Pemain Barcelona yang baru berusia 17 tahun, Ansu Fati, menjadi simbol regenerasi dan wajah baru klub pada musim ini. Ia telah menunjukkan masa depan yang cerah bagi Barcelona.
Oleh
DOMINICUS HERPIN DEWANTO PUTRO
·4 menit baca
BARCELONA, SENIN — Ansu Fati, pemain Barcelona yang baru berusia 17 tahun, menjadi tokoh sentral kemenangan atas Villarreal, 4-0, pada laga perdana mereka di Liga Spanyol musim ini, Senin (28/9/2020) dini hari WIB. Kelincahan kedua kakinya membuat Barcelona kembali tersenyum di tengah rentetan persoalan yang berpotensi mengancam keharmonisan tim.
Pada laga yang berlangsung di Stadion Camp Nou yang kosong tanpa penonton itu, Fati hanya butuh kurang dari 20 menit untuk mencetak dua gol. Ia mendapat umpan dari Jordi Alba untuk mencetak gol pertama pada menit ke-15 dan empat menit kemudian mencetak gol kedua berkat umpan dari Philippe Coutinho.
Gol ketiga Barca juga berawal ketika Fati dijatuhkan di kotak penalti saat berusaha menerobos masuk ke pertahanan Villarreal. Barca kemudian mendapat tendangan penalti yang diambil sang kapten, Lionel Messi. Setelah mencetak gol, Messi kembali tersenyum dan mengepalkan tangan.
Messi kemudian dipeluk rekan-rekannya dan inilah yang diharapkan sang pelatih baru Barca, Ronald Koeman. Pada laga pertama musim ini, Koeman sudah bisa menyaksikan Messi yang kembali tersenyum dan menunjukkan antusiasme setelah memiliki permasalahan dengan klub. Beberapa waktu lalu Messi berniat hengkang ke klub lain dan kemudian kecewa karena Barca melepas Luis Suarez yang menjadi sahabatnya.
Niat Messi untuk pergi dari Barca tidak terwujud karena ada klausul pembelian senilai 700 juta euro. Ia semakin kecewa karena Suarez kini berada di Atletico Madrid, dan tidak bisa menemaninya lagi menyerang tim-tim lawan. Messi adalah pemain terbaik yang dimiliki Barca dan kekecewaannya bisa menjadi mimpi buruk bagi klub.
Kehilangan Messi berarti kehilangan pemain yang kejeniusannya seperti yang tersaji pada gol keempat Barca ke gawang Villarreal. Messi jeli melihat peluang yang dimiliki Sergio Busquets yang sudah bergerak maju. Ia mengumpan tetapi bola justru mengenai kaki bek Villarreal, Pau Torres, dan terjadi gol bunuh diri.
Laga kontra Villarreal membuktikan Barcelona dan Koeman sudah mulai menjalankan revolusinya dengan energi positif. Messi kembali ceria dan organisasi permainan menjadi lebih tertata dengan hadirnya Coutinho yang sudah kembali setelah dipinjam Bayern Muenchen. Fati kemudian menjadi pemain yang merangkum kebahagiaan Barca malam itu.
”Dia merupakan pemain muda yang sedang berusaha mencari konsistensi tetapi ia sudah memperlihatkan masa depan yang cerah. Saya sangat gembira melihat penampilannya hari ini,” kata Koeman. Dengan penampilan seperti itu, Koeman tidak akan ragu untuk kembali menjadikannya pemain inti pada laga-laga berikutnya.
Terus belajar
Fati menggambarkan dirinya sedang berada di awal sebuah jalan yang panjang. Ia memiliki modal berharga berupa sikap rendah hati yang mendorongnya untuk merasa ingin terus belajar. Barcelona menjadi ”sekolah” terbaik bagi Fati karena ia dikelilingi pemain-pemain top yang terus mendukungnya, terutama Messi.
”Dia (Messi) memberi saya banyak nasihat dan membantu saya baik pada saat laga maupun latihan. Itu semua membuat saya merasa bahagia,” kata Fati. Meski sudah setahun merasakan tampil bersama tim senior Barca, Fati tetap merasa sedang bermimpi bisa bermain dalam satu tim bersama idolanya. Bermain bersama Messi merupakan impiannya sejak kecil.
Pada awal September lalu, Fati juga bersinar bersama tim nasional Spanyol saat mengalahkan Ukraina, 4-0, pada laga Liga Nasional Eropa. Ia menjadi pemain termuda dalam sejarah timnas Spanyol yang mampu mencetak gol pada laga internasional. Sama seperti saat melawan Villarreal, Fati juga berjasa memberikan sebuah tendangan penalti kepada timnas Spanyol.
Pelatih timnas Spanyol, Luis Enrique, memberikan pujian sekaligus komitmen untuk terus merawat Fati dengan baik. Fati telah dianggap aset sangat berharga bagi sepak bola Spanyol. ”Bisa tampil sangat percaya diri pada usia semuda merupakan sesuatu yang tidak normal,” ujar Enrique usai melawan Ukraina.
Begitu pula bagi Barca yang berupaya merebut trofi Liga Spanyol dari Real Madrid, Fati menyimbolkan era baru Barcelona yang lebih segar. Setidaknya, Barca masih memiliki penyerang yang tajam ketika Suarez pergi. Tugas Fati saat ini adalah terus mempererat kerja sama dengan pemain lainnya, terutama Messi yang sedang mencari partner baru.
Adapun Suarez juga merasa bahagia berada di Atletico yang telah menyambutnya dengan baik. Saat Atletico mengalahkan Granada, 6-1, Minggu kemarin, Suarez langsung menyumbang dua gol. ”Terkadang penting bagi seorang pemain untuk melakukan perubahan,” ujar Suarez. (AFP/REUTERS)