Spanyol akan menjamu Swiss dalam laga Liga Nasional Eropa A Grup 4, Minggu dini hari WIB. Ketajaman lini depan dibutuhkan "La Roja" untuk meraih tiga poin dalam laga yang berlangsung di Stadion Alfredo di Stefa
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·4 menit baca
MADRID, JUMAT – Pelatih Spanyol Luis Enrique masih mencari formula terbaik untuk lini depan tim berjuluk “La Roja” itu. Laga ketiga Liga Nasional Eropa A Grup 4 melawan Swiss, Minggu (11/10/2020) pukul 01.45 WIB, di Stadion Alfredo di Stefano akan menjadi ujian bagi barisan penyerang muda Spanyol untuk membuktikan diri sebagai suksesi generasi lini depan Spanyol setelah berakhirnya era David Villa dan Fernando Torres.
Masa emas sepak bola Spanyol pada periode 2008 hingga 2012 yang ditandai dengan raihan dua trofi Piala Eropa dan satu trofi Piala Dunia amat identik dengan permainan operan pendek tiki-taka di lini tengah. Di sisi lain, Spanyol kala itu memiliki dua sosok penyerang berkelas dunia di dalam diri Villa dan Torres yang selalu mampu memecah kebuntuan di laga krusial.
Setelah Villa dan Torres gantung sepatu, Spanyol belum lagi memiliki penyerang tangguh. Sempat ada Alvaro Morata dan Diego Costa, tetapi keduanya belum mampu keluar dari bayang-bayang Villa dan Torres. Oleh karena itu, jelang menjalani dua laga Liga Nasional Eropa, Enrique memanggil Gerard Moreno dan Rodrigo Moreno untuk mengisi stok penyerang tengah “La Roja”.
Secara statistik di musim ini, Gerard dan Rodrigo tidaklah istimewa. Di awal musim 2020-2021, Gerard baru menyumbangkan tiga gol dalam empat laga Villarreal, sedangkan Rodrigo hanya menciptakan satu gol bagi Leeds United di Liga Inggris.
Kehadiran keduanya telah dicoba Enrique ketika menjalani laga uji coba melawan Portugal, Rabu (7/10) kemarin. Rodrigo dan Gerard yang diturunkan sejak menit awal gagal memecah kebuntuan dalam laga yang berakhir imbang tanpa gol itu. Masalah di lini depan itu membuat Spanyol hanya meraih kemenangan atas Ukraina, kemudian bermain imbang dengan Jerman dan Portugal yang memiliki level setara dengan “La Roja” dalam tiga laga di tahun ini.
Meski begitu, Enrique tidak terlalu kecewa dengan kegagalan Rodrigo dan Gerard yang gagal mencetak gol di laga uji coba, tengah pekan lalu. Menurut Enrique, penampilan keduanya telah cukup baik untuk membuka ruang dan membahayakan pertahanan lawan.
“Saya senang dengan tim yang saya miliki saat ini. Saya akan terus berupaya untuk memaksimalkan pemain depan yang ada untuk membantu kemenangan tim,” ujar Enrique dalam konfrensi pers jelang laga melawan Swiss, Jumat (9/10/2020) malam WIB, dilansir Marca.
Trio sayap
Di tengah kondisi itu, Enrique amat menggantungkan harapan mencetak gol kepada tiga penyerang sayap, yaitu Ansu Fati, Ferran Torres, dan Adama Traore. Khusus Fati dan Ferran bahkan telah mencetak gol perdana bagi timnas Spanyol dalam laga kedua Liga Nasional Eropa melawan Ukraina, 6 September lalu, yang dimenangkan Spanyol dengan skor 4-0. Dua gol Spanyol lainnya diciptakan oleh sang kapten, Sergio Ramos.
Selain keduanya, Traore pun telah mencatatkan penampilan perdana berseragam Spanyol saat menghadapi Portugal. Permainan cepat pemain Wolverhampton Wanderers itu dari sisi sayap kanan mampu membuka ruang pertahanan lawan.
“Saya dan Ansu (Fati) telah mengenal dalam waktu lama ketika di La Masia. Saya merasa hal itu akan banyak membantu kami untuk memberikan yang terbaik bagi Spanyol,” kata Traore yang membela tim Barcelona junior pada 2004 hingga 2015.
Lebih lanjut, Enrique menilai, tiga pemain sayap itu memiliki talenta istimewa yang menjadikan mereka salah satu pemain terbaik di Spanyol di masa kini. Enrique meminta seluruh pihak harus bersabar karena ketiga pemainnya itu masih membutuhkan waktu untuk berkembang dan memberikan kontribusi maksimal bagi timnas.
“Masih banyak waktu bagi mereka untuk berkembang. Saya yakin kemampuan di atas rata-rata yang dimiliki mereka akan membantu mereka semakin membaik hari demi hari,” ucap Enrique yang membantu Barcelona meraih tiga gelar mayor pada musim 2014-2015.
Formasi baru
Dalam waktu yang bersamaan, laga lain di Liga Nasional Eropa A Grup 4 akan mempertemukan Jerman dengan Ukraina di Stadion NSC Olimpiyskiy Kiev. Pelatih Jerman Joachim Loew juga masih memiliki masalah dengan lini pertahanan tim. Dalam tiga laga uji coba di 2020, Loew mencoba memainkan formasi baru, yaitu 3-4-1-2. Hasilnya, “Die Mannschaft” hanya meraih tiga hasil imbang.
Uji coba terakhir, Rabu lalu, Jerman harus puas bermain imbang 3-3 dengan Turki. Kegagalan meraih kemenangan dari Turki membuat Loew kesal. Pasalnya, Jerman sempat unggul dua kali, tetapi selalu mampu disamakan Turki akibat kelengahan lini belakang.
“Kami masih terlalu mudah membiarkan lawan mencetak gol. Kami harus bermain lebih percaya diri dalam bertahan, terutama ketika telah unggul,” kata Loew dikutip Kicker.
Jerman butuh kemenangan atas Ukraina. Sebab, Jerman baru meraih dua poin dari dua laga. "Die Mannschaft" tertahan di peringkat ketiga dari empat kontestan. Urutan pertama dan kedua diduduki oleh Spanyol dan Ukraina yang masing-masing telah mengumpulkan empat dan tiga poin.
Adapun taktik baru Loew itu dikritik oleh legenda Jerman, Lothar Matthaeus. Menurut Matthaeus, Loew sudah seharusnya memikikirkan formasi lain dan tidak lagi banyak bereksperimen di sejumlah laga penting.
“Kesalahan taktik Loew telah membuat Jerman dijauhi kemenangan. Tidak hanya gagal menang, permainan Jerman tidak lagi menarik, sehingga tidak heran banyak pendukung enggan menyaksikan laga timnas di televisi,” kata pemilik 150 penampilan bersama Jerman itu dilansir Bild.