukan kesalahan operan kepada kapten Swiss, Granit Xhaka. Bola mampu direbut gelandang Spanyol, Mikel Merino, yang selanjutnya memberikan operan kepada Oyarzabal yang berdiri bebas di kotak penalti Swiss. Tanpa kesulitan, Oyarzabal mencetak gol di menit ke-14. Itu merupakan gol ketiga pemain kelahiran Eibar itu untuk timnas Spanyol.
Peluang kedua didapatkan Oyarzabal di babak kedua. Sayang, tembakannya hanya membentur mistar gawang. Dua peluang Oyarzabal itu menjadi peluang berbahaya yang dicatatkan La Roja selama 90 menit meskipun secara total melakukan 13 tembakan dan memiliki 61 persen penguasaan bola.
Menurut Oyarzabal, gol yang dicetak dirinya merupakan hasil kecermatan taktik yang diterapkan Enrique untuk memanfaatkan kekeliruan Swiss yang dominan memainkan bola di lini belakang. Sejak awal pertandingan, katanya, Enrique meminta skuadnya untuk menekan di daerah pertahanan Swiss serta melakukan zona pertahanan tinggi.
”Gol memang saya yang menciptakan, tetapi proses gol terjadi merupakan hasil kerja sama tim. Kami sebenarnya bisa mencetak lebih banyak gol. Masalah (ketajaman) itu akan terus kami perbaiki karena tim ini telah berada di jalur yang tepat,” ujar Oyarzabal dilansir UEFA.com.
Kemenangan itu membuat Spanyol menjaga posisi puncak di Liga Nasional Eropa A Grup 4 dengan raihan tujuh poin. La Roja unggul dua poin dari Jerman di peringkat kedua.
Selain menjaga keunggulan di grup, Spanyol juga memperpanjang rekor tidak terkalahkan dalam 15 pertandingan terakhir. Dalam periode itu, Spanyol hanya kebobolan enam gol.
Enrique menambahkan, dirinya senang dengan pemahaman dan penerapan rencana permainan yang baik oleh seluruh pemainnya di lapangan. Menurut mantan pelatih Barcelona itu, pola permainan dengan menekan tinggi di zona pertahanan lawan merupakan risiko yang harus diambil untuk menghadapi lawan yang bermain dengan bola pendek, seperti Swiss.
”Gol yang tercipta itu bukan kesalahan Swiss, melainkan kesuksesan kami menjalankan taktik. Kami mampu meraih dampak positif dari keinginan kami untuk segera merebut bola yang dikuasai lawan,” kata Enrique dilansir Marca.
Belum menang
Adapun kekalahan dari Spanyol membuat Swiss masih kemarau kemenangan di Liga Nasional Eropa edisi 2020-2021. Swiss adalah satu-satunya tim di Grup 4 yang belum meraih tiga poin. Dalam tiga laga, Yann Sommer dan kawan-kawan hanya mampu mendapatkan satu poin dari hasil imbang melawan Jerman. Sebelum tumbang dari Spanyol, Swiss juga sudah menderita kekalahan dari Ukraina.
Menurut Sommer, dalam laga melawan Spanyol, Swiss telah menampilkan permainan lebih baik dibandingkan dua pertandingan sebelumnya. Hanya saja, kata Sommer, lini depan Swiss tidak mampu memanfaatkan sejumlah peluang yang telah dihasilkan para pemain di lini tengah. Hal itu terbukti dengan catatan tembakan ke arah gawang Swiss yang hanya satu kali sepanjang laga itu.
”Melawan Spanyol selalu menjadi laga yang sulit. Meski begitu, kami tidak memiliki kekecewaan terhadap performa kami secara keseluruhan,” ujar kiper klub Liga Jerman, Borussia Moenchengladbach, itu.
Sementara itu, Pelatih Swiss Vladimir Petkovic tidak ingin terlalu larut dengan kekalahan kedua anak asuhannya di Liga Nasional Eropa musim ini. Ia sudah mengalihkan fokus untuk mempersiapkan tim jelang menghadapi laga keempat kontra Jerman, Rabu (14/10/2020) dini hari WIB.
”Kami ingin berada di Jerman untuk menjalani penampilan yang positif dan membawa pulang poin,” kata Petkovic. (AFP)