Para Pejuang Lima Set
Pertandingan antara Diego Schwartzman melawan Dominic Thiem di perempat final berlangsung lima set dalam waktu 5 jam 8 menit. Pertandingan tersebut merupakan pertandingan terlama kedua di Roland Garros.
Diego Schwartzman meraih tiket semifinal Perancis Terbuka setelah bermain lima set dalam waktu 5 jam 8 menit ketika melawan Dominic Thiem. Itu menjadi pertandingan kedua terlama di Roland Garros tahun ini hingga usainya persaingan pada hari ke-10.
Menjadi laga semifinal pertama yang berlangsung di Lapangan Philippe Chatrier, Selasa (6/10/2020), Schwartzman mengalahkan Thiem, 7-6 (1), 5-7, 6-7 (6), 7-6 (5), 6-2. Lawannya pada semifinal adalah Rafael Nadal yang menang atas Jannik Sinner, 7-6 (3), 6-4, 6-1. Menjadi pertandingan terakhir di lapangan utama Rolland Garros itu, pertandingan Nadal melawan Sinner baru dimulai sekitar pukul 22.30 waktu setempat atau Rabu pukul 03.30 WIB dan berakhir 2 jam 49 menit kemudian.
Dari 20 pertandingan lima set sejak babak pertama, durasi Schwartzman melawan Thiem menjadi kedua terlama setelah Lorenzo Giustino (Italia) melawan Corentin Moutet (Perancis) pada babak pertama. Giustino menang, 0-6, 7-6 (7), 7-6 (3), 2-6, 18-16, selama 6 jam 5 menit. Pertandingan berlangsung dalam dua hari karena terpotong hujan.
Pertandingan lain yang juga berlangsung lama adalah ketika Roberto Carballes Baena mengalahkan unggulan kesembilan, Denis Shapovalov, pada babak kedua. Baena menang 7-5, 6-7 (5), 6-3, 3-6, 8-6, dalam waktu lima jam.
Bagi Thiem, laga melawan Schwartzman menjadi pertandingan lima set dalam dua babak secara beruntun. Dua hari sebelumnya, Thiem bermain hingga set penentuan ketika berhadapan dengan wakil tuan rumah, Hugo Gaston. Durasinya lebih pendek, yaitu 3 jam 32 menit.
Petenis Jepang, Kei Nishikori, juga bermain lima set dalam dua laga beruntun. Namun, setelah memenangi babak pertama, dia mendapat hasil berbeda pada babak berikutnya.
ATP mencatat, dari jajaran petenis aktif, Nishikori adalah petenis yang tingkat kemenangannya dalam bermain lima set paling tinggi. Sebelum tampil di Roland Garros, petenis Jepang itu memiliki persentase kemenangan 79,3 persen hasil dari 23 kali menang dan 6 kali kalah. Dia berada pada urutan keenam petenis paling sukses dalam laga lima set, di bawah Bjorn Borg, Jean Borotra, dan Johan Kriek, masing-masing dengan 81,8 persen kemenangan, serta Bill Tiden dan Henri Cochet (80 persen).
Nishikori mengungguli David Goffin (76,5 persen) serta trio Roger Federer, Nadal, dan Novak Djokovic. Federer memiliki tingkat keberhasilan 58,2 persen, Nadal (64,7 persen), dan Djokovic (75,6 persen).
Tuntutan main maraton
Berbeda dengan struktur turnamen Asosiasi Tenis Profesional (ATP), yang memberlakukan format best of three sets untuk tunggal putra, Grand Slam menggunakan format best of five sets. Dengan peraturan ini, pemain bertanding dalam maksimal lima set untuk memenangi tiga set.
Peraturan lain yang juga membuat laga bisa lebih lama adalah penggunaan advantage set pada set penentuan, yaitu set kelima untuk tunggal putra dan ketiga untuk tunggal putri. Dengan aturan ini, petenis harus menang dalam selisih dua gim saat mencapai skor 6-6.
Perancis Terbuka menjadi satu-satunya Grand Slam yang masih memberlakukan advantage set. Tiga turnamen lain, yaitu Australia Terbuka, Wimbledon, dan AS Terbuka memakai tiebreak dengan pola berbeda.
AS Terbuka, yang sejak awal menggunakan tiebreak hingga tujuh poin, Australia Terbuka dan Wimbledon baru menerapkannya sejak 2019. Australia terbuka menggunakan tiebreak hingga 10 poin setelah 6-6, adapun Wimbledon menggunakan tiebreak tujuh poin setelah 12-12.
Adalah pertandingan terlama dalam sejarah, yaitu John Isner melawan Nicolas Mahut, pada babak pertama Wimbledon 2010, yang menjadi salah satu latar belakang perubahan peraturan Australia Terbuka dan Wimbledon. Pertandingan yang dimenangi Mahut, 4-6, 6-3, 7-6 (7), 6-7 (3), 70-68, berlangsung dalam total 11 jam 5 menit dalam tiga hari. Set kelimanya sendiri berjalan selama 8 jam 11 menit!
Pada Wimbledon 2018, momen serupa terjadi dalam semifinal, yang juga melibatkan Isner. Kevin Anderson mengalahkan petenis AS itu, 7-6 (6), 6-7 (5), 6-7 (9), 6-4, 26-24, selama 6 jam 36 menit. Setelah itu, dalam laga puncak melawan Djokovic, Anderson kesulitan. Dia kalah, 2-6, 2-6, 6-7 (3).
Pelatih yang juga analis tenis untuk ESPN, Brad Gilbert, mengatakan, pertandingan yang sangat panjang membuat pemenang tak memiliki waktu untuk memulihkan diri untuk pertandingan berikutnya. ”Jadi, ada dua yang ’kalah’ dalam pertandingan Isner-Anderson,” katanya.
Djokovic pernah mengemukakan pendapat lain terkait usulan mengubah format best of five menjadi best of three sets, yaitu untuk menarik perhatian penonton yang lebih besar. Semakin lama pertandingan tenis berlangsung, apalagi dengan pola permainan membosankan, pertandingan pun akan ditinggalkan penonton.
Pembandingnya adalah rata-rata durasi pertandingan liga olahraga profesional di AS, yaitu MLB (bisbol), NFL (American football), dan NBA (bola basket). Rata-rata pertandingan MLB berlangsung sekitar tiga jam, NFL sedikit di bawah tiga jam, sementara NBA selama 2 jam 15 menit. Ini setara dengan pertandingan ATP yang berlangsung tiga set.
Menjelang Grand Slam Amerika Serikat Terbuka, 31 Agustus-13 September, dan Perancis Terbuka, 27 September-11 Oktober, pendapat untuk menggunakan best of three sets pada tunggal putra pun muncul. Ini karena kejuaraan berlangsung setelah petenis beristirahat dengan kekosongan turnamen, Maret-Agustus, karena pandemi Covid-19. Memberlakukan best of five dalam situasi tersebut, dinilai bisa dengan mudah membuat atlet cedera.
Perbedaan pendapat pun muncul. ”Jika petenis beruntung, bisa berlatih pada masa karantina Covid-19, tak ada alasan bahwa pertandingan akan menjadi lebih berat. Ini sama saja seperti ketika petenis menghadapi Australia Terbuka setiap awal tahun. Mereka datang ke Australia setelah melewati masa libur akhir musim, bermain dalam turnamen pemanasan, lalu bermain lima set di Melbourne,” tutur mantan petenis nomor satu dunia, Jim Courier.
Namun, Dani Vallverdu, mantan pelatih Andy Murray yang saat ini melatih Karolina Pliskova, memiliki pandangan lain. ”Pada waktu normal, petenis menjalani masa libur setelah bermain 60-70 pertandingan sepanjang tahun. Mereka tidak memulai musim baru dengan kondisi fisik dari nol. Tahun ini, mereka menghadapi best of five setelah hanya bermain enam hingga tujuh pertandingan saja,” tutur Valverdu dalam New York Times.
Format akhirnya tak jadi diubah. AS Terbuka, Grand Slam pertama setelah turnamen diliburkan berlangsung dengan sukses pada musim panas di negara tersebut. Digelar tanpa penonton, AS Terbuka diselenggarakan pada jadwal yang telah direncanakan sejak awal.
Akan tetapi, tantangan berat datang ketika pemain tampil di Roland Garros, dua pekan kemudian. Bukan karena waktu jeda di antaranya, tetapi karena Perancis Terbuka yang diselenggarakan dalam musim berbeda.
Grand Slam lapangan tanah liat itu digelar pada musim gugur, bukan musim panas yang berlangsung setiap Mei-Juni. Karena itu, petenis pun harus menghadapi tantangan alam berupa suhu udara dingin, sekitar 10-13 derajat celsius, hujan, dan angin kencang.
”Sejak poin pertama hingga terakhir, saya sangat kedinginan. Saya hanya bisa memukul, sulit untuk melangkah. Tubuh saya terasa kaku. Belum pernah saya bertanding dengan tubuh sekaku ini,” komentar petenis Rusia, Andrey Rublev, setelah memenangi babak pertama Perancis Terbuka dalam lima set. Berhadapan dengan Sam Querrey, Rublev kehilangan dua set pertama.
”Bermain best of five sets sangat menantang dalam situasi seperti ini. Apa yang saya lakukan di lapangan rasanya tak sesuai keinginan. Saya senang bisa meninggalkan lapangan dengan kemenangan,” ujar Stefanos Tsitispas, yang juga kehiangan dua set pertama sebelum memenangi babak pertama atas Jaume Munar.
Giustino mengatakan, saat menjalani set kelima melawan Moutet, dia berusaha keras menghindari kesalahan pada set kelima agar pertandingan tak menjadi kian panjang. ”Saya juga berusaha bermain agresif agar bisa membuat winner,” ujar petenis yang tampil sejak babak kualifikasi itu.
Sebelum menjalani babak pertama, petenis Italia yang belum berpengalaman tampil dalam babak utama Perancis Terbuka tersebut tak menyadari bahwa turnamen ini tak menggunakan peraturan tiebreak. Ini karena babak kualifikasi digelar dalam format best of three dan dengan tiebreak pada set penentuan.
”Saat menonton pertandingan yang berjalan hingga 10-8 pada set kelima, pada pelatih, saya berkata, tak mungkin ada pertandingan seperti itu. Pertandingan bisa lebih lama lagi dibandingkan yang saya lihat,” ujar Giustino yang akhirnya merasakan tampil dalam format pertandingan tenis paling melelahkan tersebut lalu dikalahkan Schwartzman pada babak berikutnya. (AFP/AP/REUTERS)
Rekor Kemenangan Lima Set
1. Bjorn Borg (81,8 persen), 27 menang-6 kalah
2. Jean Borotra (81,8), 27-6
3. Johan Kriek (81,8), 18-4
4. Henri Cochet (80), 16-4
5. Bill Tiden (80), 16-4
6. Kei Nishikor (79,3), 23-6
7. Marcel Bernard (77,3), 17-5
8. Tommy Robredo (77,3), 17-5
9. David Goffin (76,5), 13-4
10. Aaron Krickstein (75,7), 28-9
11. Novak Djokovic (75,6), 31-10
32. Andy Murray (66,7), 24-12
37. Alexander Zverev (66,7), 14-7
43. Marin Cilic (66), 33-17
54. Rafael Nadal (64,7), 22-12
103. Roger Federer (58,2), 32-23
Sumber : ATP