Lakers memanfaatkan keunggulan fisik untuk merebut gim 2. Kini, Lakers tinggal butuh dua kemenangan lagi untuk menjuarai NBA.
Oleh
KELVIN HIANUSA dan Korano Nicolash LMS
·4 menit baca
ORLANDO, SABTU — Keunggulan postur tubuh menjadi kunci Los Angeles Lakers meremukkan Miami Heat. Duo ”raksasa” Lakers, Anthony Davis dan LeBron James, sukses menjajah area dalam pertahanan lawan tanpa kesulitan. Heat kalah bersaing fisik karena absennya center andalan, Bam Adebayo.
Lakers unggul 2-0 dalam Final NBA setelah merebut gim 2, 124-114, pada Sabtu (3/10/2020) WIB, di ”gelembung” Orlando. Kemenangan ini dipimpin duo paling dominan saat ini, yaitu Davis (32 poin, 14 rebound) dan James (33 poin, 9 rebound, 9 asis).
”Skuad kami bermain dengan level sangat tinggi. Semoga kami bisa melanjutkannya dengan dua kemenangan lagi,” kata Pelatih Lakers Frank Vogel, yang membawa timnya semakin dekat ke gelar juara NBA.
Heat mendapatkan kabar buruk tepat sebelum pertandingan. Dua pemain bintang mereka, Adebayo dan Goran Dragic, tidak bisa bermain karena cedera yang didapat pada gim sebelumnya. Adebayo bermasalah dengan otot leher, sedangkan Dragic pada telapak kaki.
Absennya Adebayo benar-benar dimanfaatkan oleh Lakers. Tanpa center bertubuh besar dan atletis itu, Heat kehilangan daya ledak di area dalam. Dampaknya begitu terlihat saat mereka bertahan.
Sepanjang pertandingan, Lakers mendominasi area dalam melalui Davis. Pemain setinggi 2,08 meter dengan bahu kokoh ini begitu nyaman saat mencetak poin dan melakukan rebound. Akurasi lemparannya sangat fantastis, mencapai 75 persen (15 dari 20). Penampilan puncak Davis terjadi di kuarter ketiga saat dia menyumbang 15 poin seorang diri.
Skuad kami bermain dengan level yang sangat tinggi. Semoga kami bisa melanjutkannya dengan dua kemenangan lagi.
Eksplosivitas Davis meruntuhkan pertahanan zona ala Pelatih Heat Erik Spoelstra. Davis dijaga bergantian oleh center pengganti Adebayo, Kelly Olynyk, dan forward Jae Crowder. Namun, hal itu tidak menghalanginya untuk mendominasi area dalam.
Olynyk lebih tinggi 3 sentimeter dari Davis, tetapi dia tidak mampu mengimbangi energi dari tubuh kekar lawan. Sementara itu, Crowder kalah jauh dalam hal tinggi badan hingga jangkauan tangan. Davis berkali-kali mendapat ruang terbuka meski Crowder sudah menutup ruang tembaknya seketat mungkin.
Begitu pula dalam hal rebound. Para pemain Lakers begitu nyaman dengan membuat total 16 kali offensive rebound, mendapat bola pantul dalam posisi menyerang, jauh dibandingkan dengan Heat yang hanya 6 kali. Davis dan rekan-rekan pun mendapatkan banyak kesempatan kedua untuk menambah angka.
Saat sudah kerepotan menjaga Davis, Heat semakin kerepotan karena performa lengkap dari James. ”Sang Raja” terkadang melakukan penetrasi ke dekat keranjang dengan tubuh penuh ototnya. Dia juga mengancam lewat lemparan tiga angka (3 kali masuk dari 8 percobaan).
Kemenangan pertarungan di area dalam membuat penembak Lakers lebih nyaman. Pertahanan Heat lebih fokus menjaga wilayah dekat ring. Alhasil, para penembak dari luar garis tiga angka sering tidak terjaga.
Total Lakers melakukan 47 percobaan tiga angka, 16 lemparan di antaranya berhasil masuk. Jumlah percobaan itu merupakan yang terbanyak sepanjang sejarah Final NBA, menurut ESPN.
Lakers sangat nyaman dalam pertandingan ini. Mereka selalu memimpin lebih dari dua digit sejak akhir paruh pertama. Pemain lain yang turut berkontribusi besar dalam kemenangan ini ialah Rajon Rondo (16 poin) serta Kyle Kuzma dan Kentavious Caldwell-Pope (11 poin).
”Mungkin kami harus bermain lebih keras lagi untuk mengetahui kami bisa menang pada akhirnya. Tidak banyak yang bisa kami katakan, kami mengerti apa yang harus dilakukan selanjutnya,” kata bintang Heat, Jimmy Butler.
Kontribusi
Tanpa Adebayo dan Dragic, Butler mencoba lebih aktif dengan banyak memegang bola. Hal itu membawanya berkontribusi besar bagi tim dengan double-double, 25 poin dan 13 asis.
Butler banyak membantu rekan-rekannya untuk mencetak angka. Dia sering kali melakukan penetrasi untuk memfasilitasi Olynyk (24 poin) dan rookie Tyler Herro (17 poin).
Agresivitas menyerang Heat lebih baik daripada pertandingan sebelumnya. Terbukti, mereka mendapatkan 34 lemparan bebas hari ini dibandingkan dengan gim 1 yang hanya 14 lemparan. Mereka pun sempat menipiskan jarak di kuarter ke-4 menjadi satu digit, 99-108.
Namun, agresivitas di tiga kuarter awal ternyata membuat mereka kehabisan tenaga di pengujung laga. Juga, serangan tim asuhan Spoelstra ini tidak cukup baik untuk menutupi lubang besar di pertahanan.
Heat tampaknya perlu mengubah strateginya pada gim 3 nanti. Pertahanan zona yang efektif membawa Heat ke final ternyata tidak mempan menghadapi Lakers. Dominasi Davis dan kepintaran James bisa memecahkan jebakan pertahanan tersebut.
Spoelstra yang sempat kecewa dengan timnya, dua hari lalu, terlihat lebih puas di gim ini. ”Saya senang dengan cara mereka bersaing. Kami hanya perlu mencari cara untuk bisa mengatasi ini,” ucapnya.
Dalam gim ini, Lakers kembali memakai jersei khusus berwarna hitam sebagai tribut kepada mendiang Kobe Bryant. Mereka mencatatkan rekor sempurna di playoff, 4-0, ketika memakai jersei ini. ”Kami selalu memikirkan keluarga Byrant. Semoga ini membuat mereka bangga,” ucap James yang merupakan sahabat Bryant. (AP)